Waspada Vivid Dream Rentan Terjadi Selama Pandemi Corona
Halodoc, Jakarta – Tidur adalah aktivitas yang dilakukan untuk mengistirahatkan tubuh, namun sebenarnya otak cukup aktif selama kita tidur. Inilah alasan seseorang dapat mengalami mimpi. Kadang saat bangun dari tidur, kamu tidak ingat sama sekali mimpi yang dialami, tetapi suatu waktu juga kamu menjadi sangat ingat tentang mimpi yang dialami dan terasa seperti kenyataan.
Nah, kondisi seperti ini dalam istilah medis disebut sebagai vivid dream. Ternyata, selama pandemi COVID-19 ini berlangsung, seseorang bisa semakin sering mengalami vivid dream. Mengapa demikian? Ini ulasannya.
Baca juga: Agar Tidur Tetap Nyenyak di Tengah Pandemi Corona
Penyebab Seseorang Alami Vivid Dream
Melansir Healthline, ilmuwan otak tidak yakin mengapa manusia bisa bermimpi, tetapi mereka yakin ini ada kaitannya dengan memori. Bermimpi membantu otak menghilangkan informasi atau ingatan yang tidak perlu saat memproses dan menyimpan apa yang penting. Alhasil, beberapa orang merasa lebih segar setelah tidur dan bermimpi, meski mereka tidak ingat mimpi yang ia alami.
Orang-orang kemungkinan besar mengingat mimpi terakhir yang mereka alami dalam siklus tidur mereka. Namun, sangat mungkin untuk mengingat mimpi yang sangat intens. Mimpi yang jelas bisa positif atau negatif, realistis atau fantasi. Mimpi yang paling dalam terjadi selama proses rapid eye movement (REM). Fase REM umumnya terjadi setelah 90 menit dan berlangsung 20 hingga 25 menit.
Nah, secara umum terdapat hal yang menyebabkan vivid dream bisa dialami oleh seseorang selama pandemi COVID-19:
- Stres atau Kecemasan
Kondisi sulit yang tengah dialami bisa memicu seseorang mengalami stres dan kecemasan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Masalah dengan teman, keluarga, sekolah, atau pekerjaan dapat memicu mimpi yang hebat.
Terlebih selama pandemi COVID-19, banyak sekali hal yang dipikirkan sehingga menyebabkan stres. Kapan pandemi berakhir dan bisa kembali beraktivitas normal, kondisi keuangan selama masa krisis ini, hingga pemberitaan di berbagai media adalah salah satu penyebab stres dan kecemasan utama selama pandemi ini. Kecemasan secara khusus dikaitkan dengan peningkatan risiko mengalami vivid dream.
- Gangguan Tidur
Masalah tidur yang menyebabkan kurang tidur, seperti insomnia dan narkolepsi, juga meningkatkan risiko seseorang mengalami vivid dream. Perubahan jadwal tidur seperti yang banyak dialami orang-orang selama pandemi berlangsung juga dapat meningkatkan risiko ini.
- Obat-Obatan
Ada beberapa obat yang telah dilaporkan berkontribusi menyebabkan vivid dream. Obat-obatan ini termasuk banyak jenis antidepresan.
Baca juga: 5 Gerakan Yoga untuk Atasi Rasa Cemas Selama Corona
Tak Perlu Khawatir, Vivid Dream Bisa Dicegah
Pada kasus-kasus seperti kehamilan dan stres jangka pendek, vivid dream biasanya akan hilang dengan sendirinya. Namun, ada juga beberapa cara agar orang tidak terhindar dari mimpi yang jelas. Ini termasuk menghindari zat-zat seperti ganja, kokain, dan ketamin dan mengurangi konsumsi alkohol.
Menjalankan kebiasaan tidur yang baik juga dapat membantu mengurangi kemungkinan mengalami vivid dream. Berikut ini tips untuk mendapatkan kebiasaan tidur yang baik menurut The National Institute of Neurological Disorders and Stroke, yaitu:
-
Usahakan untuk tertidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari.
-
Berolahragalah selama 20-30 menit per hari tetapi jangan dilakukan tepat sebelum tidur.
-
Hindari konsumsi kafein dan nikotin sebelum tidur.
-
Bersantailah sebelum tidur, seperti dengan mandi air hangat atau membaca.
-
Buat ruangan yang cocok untuk tidur, seperti dengan menghindari cahaya terang dan suara keras dan menjaga ruangan pada suhu yang nyaman.
-
Jangan pernah berbaring di tempat tidur dalam kondisi terjaga, coba bangun dan lakukan hal lain seperti membaca atau mendengarkan musik santai hingga cukup lelah untuk tertidur.
Baca juga: Atasi Masalah Kecemasan pada Pasangan karena Pandemi Corona
Jika kamu terus mengalami vivid dream secara teratur dan cukup mengganggu aktivitas sehari-hari selama masa pandemi ini, sebaiknya segera bicarakan hal ini dengan dokter di Halodoc. Ambil smartphone kamu dan gunakan fitur chat di aplikasi Halodoc untuk menjelaskan keluhanmu. Dokter di Halodoc akan memberikan berbagai saran kesehatan yang kamu butuhkan untuk mengatasi masalah ini.