Perubahan pada Tubuh saat Alami Dermatitis Seboroik
Halodoc, Jakarta – Kulit kepalamu sering terasa gatal dan muncul ketombe yang tidak kunjung hilang? Mungkin saja itu adalah pertanda kamu mengalami dermatitis seboroik. Jenis dermatitis yang satu ini memang paling sering menyerang kulit kepala, tetapi juga bisa terjadi di area tubuh lain yang berminyak, seperti punggung, wajah, dahi, ketiak, pangkal paha, dan lain-lain.
Selain ketombe, penyakit kulit ini juga bisa menyebabkan kulit berwarna merah dan bersisik. Biar lebih jelas, yuk ketahui apa yang terjadi pada tubuh jika mengalami dermatitis seboroik di bawah ini!
Dematitis Seboroik Bisa Terjadi pada Siapa Saja
Dermatitis seboroik sering dianggap juga sebagai ketombe, karena jika terjadi pada kulit kepala, dermatitis seboroik memang bisa menimbulkan serpihan-serpihan ketombe. Namun, serpihan tersebut sebenarnya adalah serpihan kulit kepala yang mengelupas. Selain ketombe, dermatitis seboroik juga sering disebut dengan psoriasis seboroik dan eksim seboroik.
Walaupun bisa membuat kulit memerah, bersisik dan terasa gatal, tetapi penyakit kulit ini enggak menular. Meskipun demikian, dermatitis seboroik tetap perlu diwaspadai karena bisa menyerang siapa saja dari segala usia. Sebanyak 1–3 persen orang muda pernah mengalami penyakit ini.
Enggak hanya orang dewasa saja, dermatitis seboroik juga bisa menyerang kulit kepala bayi yang disebut juga dengan cradle cap. Orang-orang yang bermasalah dengan sistem kekebalan tubuhnya, karena mengidap penyakit tertentu (HIV/AIDS atau Parkinson) juga berisiko tinggi mengalami dermatitis seboroik.
Baca juga: Selain Ketombe, Ternyata Ini Penyebab Kulit Kepala Gatal
Penyebab Dermatitis Seboroik
Penyebab dermatitis seboroik yang pasti masih belum diketahui. Namun, masalah kulit ini diduga berkaitan dengan jamur malassezia yang sering ditemukan pada kulit berminyak. Selain itu, peradangan yang disebabkan oleh psoriasis juga bisa menjadi penyebab dermatitis seboroik.
Beberapa faktor berikut juga bisa meningkatkan risiko terkena penyakit kulit ini:
- Kebiasaan menggaruk kulit wajah.
- Cuaca yang dingin dan kering. Itulah mengapa penyakit ini sering bertambah buruk saat musim semi dan musim dingin.
- Stres dan faktor genetik.
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu.
- Gagal jantung.
- Gangguan mental dan saraf (misalnya, depresi dan penyakit Parkinson).
- Penyakit yang menyebabkan menurunnya sistem imunitas tubuh, seperti HIV/AIDS, kanker, pankreatitis alkoholik.
Gejala Dermatitis Seboroik
Saat mengalami dermatitis seboroik, berikut hal-hal yang akan terjadi pada bagian kulit yang terkena:
- Kulit terasa gatal atau timbul sensasi, seperti terbakar
- Kulit kepala memerah, berketombe, dan bersisik
- Serpihan kulit yang mengelupas juga bisa terjadi di kumis, jenggot, atau alis
- Kelopak mata juga akan memerah, bahkan berkerak
- Muncul kulit bersisik berwarna putih atau kuning di area kulit yang berminyak.
Baca juga: Ketombe atau Dermatitis Seboroik? Ketahui Bedanya
Pengobatan Dermatitis Seboroik
Jika kamu mengalami dermatitis seboroik, jangan khawatir. Kamu bisa mengatasinya dengan menggunakan obat-obatan berikut yang bisa ditemukan dengan mudah di apotek atau toko kecantikan:
- Krim atau gel metronidazole yang berguna untuk melawan bakteri.
- Sampo antijamur yang mengandung ketoconazole.
- Sampo, krim, atau salep yang mengandung kortikosteroid, seperti fluocinolone atau hydrocortisone, yang berguna untuk meredakan gejala yang ditimbulkan penyakit kulit tersebut.
- Pil anti-jamur terbinafine.
- Losion atau krim yang bisa menghambat calcineurin, seperti pimecrolimus dan tacrolimus.
Sebaiknya, bicarakan dulu ke dokter sebelum memutuskan untuk menggunakan salah satu obat-obatan di atas untuk mengatasi dermatitis seboroik. Gunakan obat sesuai dengan anjuran dokter atau petunjuk pemakaian yang tertera dalam kemasan. Jika sudah menggunakan obat selama beberapa waktu, tetapi gejala dermatitis seboroik masih belum membaik, segera bicarakan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Baca juga: Kenali 4 Jenis Dermatitis dan Cara Mengatasinya
Kamu juga bisa membeli obat-obatan yang kamu butuhkan lewat aplikasi Halodoc. Enggak usah repot-repot keluar rumah, tinggal order melalui aplikasi dan obat pesanan kamu akan diantarkan dalam waktu satu jam. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Seborrheic Dermatitis.
National Eczema Association. Diakses pada 2020. Sebborheic Dermatitis.