Waspada Tension Headache yang Menyerang Kapan Saja
Halodoc, Jakarta – Rutinitas yang dilakukan oleh para pekerja kantoran sering kali membuat mereka lembur tanpa istirahat yang cukup. Jika kondisi ini terjadi berlarut-larut, stres dan depresi adalah hal yang sulit dihindarkan. Efek kelelahan ini juga bisa saja membuat mereka merasakan sakit pada kepala, padahal sebelumnya mereka tidak pernah merasakannya sama sekali. Jadi, saat kamu merasakan hal ini, bisa jadi kamu terserang Tension Headache atau disebut juga Tension Type Headache(TTH).
Apa Itu Tension Headache
Penyakit ini merupakan jenis penyakit yang paling umum dialami oleh orang dewasa. Penyakit ini juga bisa disebut sebagai stress headache. Ia dapat timbul secara periodik (disebut episodik), yaitu kurang dari 15 hari dalam sebulan, atau harian (disebut kronis) jika terjadi lebih dari 15 hari dalam sebulan.
Tension Headache tipe episodik menyebabkan penderitanya akan mengalami nyeri konstan yang ringan hingga sedang karena terasa ada tekanan pada bagian sekitar dahi atau belakang kepala hingga leher. Nyeri ini bisa bertahan hingga 30 menit hingga satu hari. Sementara, Tension Headache tipe kronis dapat timbul dan hilang dalam jangka waktu lama. Nyeri yang dirasakan seakan berdenyut pada bagian depan, atas, atau sisi kepala. Meski intensitas nyerinya sepanjang hari dapat bervariasi, tapi hal ini tidak akan memengaruhi penglihatan, keseimbangan, atau kekuatan.
Baca juga: Jangan Salah Sebut, Ini 3 Perbedaan Migrain dan Vertigo yang Perlu Kamu Tahu
Penyebab Tension Headache
Sebetulnya peneliti hingga kini belum mengetahui penyebab yang cukup spesifik mengenai penyakit ini. Awalnya, penyakit ini diduga disebabkan oleh kontraksi otot. Namun, teori ini menghilang seiring dengan tidak adanya penelitian yang lebih lanjut untuk memastikan kebenarannya. Akan tetapi, para ahli memprediksi bahwa sebagian kasus ini dipicu oleh stres yang dialami dari pekerjaan, sekolah, maupun masalah dalam hubungan sosial lainnya.
Nah, berikut ini adalah beberapa faktor dan hal yang dapat memicu terjadinya sakit kepala tipe ini :
- Stres, emosional, maupun depresi.
- Kurang istirahat akibat bekerja tidak kenal waktu.
- Postur tubuh yang tidak baik.
- Kondisi tubuh yang lelah.
- Rasa cemas.
- Kurang berolahraga.
- Kondisi lapar atau kekurangan cairan tubuh.
- Penggunaan obat analgesik bebas (tanpa resep dokter).
Penyebab utama dari penyakit ini ialah stres dan depresi terkait hubungan sosial seperti keluarga, teman, pekerjaan, atau sekolah. Nah beberapa contoh pemicu stres antara lain:
- Memiliki masalah di rumah/kehidupan keluarga yang sulit.
- Memiliki anak yang baru lahir.
- Tidak memiliki teman dekat.
- Kembali ke sekolah atau pelatihan, mempersiapkan untuk tes atau ujian.
- Memulai pekerjaan baru.
- Kehilangan pekerjaan.
- Kelebihan berat badan.
- Bersaing dalam olahraga atau kegiatan lainnya.
- Sifat perfeksionis yang selalu ingin sempurna.
- Tidak cukup tidur.
- Aktivitas berlebihan (terlalu banyak terlibat dalam kegiatan/organisasi).
Baca juga: Sakit Kepala saat Menyusui, Kenapa?
Orang yang Rentan Terserang Tension Headache
Menurut penelitian, sekitar 30 hingga 80 persen orang dewasa di Amerika Serikat pernah sesekali mengalami penyakit ini. Dibandingkan laki-laki, kaum wanita pun memiliki peluang lebih besar untuk terkena penyakit ini.
Meski rutinitas kantor terasa sangat berat, kamu tetap harus menghindari kelelahan dan stres dengan selalu menjaga kesehatan tubuh dan mental. Apabila kamu merasa kurang sehat, segera gunakan aplikasi Halodoc untuk bicara dengan dokter. Dengan Halodoc, dokter bisa dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat kapan pun dan di mana pun. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan