Ini yang Terjadi pada Mulut Jika Terkena Kanker Lidah

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   17 Februari 2022
Ini yang Terjadi pada Mulut Jika Terkena Kanker LidahIni yang Terjadi pada Mulut Jika Terkena Kanker Lidah

“Pada tahap awal kanker lidah, gejala mungkin tidak menunjukan aktivitasnya. Salah satu gejala awal yang umum terjadi adalah luka pada lidah yang tidak kunjung sembuh dan mudah mengalami perdarahan. Selain itu, pengidap kanker lidah juga mungkin akan merasakan beberapa gejala lain. Misalnya seperti muncul bercak merah atau putih di lidah, hingga perdarahan di lidah tanpa sebab yang jelas.”

Halodoc, Jakarta – Kanker lidah merupakan jenis kanker yang dimulai di sel-sel lidah yang kemudian malah berkembang menjadi lesi atau tumor pada lidah. Penyakit tersebut banyak pemicunya, contohnya seperti kebiasaan merokok, konsumsi minuman beralkohol berlebihan, hingga kesehatan mulut yang kurang terjaga. Selain beberapa kebiasaan negatif tersebut, perlu diketahui bahwa kanker lidah juga dapat disebabkan oleh infeksi human papilloma virus (HPV) yang dapat ditularkan melalui seks oral. 

Berdasarkan letaknya, kanker lidah terbagi menjadi beberapa jenis. Bagi kanker lidah yang terjadi di bagian depan lidah disebut kanker lidah oral. Jika terjadi di pangkal lidah atau lebih tepatnya bagian bawah mulut disebut dengan kanker orofaringeal. 

Dari kedua jenis tersebut, karsinoma sel skuamosa adalah jenis kanker lidah yang paling umum. Jenis kanker ini dapat terjadi pada permukaan kulit, di lapisan mulut, hidung, laring, tiroid, atau tenggorokan, dan di lapisan saluran pernapasan atau pencernaan.

Namun, kira-kira apa yang terjadi pada mulut jika seseorang terkena kanker lidah sebagai gejalanya? Yuk simak informasinya di sini! 

Seperti Apa Gejala dari Kanker Lidah?

Salah satu gejala awal yang umum terjadi adalah luka pada lidah yang tidak kunjung sembuh dan mudah mengalami perdarahan. Pengidap juga akan merasakan sakit di mulut atau lidah. Gejala-gejala lain dari kanker lidah termasuk:

  • Muncul bercak merah atau putih di lidah yang tak kunjung hilang. 
  • Adanya ulkus atau benjolan pada lidah yang tak kunjung hilang.
  • Rasa sakit saat menelan.
  • Mati rasa di mulut.
  • Sakit tenggorokan yang tak kunjung membaik. 
  • Perdarahan di lidah tanpa ada sebab yang jelas.

Penting untuk diingat bahwa gejala-gejala tersebut mungkin disebabkan oleh kondisi medis yang kurang serius. Maka dari itu, memeriksakan salah satu atau sejumlah gejala tersebut kepada dokter sangatlah penting untuk memastikannya. 

Nantinya, dokter akan memeriksakan bagian belakang tenggorokan menggunakan cermin kecil yang dimasukan ke mulut. Jika diperlukan pemeriksaan lebih mendalam, maka dokter umumnya dapat menganjurkan tes diagnosis seperti biopsi. 

Faktor Risiko Kanker Lidah

Banyak perilaku dan kondisi tertentu dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker lidah. Seperti yang telah disebutkan di atas. Kanker ini bisa muncul dari kebiasaan atau perilaku buruk, seperti:

  • Merokok atau mengunyah tembakau.
  • Konsumsi alkohol.
  • Infeksi human papillomavirus (HPV).
  • Kebiasaan mengunyah sirih yang umum dilakukan oleh masyarakat di sekitar kawasan Asia Selatan dan Tenggara.
  • Tidak menjaga kebersihan mulut.

Selain beberapa kebiasaan di atas, kanker lidah juga rentan dialami oleh individu yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker lidah, jenis kanker mulut lainnya, atau kanker sel skuamosa. Kanker lidah juga lebih sering terjadi pada pria yang lebih tua daripada pada wanita atau orang yang lebih muda. Kanker mulut paling umum terjadi pada orang berusia di atas 55 tahun.

Apakah Kanker Lidah Bisa Diobati?

Perawatan untuk kanker lidah akan bervariasi, tergantung dari seberapa besar tumor dan seberapa jauh kanker telah menyebar. Kanker yang belum menyebar biasanya dapat diobati dengan operasi kecil untuk mengangkat daerah yang terkena. Tumor yang lebih besar biasanya perlu diangkat dengan pembedahan yang disebut sebagian glossectomy, di mana bagian dari lidah akan dihapus. Jika dokter mengeluarkan sebagian besar lidah, pengidapnya mungkin harus menjalani operasi rekonstruksi. Dalam operasi ini, dokter akan mengambil sepotong kulit atau jaringan dari bagian lain tubuh  dan menggunakannya untuk membangun lidah buatan. 

Glosektomi dapat menyebabkan efek samping yang parah, termasuk perubahan cara makan, bernapas, berbicara, dan menelan. Namun, ada terapi wicara yang dapat membantu pengidap belajar menyesuaikan diri dengan perubahan ini. 

Jika ukuran tumor sudah terlalu besar dan telah menyebar, pengidap mungkin perlu melakukan kombinasi perawatan, seperti operasi untuk mengangkat tumor dan radiasi untuk memastikan bahwa semua sel tumor dihilangkan. 

Bisakah Kanker Lidah Dicegah? 

Sebenarnya tidak ada cara yang benar-benar terbukti untuk mencegah kanker lidah. Namun, risiko kanker mulut secara keseluruhan sebenarnya dapat diminimalkan melalui penerapan hidup sehat dengan menghindari faktor risikonya, seperti: 

  • Tidak merokok, jika kamu adalah seorang perokok maka berhentilah. 
  • Batasi asupan minuman beralkohol yang dikonsumsi. 
  • Menerapkan hubungan seks yang aman dan tidak berganti-ganti pasangan. 
  • Kunjungi dokter gigi secara rutin untuk memeriksakan kesehatan mulut. 
  • Rutin melakukan medical check up untuk memeriksakan kesehatan secara keseluruhan. 

Nah, itulah penjelasan mengenai apa saja yang terjadi pada mulut apabila seseorang terkena kanker lidah. Salah satu gejala awal yang umum terjadi adalah luka pada lidah yang tak kunjung sembuh dan mudah mengalami perdarahan. Pengidap juga akan merasakan sakit pada area sekitar mulut atau lidah. Selain itu, pengidap kanker lidah juga dapat mengalami beberapa gejala lain. Mulai dari kemunculan bercak merah atau putih di lidah hingga benjolan di lidah. 

Jika kamu masih memiliki pertanyaan seputar kanker kulit, kamu bisa tanya dokter spesialis melalui aplikasi Halodoc. Berikut adalah rekomendasi dokter spesialis yang siap menjawab semua pertanyaan kamu:

1. dr. Bernard Agung Baskoro Sudiyanto, Sp.B(K)Onk

Beliau merupakan seorang Dokter Spesialis Bedah Onkologi yang aktif melayani pasien di RS Siloam Tb Simatupang, RS Siloam Lippo Village. Beliau yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI) bisa memberikan layanan medis terkait pembedahan penyakit kanker.

2. dr. Bob Andinata, Sp.B (K) Onk 

Beliau merupakan seorang Dokter Spesialis Bedah Onkologi yang aktif melayani pasien di RS Royal Taruma. Beliau yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Saraf dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dapat memberikan layanan konsultasi seputar bedah onkologi.

3. dr. Cahyo Novianto, Sp.B(K)Onk., M.Si.Med

Beliau merupakan seorang Dokter Spesialis Bedah Onkologi yang aktif melayani pasien di RS Pondok Indah Puri Indah dan RS Tebet. Beliau yang tergabung dalam Ikatan Ahli Bedah Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia sebagai anggota ini dapat memberikan layanan konsultasi seputar bedah onkologi. 

Segeralah menghubungi dokter agar kamu dapat mengurangi risiko gejala yang semakin memburuk. Yuk, download Halodoc sekarang!

Referensi: 

Cancer Research UK. Diakses pada 2022. What is tongue cancer?
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Tongue cancer
WebMD. Diakses pada 2022. Tongue Cancer Facts