Yang Terjadi Saat Seseorang Terkena Pneumonia
Halodoc, Jakarta - Nama pneumonia mungkin tak asing di telinga sebagian orang. Menurut ahli dari perawatan paru dan perawatan kritis di Weill Cornell Medical College di New York, Amerika Serikat, penyakit yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae ini merupakan infeksi di unit penukar gas paru-paru (alveoli). Kondisi ini juga disebut sebagai radang paru yang terisi dengan cairan atau nanah. Nah, hal inilah yang akan mengganggu pengiriman oksigen dalam tubuh.
Di negara kita, pneumonia juga dikenal dengan istilah paru-paru basah. Infeksi yang memicu inflasi pada kantong-kantong udara itu bisa terjadi di salah satu atau kedua paru-paru. Kata ahli, sekumpulan kantong-kantong udara kecil di ujung saluran pernapasan dalam paru-paru akan membengkak dan dipenuhi cairan.
Penyakit ini mesti diperhatikan dengan serius. Sebab, menurut data UNICEF (2015), setidaknya ada 5,9 juta anak di bawah usia lima tahun yang meninggal pada tahun 2015. Dari jumlah tersebut, sekitar 15 persen atau 920.136 anak meninggal akibat pneumonia. Dengan kata lain, lebih dari 2.500 balita per harinya yang terinfeksi pneumonia.
Lalu, apa sih dampak pneumonia bagi orang dewasa dan anak-anak?
Dampak dan Gejala yang Berbeda
Jangan kaget, negara kita berada di urutan ke-10 terbanyak untuk angka kematian pneumonia. Berdasarkan laporan rutin puskesmas pada tahun 2015, ditemukan sekitar 554.650 kasus pneumonia. Sedangkan tahun 2016 (hingga September), terdapat 289.246 kasus.
Kata ahli, gejala dan dampak pneumonia amat bervariasi. Hal ini dipengaruhi berdasarkan tingkat keparahannya. Enggak cuma itu, keragaman gejala dan dampak pneumonia juga dipengaruhi oleh jenis bakteri pemicu infeksi, usia, dan kondisi kesehatan pengidap. Meski begitu, setidaknya ada beberapa gejala umum yang biasanya muncul pada pengidap pneumonia, seperti:
-
Demam.
-
Batuk kering atau batuk berdahak kental berwarna kuning atau hijau.
-
Mual atau muntah.
-
Diare.
-
Berkeringat dan menggigil.
-
Napas terengah-engah dan pendek.
-
Rasa sakit di dada ketika menarik napas atau batuk.
Selain itu, ada gejala atau dampak pneumonia yang cukup jarang terjadi, tapi tetap bisa muncul, contohnya:
-
Kepala sakit.
-
Lemas dan lelah.
-
Mual dan muntah.
-
Batuk disertai darah.
-
Lemas dan lelah.
-
Batuk disertai dengan darah.
Beberapa gejala di atas bisa terjadi pada orang yang mengidap pneumonia dan akan berlangsung sekitar 24–48 jam. Namun, hal ini juga bergantung dengan kondisi masing-masing individu.
Dampak Pneumonia pada Anak
Menurut para ahli, penyakit paru ini juga bisa menimbulkan gejala dan dampak yang berbeda pada anak-anak. Dampak pneumonia pada anak di bawah usia lima tahun, bisa membuatnya mengalami sesak napas yang cepat dan tidak teratur. Sedangkan pada bayi, mereka bisa saja mengalami muntah-muntah, lemah, tidak berenergi, dan sulit makan serta minum.
Selain itu, berikut gejala yang bisa muncul ketika pneumonia menyerang Si Kecil:
-
Batuk.
-
Mengi atau napas berbunyi.
-
Hidung tersumbat.
-
Bagian dada terasa nyeri.
-
Menggigil.
-
Nafsu makan menurun.
-
Sulit beristirahat.
-
Pucat dan lesu.
-
Bagian perut terasa sakit.
-
Pada kasus yang parah, warna bibir dan kuku jari bisa berubah menjadi kebiruan atau abu-abu.
Kamu atau anggota keluarga punya keluhan kesehatan dibagian paru-paru? Kamu bisa lho bertanya kepada dokter ahli melalui aplikasi Halodoc untuk mendapatkan saran dan penanganan yang tepat mengenai masalah tersebut. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan