Yang Perlu Diperhatikan Jika Mengatasi Kista dengan Laparoskopi
“Salah satu pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi kista adalah laparoskopi. Jenis operasi ini dilakukan dengan membuat sayatan kecil untuk menemukan dan mengangkat kista, terutama kista ovarium. Namun, sebelum menjalani laparoskopi, tentunya ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan sebelum, saat dan setelah operasi agar pengobatan bisa memberikan hasil maksimal.”
Halodoc, Jakarta – Menjaga kesehatan tubuh adalah salah satu hal yang perlu dilakukan sejak dini. Mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga bisa menjadi salah satu cara untuk menjaga kita agar memiliki tubuh yang sehat.
Namun tidak hanya itu saja, melakukan pengecekan menyeluruh pada tubuh nampaknya juga suatu hal yang cukup penting. Banyak penyakit yang baru akan terdeteksi saat kamu melakukan check-up beberapa diantaranya adalah kista.
Baca juga: Jangan Sepelekan Komplikasi yang Disebabkan Kista Ovarium
Kista Bisa Diobati dengan Laparoskopi
Kista adalah kondisi yang disebabkan oleh benjolan yang memiliki bentuk kapsul yang biasanya terisi dengan cairan dan dapat muncul pada jaringan tubuh. Kista memiliki ukuran yang beragam. Salah satu jenis kista yang menjadi momok bagi wanita adalah kista ovarium.
Biasanya pada beberapa kasus kista, pengobatan tergantung pada ukuran dan letak kista pada tubuh. Namun, pada pengobatan kista ovarium, pengobatan bisa dilakukan dengan menggunakan teknik laparoskopi.
Bagaimana Prosedurnya?
Laparoskopi atau operasi lubang kunci adalah salah satu pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengobati masalah kista yang tumbuh pada jaringan tubuh kamu. Biasanya, pengobatan laparoskopi dilakukan dengan pembedahan minimal invasif membuat sayatan kecil pada dinding perut.
Dengan melakukan operasi laparoskopi, seorang wanita tidak perlu mengangkat rahimnya saat akan mengobati penyakit kista ovarium. Namun pada beberapa kasus, biasanya dokter akan menyarankan untuk mengangkat satu indung telur, sehingga hanya tersisa satu indung telur saja. Namun kamu tidak perlu khawatir, indung telur yang tersisa nyatanya masih bisa memproduksi sel telur dengan normal.
Baca juga: Kelebihan Prosedur Bedah Laparoskopi yang Perlu Diketahui
Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Mengatasi Kista dengan Operasi Laparoskopi
Kista ovarium bisa diobati dengan mengonsumsi pil KB. Namun, operasi laparoskopi adalah salah satu cara pengobatan yang juga sering disarankan oleh dokter. Tentu ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan saat kamu memutuskan untuk menjalani operasi ini untuk mengobati kista.
1. Sebelum Melakukan Operasi Laparoskopi
Menjelang operasi laparoskopi dilakukan, sebaiknya hindari mengonsumsi obat-obatan pengencer darah. Misalnya, aspirin, warfarin, dan heparin. Kamu juga perlu menghindari konsumsi minuman beralkohol dan rokok saat akan melakukan operasi laparoskopi. Selain itu, kamu mungkin juga perlu menjalani beberapa tes tertentu, seperti pemindaian organ panggul.
Sebelum menjalani operasi laparoskopi, kamu diwajibkan untuk menjalani puasa. Biasanya, puasa dilakukan 8 hingga 12 jam sebelum operasi laparoskopi dilakukan.
2. Saat Proses Operasi Laparoskopi
Kamu mungkin akan diberikan anestesi umum ketika menjalani jenis operasi ini. Itu berarti, kamu akan tidur selama prosedur dan tidak akan merasakan sakit. Anestesi umum diberikan dengan dimasukkan ke salah satu pembuluh darah kamu (intravena).
Saat menjalani operasi laparoskopi, dokter akan membuat sayatan kecil tepat di bawah pusar. Selanjutnya, laparoskop akan dimasukkan. Ini adalah tabung tipis dengan kamera di ujungnya. Kemudian, gas karbon dioksida akan dipompa ke perut untuk memungkinkan dokter melihat organ dengan lebih baik. Laparoskop akan digunakan untuk menemukan kista. Ketika ditemukan, dokter akan membuat satu atau dua sayatan lagi. Kemudian, alat-alat kecil akan dimasukkan melalui sayatan tersebut. Kista akan diangkat. Jaringan bisa diambil untuk pengujian. Jika kanker ditemukan, kedua indung telur mungkin perlu diangkat. Setelah prosedur selesai, instrumen akan dilepas dan area sayatan akan ditutup dengan jahitan. Perban akan dipasang di area tersebut.
3. Pasca Operasi Laparoskopi
Laparoskopi biasanya dilakukan sebagai prosedur rawat jalan. Ini artinya kamu bisa pulang pada hari yang sama setelah operasi.
Setelah menjalani operasi laparoskopi, kamu mungkin akan mengalami mual, pusing, atau sedikit merasa nyeri pada perut. Namun, kamu tidak perlu khawatir, kondisi ini cukup normal karena efek samping dari jahitan kecil yang ada pada tubuh kamu. Dokter biasanya bisa meresepkan kamu obat untuk mengatasi efek samping tersebut. Nah, kamu bisa membeli obat yang kamu butuhkan dengan menggunakan aplikasi Halodoc.
Baca juga: Ketahui Operasi Laparoskopi untuk Mengangkat Usus Buntu
Selain itu, kamu juga perlu memperhatikan proses pemulihan tubuh kamu setelah operasi. Jangan lupa untuk tetap mengonsumsi sayuran dan makanan yang sehat agar luka jahitan cepat mengering. Dokter biasanya juga akan menganjurkan kamu untuk berjalan atau melakukan aktivitas ringan untuk mencegah risiko pembekuan darah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!