Yang Harus Ibu Lakukan Jika Air Ketuban Sedikit

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   10 Juli 2018
Yang Harus Ibu Lakukan Jika Air Ketuban SedikitYang Harus Ibu Lakukan Jika Air Ketuban Sedikit

Halodoc, Jakarta – Ada sekitar 4 persen wanita hamil yang memiliki air ketuban sedikit menjelang persalinan. Hal ini bisa berbahaya bagi keselamatan janin. Berikut cara-cara yang bisa ibu lakukan bila air ketuban sedikit.

Air ketuban adalah cairan berwarna bening dan agak kekuningan yang dihasilkan oleh janin dan selaput yang mengelilinginya. Cairan ini lah yang menjadi tempat bersandar janin selama berada dalam rahim. Air ketuban sangat penting bagi janin karena berfungsi untuk melindungi janin dari guncangan dan menjaga agar tali pusat tidak terjepit, sehingga pasokan oksigen untuk bayi tetap mengalir lancar.

Selain itu, air ketuban juga membantu menjaga suhu di dalam rahim, memungkinkan bayi bergerak bebas, dan membantu perkembangan sistem pencernaan serta pernapasannya. Itulah sebabnya sangat penting bagi ibu untuk memeriksakan kandungan secara rutin ke dokter kandungan agar dokter dapat memantau dan memastikan air ketuban tetap dalam jumlah yang cukup.

Baca juga: Ini Dampak Kekurangan dan Kelebihan Air Ketuban Bagi Bayi

Normalnya, air ketuban akan terus bertambah hingga di awal trimester ketiga. Volumenya bisa mencapai kurang lebih satu liter saat usia kehamilan sekitar 34-36 minggu atau sembilan bulan. Kemudian, jumlah cairan ini akan perlahan berkurang sampai bayi dilahirkan.

Namun, ada juga beberapa ibu hamil yang memiliki air ketuban sedikit di dalam rahim. Kondisi ini dinamakan oligohidramnion. Wanita hamil yang lebih berisiko memiliki air ketuban sedikit antara lain wanita yang mengalami preeklamsia, pengidap tekanan darah tinggi, lupus, diabetes, atau wanita yang kehamilannya sudah melebihi tanggal perkiraan persalinan.

Oligohidramnion dapat menyebabkan tumbuh kembang janin menjadi terganggu, bahkan timbul komplikasi selama kehamilan. Bila ibu hamil mengalami oligohidramnion, berikut adalah beberapa solusi yang mungkin akan disarankan oleh dokter kandungan:

  • Banyak Minum Air Putih

Bila dokter melihat ada tanda-tanda ibu hamil mengalami dehidrasi, maka dokter akan menganjurkan ibu untuk minum lebih banyak air putih.

  • Melakukan Persalinan Segera

Bila kondisi oligohidramnion terjadi menjelang hari persalinan, dokter biasanya akan merekomendasikan kelahiran lebih awal. Saat persalinan, dokter akan menyediakan padding, yaitu tempelan bantalan busa, untuk mempermudah proses melahirkan. Namun, pada kasus ibu yang mengalami preeklamsia, bayi mungkin harus dilahirkan secara prematur bila diperlukan.

  • Amnioinfusion

Sedangkan bila oligohidramnion terjadi pada awal atau tengah kehamilan, metode penanganan yang biasa dilakukan adalah amniofusion, yaitu prosedur penambahan air ketuban yang dilakukan dengan menyuntikkan air garam ke dalam kantung ketuban. Sayangnya, metode penanganan ini hanya bisa untuk sementara saja, karena air ketuban tambahan bisa berkurang setelah satu minggu. Penambahan air ketuban ini juga dapat dilakukan saat persalinan untuk mencegah terjepitnya tali pusat.  

 

  • Bed Rest

 

Istirahat total atau bed rest juga bisa menjadi cara untuk meningkatkan kembali volume air ketuban. Dengan beristirahat total, ruang intravaskular dapat bertumbuh lebih besar sehingga memicu produksi cairan ketuban menjadi meningkat. Baca juga: 4 Kondisi yang Membuat Ibu Hamil Harus Bed Rest

Walaupun oligohidramnion tidak bisa dicegah, namun ibu bisa meminimalisir terjadinya kondisi ini dengan cara berolahraga secara teratur dan menjaga pola makan sehat, agar produksi cairan ketuban normal. Ibu juga disarankan untuk menghentikan kebiasaan buruk seperti merokok, serta membicarakan dulu dengan dokter bila ingin mengonsumsi obat atau vitamin apapun agar tidak mempengaruhi produksi cairan ketuban.

Baca juga: Ketahui Ciri-ciri Air Ketuban Pecah

Ibu juga bisa berdiskusi dengan dokter melalui aplikasi Halodoc bila memiliki keluhan tertentu selama kehamilan. Lewat Video/Voice Call dan Chat, ibu bisa berbicara dengan dokter kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.