Waspada Batuk Disertai Pilek pada Bayi karena Roseola
Halodoc, Jakarta - Penyakit roseola umumnya infeksi yang bersifat ringan, biasa menyerang anak usia 2 tahun meski terkadang bisa menginfeksi orang dewasa. Virus ini umum terjadi pada anak, tak heran jika sebagian besar anak telah terserang penyakit ini ketika memasuki usia taman kanak-kanak.
Roseola identik dengan dua jenis virus herpes, yaitu Human Herpesvirus tipe 6 dan tipe 7. Virus ini berada pada kategori yang sama dengan virus herpes simpleks (HSV), tetapi tidak menimbulkan luka atau berujung pada herpes genital. Gejala yang umum terjadi adalah anak batuk disertai pilek, yang berlanjut munculnya ruam. Roseola tidak bersifat serius. Sangat jarang, demam tinggi bisa berujung pada komplikasi.
Baca juga: Fakta-Fakta Menarik Tentang Penyakit Anak Roseola
Demam, Batuk, Pilek, dan Munculnya Ruam
Jika sang buah hati terpapar atau terinfeksi virus penyebab penyakit roseola, tanda dan gejala mungkin muncul pada 1 atau 2 minggu setelah infeksi terjadi. Pada beberapa kasus, turut ditemui roseola yang terjadi tanpa adanya gejala. Gejala yang umum dari gangguan kesehatan ini yaitu:
-
Demam. Biasanya, roseola diawali dengan demam tinggi, sering mencapai 40 derajat Celcius. Beberapa anak mengalami sakit tenggorokan, batuk, dan pilek bersamaan atau sebelum munculnya demam. Mungkin juga anak mengalami pembengkakan pada kelenjar getah bening di lehernya ketika demam muncul. Demam tersebut berlangsung antara 3 hingga 5 hari.
-
Ruam. Setelah demam mereda, biasanya mulai muncul ruam, meski kondisi ini tidak selalu terjadi. Ruam bisa saja berupa banyak bercak dengan warna merah muda. Pada beberapa tempat akan muncul cincin putih di area sekitar ruam. Dada menjadi lokasi pertama munculnya ruam, disusul pada perut, dan punggung, lalu menyebar pada lengan dan leher.
Baca juga: Ini Tanda Bayi Terkena Roseola, Penyakit Kulit Mirip Campak
Kejang, Komplikasi Roseola yang Tidak Ditangani Segera
Terkadang, seorang anak dengan penyakit roseola mengalami kejang yang disebabkan karena meningkatnya suhu tubuh dengan sangat cepat. Jika kondisi ini terjadi pada sang buah hati, ia dapat hilang kesadaran dan menghentak selama beberapa detik hingga menit. Namun, komplikasi roseola jarang terjadi. Anak dan orang dewasa yang terserang gangguan kesehatan ini bisa sembuh dengan cepat, asalkan perawatannya tepat.
Akan tetapi, gangguan kesehatan ini perlu menjadi perhatian lebih pada orang-orang yang mengalami gangguan pada imunitas tubuh, seperti misalnya setelah menjalani bedah tertentu. Bukan tidak mungkin infeksi kembali terjadi saat imunitas tubuh sedang sangat lemah.
Cegah Infeksi dengan Tepat
Oleh karena tidak ada vaksin untuk mengatasi penyakit roseola, cara terbaik yang bisa ibu lakukan adalah menghindarkan sang buah hati dari berbagai hal yang bisa menjadi pemicunya. Pasalnya, roseola mudah menular, terlebih dengan gejala anak batuk disertai pilek. Pastikan seluruh anggota keluarga, terutama anak mencuci tangan selepas beraktivitas untuk menghindari penularan atau infeksi.
Baca juga: Sering Salah Kaprah, Ini Perbedaan Roseola, Campak, dan Rubella
Segera tanyakan pada dokter apabila ibu merasa anak batuk disertai pilek yang bisa berujung pada terjadinya penyakit roseola. Ibu bisa download aplikasi Halodoc dan pilih dokter anak yang sesuai dengan keinginan. Aplikasi Halodoc bisa ibu manfaatkan untuk membeli obat jika tidak sempat pergi ke apotek.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan