Waspada, Ini Komplikasi Berbahaya dari Herpes Zoster
Halodoc, Jakarta - Pernah mendengar istilah herpes zoster sebelumnya? Penyakit ini disebabkan oleh virus Varicella zoster, yang juga menjadi penyebab dari cacar air. Saat seseorang sembuh dari penyakit cacar air yang dialami, virus bisa saja mengendap dalam tubuh dan tidak hilang sepenuhnya, karena dapat hidup dan tidur dalam sistem saraf manusia selama bertahun-tahun sebelum aktif kembali sebagai cacar api.
Meskipun disebabkan oleh virus yang sama, herpes zoster dan cacar air memiliki sejumlah gejala yang berbeda. Pada pengidap herpes zoster, gejala ditandai dengan ruam kulit merah yang terasa nyeri dengan sensasi rasa terbakar pada kulit. Ruamnya sendiri akan berbentuk garis pada dada, leher, atau wajah. Meskipun tidak membahayakan nyawa, gejala yang muncul akan sangat menyakitkan bagi pengidapnya.
Baca juga: Penanganan Pertama Herpes Zoster pada Anak
Apa Saja Komplikasi Herpes Zoster yang Perlu Diwaspadai?
Saat dialami oleh seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang baik, gejala dapat hilang sepenuhnya dalam waktu 2-4 minggu. Penyakit ini akan berisiko tinggi saat dialami oleh lansia atau ibu hamil. Saat dialami lansia, komplikasi herpes zoster yang bisa saja dialami adalah pneumonia dan peradangan otak. Sedangkan pada ibu hamil, cacar lahir pada bayi merupakan komplikasi herpes zoster yang bisa saja terjadi.
Saat gejala yang muncul tidak ditangani dengan baik, berikut komplikasi herpes zoster yang bisa saja terjadi:
-
Postherpetic neuralgia, yaitu rasa nyeri yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun setelah sembuhnya penyakit.
-
Kebutaan, yaitu komplikasi yang dapat muncul saat penyakit menyebabkan peradangan pada saraf mata.
-
Otot yang melemah, yaitu komplikasi herpes zoster yang terjadi saat adanya peradangan pada saraf otot tertentu yang menyebabkan penurunan kekuatan pada otot saraf tersebut.
-
Infeksi bakteri, yaitu komplikasi herpes zoster yang terjadi jika bakteri masuk ke dalam luka lepuh yang sudah pecah.
-
Bercak putih pada ruam, yaitu komplikasi yang terjadi saat rusaknya pigmen pada kulit.
Dengan mengenali lebih jauh mengenai penyakit ini, kamu dapat mengantisipasinya dengan melakukan sejumlah langkah pencegahan, sehingga penyakit tidak berkembang lebih jauh dan menimbulkan sejumlah komplikasi.
Baca juga: Faktor Penyebab Herpes Zoster pada Anak
Begini Langkah Pencegahan Herpes Zoster
Langkah utama yang dapat dilakukan guna menurunkan risiko munculnya herpes zoster adalah dengan pemberian vaksinasi yang diberikan bagi seseorang yang berusia di atas 50 tahun. Selain pada lansia, seseorang yang pernah mengidap penyakit ini sebelumnya disarankan untuk melakukan vaksinasi guna mencegah kambuhnya penyakit di kemudian hari.
Meskipun tidak dapat mencegah sepenuhnya, vaksinasi dapat mengurangi intensitas gejala yang muncul, serta mempercepat waktu penyembuhan. Penyakit ini tidak dapat ditularkan, karena merupakan kelanjutan dari penyakit cacar air. Sedangkan cacar air, merupakan penyakit yang dapat dicegah penularannya dengan melakukan beberapa langkah berikut ini:
-
Hindari menggaruk luka lepuh.
-
Menghindari kontak langsung dengan wanita hamil.
-
Sering mencuci tangan guna mencegah menempelnya virus pada tangan.
Baca juga: Gejala Awal Herpes Zoster yang Harus Dipahami
Saat muncul gejala awal herpes zoster, seperti sensasi rasa terbakar pada kulit, segera diskusikan dengan dokter di aplikasi Halodoc guna menentukan langkah perawatan yang tepat, ya! Sensasi rasa panas tersebut biasanya akan disertai dengan gejala lainnya, seperti sakit kepala, sensitif terhadap cahaya, dan demam. Ruam akan muncul beberapa hari setelah gejala-gejala tersebut timbul. Jadi, selalu waspadai gejala yang kamu alami, ya!
Referensi:
CDC. Diakses pada 2020. Shingles (Herpes Zoster).
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Shingles.
Patient. Diakses pada 2020. Shingles.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan