
Daftar Isi:
- Apa Itu Stroke?
- Penyebab Penyakit Stroke
- Faktor Risiko Penyakit Stroke
- Gejala Penyakit Stroke
- Dokter di Halodoc yang Bisa Atasi Stroke
- Diagnosis Penyakit Stroke
- Pengobatan Stroke
- Komplikasi Stroke
- Pencegahan Stroke
- Rehabilitasi Setelah Stroke
- Kapan Harus ke Dokter?
- Kesimpulan
- FAQ
Apa Itu Stroke?
Stroke adalah kondisi serius yang terjadi ketika aliran darah menuju otak terganggu atau berkurang, baik karena adanya penyumbatan pembuluh darah (stroke iskemik) maupun akibat pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik).
Tanpa aliran darah yang memadai, otak kehilangan suplai oksigen serta nutrisi penting, sehingga sel-sel di area tertentu akan rusak atau mati.
Dampaknya, fungsi tubuh yang dikendalikan oleh area otak tersebut ikut terganggu.
Stroke adalah keadaan gawat darurat medis yang harus segera ditangani. Pasalnya, sel-sel otak bisa mati hanya dalam hitungan menit.
Penanganan cepat dan tepat sangat penting untuk mengurangi kerusakan otak serta menurunkan risiko komplikasi yang lebih serius.
Penyebab Penyakit Stroke
Berdasarkan penyebabnya, stroke terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Stroke iskemik
Stroke iskemik terjadi ketika pembuluh darah arteri yang membawa darah dan oksigen ke otak mengalami penyempitan, sehingga menyebabkan aliran darah ke otak sangat berkurang.
Stroke iskemik dapat dibagi lagi ke dalam 2 jenis, stroke trombotik dan stroke embolik.
2. Stroke hemoragik
Kondisi stroke ini terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah sehingga menyebabkan perdarahan.
Pendarahan di otak dapat dipicu oleh beberapa kondisi yang memengaruhi pembuluh darah. Misalnya hipertensi yang tidak terkendali, dinding pembuluh darah yang lemah, dan sedang menjalani pengobatan dengan pengencer darah.
Stroke hemoragik terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu perdarahan intraserebral dan subarachnoid.
Selain itu, kamu juga perlu tahu Stroke Ringan, Ini Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya.
Faktor Risiko Penyakit Stroke
Ada tiga faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami stroke, yaitu faktor kesehatan, gaya hidup, dan faktor lainnya. Selain stroke, berbagai faktor tersebut juga berisiko meningkatkan risiko serangan jantung.
Adapun yang termasuk dalam faktor risiko kesehatan, di antaranya:
- Hipertensi.
- Diabetes.
- Kolesterol tinggi.
- Obesitas.
- Penyakit jantung, seperti gagal jantung, penyakit jantung bawaan, infeksi jantung, atau aritmia.
- Sleep Apnea.
- Pernah mengalami transient ischemic attack TIA atau serangan jantung sebelumnya.
Sedangkan yang termasuk dalam faktor risiko gaya hidup, yaitu:
- Merokok.
- Kurang olahraga atau aktivitas fisik.
- Konsumsi obat-obatan terlarang.
- Kecanduan alkohol.
Sementara itu, beberapa kondisi yang termasuk dalam faktor risiko lainnya adalah:
- Faktor keturunan. Seseorang dengan anggota keluarga yang pernah mengalami stroke memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit yang sama.
- Faktor usia. Semakin bertambah usia, risiko seseorang mengidap stroke juga lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang lebih muda.
Gejala Penyakit Stroke
Setiap bagian otak bertugas mengendalikan bagian tubuh yang berbeda, sehingga gejala stroke bergantung pada bagian otak yang terserang dan tingkat kerusakannya.
Itulah sebabnya, gejala stroke bisa bervariasi pada tiap pengidap. Namun, biasanya stroke terjadi secara mendadak.
Untuk membantu mengenali gejala stroke dengan cepat, ingatlah akronim FAST:
- F (Face): Minta orang tersebut tersenyum. Apakah salah satu sisi wajahnya terkulai?
- A (Arms): Minta orang tersebut mengangkat kedua lengannya. Apakah salah satu lengan jatuh ke bawah?
- S (Speech): Minta orang tersebut mengulangi kalimat sederhana. Apakah bicaranya cadel atau sulit dimengerti?
- T (Time): Jika mengamati salah satu dari gejala ini, segera hubungi layanan medis darurat. Waktu adalah kunci dalam penanganan stroke.
Sementara itu, gejala stroke lainnya adalah:
- Mual dan muntah.
- Sakit kepala hebat yang datang secara tiba-tiba, disertai kaku pada leher dan pusing seperti berputar (vertigo).
- Mengalami penurunan kesadaran.
- Sulit menelan (disfagia) sehingga mengakibatkan tersedak.
- Mengalami gangguan pada keseimbangan dan koordinasi.
- Mengalami hilang penglihatan secara tiba-tiba atau penglihatan ganda.
Dokter di Halodoc yang Bisa Atasi Stroke
Apabila kamu atau orang terdekat memiliki gejala stroke seperti salah satu sisi wajah terlihat lebih turun, sebaiknya segera hubungi dokter di Halodoc untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dan cepat.
Penanganan yang tepat dan cepat tentu bisa meminimalisir dampak yang lebih berbahaya.
Nah, berikut rekomendasi dokter spesialis saraf di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
- dr. Lifea Sp.S
- dr. Wid Patria W. Sp.S
- dr. Hidayaturrahmi . Sp.N
- dr. Eric Tanoto Sp.N
- dr. Putri Rossyana Dewi Sp.N
Apabila dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Ayo, hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!
Diagnosis Penyakit Stroke
Nah, untuk menentukan jenis penanganan yang tepat bagi pengidap stroke, dokter akan mengevaluasi terlebih dahulu jenis stroke dan area otak yang mengalami stroke.
Sebagai langkah awal diagnosis, dokter akan bertanya kepada pengidap atau anggota keluarganya tentang beberapa hal, meliputi:
- Gejala yang dialami, awal munculnya gejala, dan apa yang sedang pengidap lakukan ketika gejala muncul.
- Jenis obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
- Apakah pengidap pernah mengalami cedera di bagian kepala.
- Memeriksa riwayat kesehatan pengidap dan keluarga terkait penyakit jantung, stroke ringan (TIA), dan stroke.
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pengidap secara keseluruhan. Biasanya, pemeriksaan diawali dengan mengecek tekanan darah, detak jantung, dan bunyi bising abnormal di pembuluh darah leher dengan menggunakan stetoskop.
Kemudian, dokter juga akan merekomendasikan untuk melakukan pemeriksaan penunjang seperti:
1. Pemeriksaan darah
Tes ini dilakukan untuk mengecek ada atau tidaknya infeksi, kadar gula darah, risiko pembekuan darah, dan mengetahui keseimbangan elektrolit dalam darah.
2. CT scan
Untuk mengetahui kondisi otak lebih detail. Selain itu, CT scan juga membantu dokter mengetahui ada atau tidaknya tumor atau perdarahan pada otak.
3. MRI
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui gambaran otak pengidap secara lebih mendetail.
Tes ini juga bisa membantu dokter menemukan jaringan pada otak yang mengalami kerusakan karena perdarahan atau stroke iskemik.
4. Elektrokardiografi
Pemeriksaan yang dilakukan guna mengetahui aktivitas listrik pada organ jantung.
Tes ini dapat membantu dokter menemukan kelainan detak jantung, adanya indikasi penyakit jantung koroner yang bisa terjadi bersama penyakit stroke.
5. Ekokardiografi
Pemeriksaan dilakukan guna mendeteksi sumber gumpalan pada jantung sekaligus mengecek fungsi dari pompa jantung.
Sebab, gumpalan dapat bergeser dari pembuluh darah jantung ke bagian otak yang memicu terjadinya stroke.
6. USG doppler karotis
Pemeriksaan dilakukan dengan memanfaatkan gelombang suara untuk menghasilkan gambar aliran darah, di dalam pembuluh arteri karotis di leher secara lebih mendetail.
Tujuannya yaitu mendeteksi adanya plak atau penumpukan lemak dan keadaan di dalam aliran darah tersebut.
Pengobatan Stroke
Pengobatan khusus yang diberikan pada pengidap stroke bergantung pada jenis stroke yang dialaminya, apakah mengarah pada stroke iskemik atau stroke hemoragik.
1. Pengobatan stroke iskemik
Penanganan awal akan berfokus untuk menjaga jalan napas, mengontrol tekanan darah, dan mengembalikan aliran darah.
2. Pengobatan stroke hemoragik
Sementara pada kasus stroke hemoragik, pengobatan awal bertujuan untuk mengurangi tekanan pada otak dan mengontrol perdarahan.
Ada beberapa bentuk pengobatan yang dilakukan, antara lain konsumsi obat-obatan dan operasi.
3. Pengobatan TIA
Pengobatan TIA bertujuan untuk menurunkan faktor risiko yang dapat memicu timbulnya stroke, sehingga penyakit jantung dapat dicegah.
Dalam beberapa kasus, prosedur operasi endarterektomi karotis diperlukan jika terdapat penumpukan lemak pada arteri karotis.
Kamu bisa simak selengkapnya, 5 Rekomendasi Obat Stroke Ringan yang Efektif di Apotek.
Komplikasi Stroke
Stroke adalah penyakit yang menyebabkan berbagai macam komplikasi, sebagian besar berakibat fatal. Beberapa jenis komplikasi yang mungkin muncul, antara lain:
1. Deep vein thrombosis
Sebagian pengidap stroke akan mengalami penggumpalan darah di tungkai yang berujung pada kelumpuhan.
Kondisi yang dikenal dengan deep vein thrombosis ini terjadi akibat terhentinya gerakan otot tungkai, sehingga aliran pada pembuluh darah vena tungkai mengalami gangguan.
Hal ini meningkatkan risiko terjadinya penggumpalan darah. Deep vein thrombosis dapat ditangani dengan obat antikoagulan.
2. Hidrosefalus
Sebagian pengidap stroke hemoragik dapat mengalami hidrosefalus, yaitu menumpuknya cairan di dalam rongga jauh pada otak (ventrikel).
Dokter bedah saraf akan memasang sebuah selang ke dalam otak untuk membuang cairan yang menumpuk tersebut.
3. Masalah menelan (disfagia)
Kerusakan yang disebabkan oleh stroke dapat mengganggu refleks menelan atau disfagia. Akibatnya, makanan dan minuman berisiko masuk ke dalam saluran pernapasan.
Tanpa penanganan, disfagia dapat menyebabkan pneumonia aspirasi.
Pencegahan Stroke
Cara utama mencegah stroke adalah menerapkan gaya hidup sehat. Selain itu, kenali dan hindari faktor risiko yang ada serta ikuti anjuran dokter.
Berbagai tindakan pencegahan stroke, antara lain:
1. Menjaga pola makan
Terlalu banyak mengonsumsi makanan asin dan berlemak dapat meningkatkan jumlah kolesterol dalam darah dan risiko hipertensi yang memicu terjadinya stroke. Oleh karena itu, hindari makanan yang banyak mengandung garam.
Selanjutnya, makanan yang disarankan adalah makanan yang kaya akan lemak tidak jenuh, protein, vitamin, dan serat.
Seluruh nutrisi tersebut bisa diperoleh dari sayur, buah, biji-bijian utuh, dan daging rendah lemak seperti dada ayam tanpa kulit.
2. Rutin berolahraga
Olahraga secara teratur dapat membuat jantung dan sistem peredaran darah bekerja lebih efisien.
Olahraga juga dapat menurunkan kadar kolesterol dan menjaga berat badan serta tekanan darah pada tingkat yang sehat.
3. Berhenti merokok
Perokok berisiko dua kali lipat lebih tinggi terkena stroke. Sebab rokok dapat mempersempit pembuluh darah dan membuat darah mudah menggumpal.
Tidak merokok berarti turut mengurangi risiko berbagai masalah kesehatan lainnya, seperti penyakit paru-paru dan jantung.
4. Hindari konsumsi minuman beralkohol
Minuman keras mengandung kalori tinggi. Jika dikonsumsi secara berlebihan, seseorang rentan terhadap berbagai penyakit pemicu stroke, seperti diabetes dan hipertensi.
Konsumsi minuman beralkohol berlebihan juga dapat membuat detak jantung menjadi tidak teratur.
5. Hindari penggunaan NAPZA
Beberapa jenis Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif (NAPZA) dapat menyebabkan penyempitan arteri dan mengurangi aliran darah.
Rehabilitasi Setelah Stroke
Rehabilitasi stroke adalah bagian penting dari pemulihan stroke. Tujuannya adalah untuk membantu pasien memulihkan fungsi yang hilang dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Program rehabilitasi dapat meliputi:
- Terapi fisik: Untuk meningkatkan kekuatan, keseimbangan, dan koordinasi.
- Terapi okupasi: Untuk membantu pasien mempelajari kembali keterampilan sehari-hari, seperti berpakaian, mandi, dan makan.
- Terapi wicara: Untuk membantu pasien mengatasi masalah bicara, bahasa, dan menelan.
- Konseling psikologis: Untuk membantu pasien mengatasi depresi, kecemasan, atau masalah emosional lainnya yang mungkin timbul setelah stroke.
Rehabilitasi dapat dilakukan di rumah sakit, pusat rehabilitasi, atau di rumah dengan bantuan terapis.
Kapan Harus ke Dokter?
Stroke adalah penyakit yang tidak bisa kamu abaikan begitu saja.
Kamu bisa menghubungi dokter dengan mudah melalui aplikasi Halodoc, kapan saja dan di mana saja yang tersedia 24 jam.
Konsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam kini lebih mudah dan praktis melalui Halodoc.
Kesimpulan
Stroke adalah kondisi medis serius yang dapat menyebabkan kerusakan otak permanen, disabilitas, atau kematian. Mengenali gejala stroke dengan cepat dan mendapatkan penanganan medis segera sangat penting untuk meminimalkan kerusakan otak dan meningkatkan peluang pemulihan.
Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.
Produknya 100% asli original dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.
Yuk, download Halodoc sekarang juga!
Diperbarui pada 2 Desember 2025.
Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2025. Stroke: Causes, symptoms, diagnosis, and treatment.
NHS. Diakses pada 2025. Stroke.
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Stroke – Symptoms and causes.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Stroke: What It Is, Causes, Symptoms & Treatment.
CDC. Diakses pada 2025. About Stroke.
FAQ
1. Apakah stroke selalu disertai sakit kepala hebat?
Tidak selalu. Sakit kepala hebat yang mendadak (sering digambarkan sebagai sakit kepala terparah dalam hidup) biasanya merupakan ciri stroke hemoragik (pecah pembuluh darah). Sedangkan stroke iskemik (sumbatan) seringkali tidak menimbulkan rasa sakit, namun fungsi tubuh tiba-tiba hilang.
2. Bolehkah saya menusuk jari pasien dengan jarum untuk mengeluarkan darah?
Tidak boleh! Ini adalah mitos atau hoaks yang berbahaya. Menusuk jari tidak membantu stroke dan justru menyebabkan rasa sakit yang bisa menaikkan tekanan darah, serta risiko infeksi. Fokuslah membawa pasien ke rumah sakit secepat mungkin.
3. Apa itu “Golden Period” dalam stroke?
Ini adalah periode emas (biasanya 3 hingga 4,5 jam pertama setelah serangan) di mana jika pasien stroke iskemik diberikan obat peluruh sumbatan (tPA), sehingga peluang untuk sembuh tanpa cacat jauh lebih besar.


