Migrain Sering Kambuh, Waspadai Kondisi Ini
“Migrain atau sakit kepala sebelah bisa dialami oleh siapa pun. Kondisi ini akan membuat kepala terasa nyeri dan berdenyut. Penyebabnya pun beragam, mulai dari gangguan sistem saraf pusat hingga genetik.”
Halodoc, Jakarta – Migrain adalah salah satu jenis sakit kepala yang menyakitkan, dan seringkali melemahkan. Pengidapnya juga seringkali memerlukan obat resep atau perawatan medis untuk mengatasi gejala yang muncul. Sebab, obat sakit kepala biasa yang dijual bebas sering tidak membantu.
Sakit kepala jenis ini juga bisa sering kambuh, dan bersifat episodik atau kronis. Jika kondisi ini sering kambuh, bisa jadi ada masalah kesehatan yang mendasarinya.
Apa saja kondisi kesehatan yang dimaksud? Yuk, simak pembahasannya!
Berbagai Kondisi yang Menyebabkan Migrain
Penyebab pasti dari migrain seringkali tidak diketahui. Secara umum, ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan sakit kepala jenis ini, yaitu:
- Gangguan sistem saraf pusat. Kondisi neurologis yang mendasari gangguan ini dapat memicu migrain kronis.
- Ketidakseimbangan kimia di otak. Gangguan pada bahan kimia di otak dapat memicu terjadinya gejala.
- Faktor genetik. Memiliki anggota keluarga yang mengalami kondisi ini dapat meningkatkan risiko.
- Penyimpangan vaskular. Masalah dengan bentuk, ukuran, atau aliran darah pada pembuluh darah ke atau di dalam otak.
Pada beberapa kasus, migrain kronis bisa jadi merupakan gejala yang dari kondisi serius lainnya. Beberapa kondisi yang bisa jadi pemicu adalah:
- Cedera otak traumatis.
- Peradangan atau gangguan pada pembuluh darah di otak, termasuk stroke.
- Infeksi seperti meningitis.
- Tumor otak.
- Tekanan intrakranial yang terlalu rendah atau terlalu tinggi.
Kamu juga perlu menghindari konsumsi makanan tertentu. Simak 7 Makanan yang Harus Dijauhi Pengidap Migrain di artikel ini.
Untuk mengobati migrain, ini pilihan obat-obatnya:
- 7 Rekomendasi Obat Migrain yang Atasi Sakit Kepala Sebelah.
- Ini 5 Pilihan Obat Migrain untuk Atasi Sakit Kepala Sebelah.
Hal-Hal yang Bisa Jadi Pemicu Kekambuhan
Perlu dipahami bahwa pemicu berbeda dengan penyebab. Orang yang rentan terhadap migrain mungkin menemukan bahwa situasi, perilaku, atau lingkungan tertentu memicu kekambuhan. Faktor-faktor ini yang disebut pemicu.
Apa yang jadi pemicu berbeda-beda untuk setiap orang. Bahkan, bisa juga mempengaruhi orang yang sama secara berbeda setiap kali terpapar. Untuk orang dengan migrain kronis, menghindari pemicunya dapat membantu mengurangi kemungkinan munculnya gejala.
Berikut ini beberapa hal yang bisa jadi pemicu migrain:
- Kecemasan dan stres. Orang dengan riwayat migrain mungkin menemukan bahwa sakit kepala yang menyakitkan muncul saat stres dan kecemasan meningkat.
- Postur tubuh yang buruk. Postur tubuh yang buruk dapat mengurangi aliran darah melalui leher. Aliran darah yang berkurang ini juga dapat memicu gejala.
- Penggunaan dan penyalahgunaan kafein. Kafein adalah stimulan yang dapat memicu serangan. Selain kopi, soda atau minuman yang mengandung kafein lain juga perlu dihindari.
- Makanan tertentu. Makanan asin, pedas, dan tua (seperti daging dan keju yang diawetkan), dan pemanis buatan dapat menjadi pemicu.
- Hormon. Migrain lebih sering terjadi pada wanita. Ini mungkin karena wanita mengalami perubahan hormonal secara teratur sebagai akibat dari menstruasi. Selain itu, wanita juga mengalami perubahan hormon yang signifikan sebelum dan selama menopause.
- Obat-obatan tertentu. Vasodilator mempengaruhi sistem vaskular (pembuluh darah). Masalah pada vaskular dapat memicu atau memperburuk gejala.
- Stimulasi sensorik. Misalnya lampu berkedip, musik keras, dan bau yang kuat, dapat memicu serangan.
- Kesulitan tidur. Tidak cukup tidur dan terlalu banyak tidur dapat memicu gejala.
- Cuaca. Pergeseran suhu, kelembapan, dan tekanan udara juga dapat memengaruhi kondisi.
Baca juga: Migrain Sebelah Kiri, Apakah Perlu Diwaspadai?
Itulah sedikit penjelasan mengenai migrain, serta hal-hal yang bisa jadi penyebab dan pemicunya. Setiap orang bisa memiliki penyebab dan pemicu kekambuhan yang berbeda-beda.
Bila kamu atau orang terdekat ada yang mengalami gejala penyakit ini, sebaiknya konsultasikan dengan dokter tepercaya di Halodoc sebelum kondisinya semakin memburuk.