Waspada Bahaya Listeriosis, Ini yang Perlu Diketahui
Halodoc, Jakarta – Baru-baru ini beredar kabar heboh tentang empat orang warga Australia yang meninggal setelah mengonsumsi buah rock melon. Ternyata, dalam buah yang berasal dari Australia tersebut ditemukan kandungan bakteri listeria yang mematikan. Masyarakat Indonesia pun dihimbau untuk tidak mengonsumsi rock melon. Namun, sebenarnya tidak hanya buah rock melon saja yang harus diwaspadai, melainkan setiap makanan yang terinfeksi oleh bakteri listeria.
Bahaya Bakteri Listeria
Listeria monocytogenes adalah spesies bakteri patogen yang menyebabkan infeksi listeriosis. Bakteri anaerobik fakultatif ini mampu bertahan di lingkungan tanpa atau dengan oksigen, bahkan juga tahan pembekuan dan dapat tetap tumbuh pada makanan yang disimpan di lemari pendingin. Listeriosis paling sering menyerang wanita hamil, bayi baru lahir, orang tua, dan orang dewasa yang mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh. Orang dewasa dan anak-anak yang tubuhnya sehat mungkin saja bisa terinfeksi bakteri listeria, tapi tidak sampai menyebabkan kondisi yang serius. Sedangkan bakteri ini menyerang wanita hamil, maka bisa menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, melahirkan bayi dengan infeksi yang serius, bahkan bayi lahir dalam keadaan meninggal.
Penyebab Listeriosis
Bakteri listeria monocytogenes banyak ditemukan di tanah dan air. Sedangkan manusia bisa terinfeksi bakteri ini melalui:
- Sayuran atau buah-buahan yang terkontaminasi bakteri l.monocytogenes yang ada di tanah atau yang terdapat di kotoran yang digunakan sebagai pupuk.
- Hewan ternak bisa membawa bakteri ini dalam tubuhnya sehingga menginfeksi orang yang mengonsumsi dagingnya atau susu hewan tersebut.
- Makanan olahan dapat terkontaminasi bakteri ini saat diproses.
- Susu yang tidak dipasteurisasi atau dengan kata lain masih mentah bisa terkontaminasi, termasuk makanan yang terbuat dari susu yang tidak dipasteurisasi tersebut.
Gejala Listeriosis
Gejala listeriosis baru muncul sekitar 21 hari setelah terinfeksi bakteri listeria. Gejala yang umumnya terjadi adalah demam, nyeri otot, dan kadang-kadang mual atau diare. Bila infeksi menyerang sistem saraf, maka bisa menyebabkan sakit kepala, leher kaku, kehilangan keseimbangan, linglung, dan kejang-kejang. Namun, wanita hamil yang terinfeksi bakteri ini mungkin hanya mengalami gejala yang ringan, seperti flu.
Cara Mengobati Listeriosis
Buat orang yang memiliki tubuh sehat dan sedang tidak hamil, biasanya tidak memerlukan pengobatan, karena gejala-gejala tersebut dapat hilang dengan sendirinya setelah beberapa minggu. Namun, bagi ibu hamil yang terinfeksi listeriosis, mengonsumsi antibiotik bisa menjadi cara untuk mencegah infeksi tersebut menular ke janin dalam kandungan. Bayi yang terkena infeksi listeriosis juga harus mengonsumsi antibiotik yang sama dengan orang dewasa, meskipun kombinasi antibiotik sering diberikan sampai dokter yakin penyebabnya adalah listeriosis.
Cara Mencegah Listeriosis
Untuk mencegah listeriosis sangat mudah, yaitu kamu hanya perlu menerapkan pengolahan makanan yang aman berikut yang dilansir dari Pusat Amerika Serikat untuk Pengendalian dan Pencegahan Penyakit:
- Belanja dengan Aman. Ketika membeli daging, ayam, atau ikan mentah, pisahkan makanan tersebut dari jenis makanan lainnya. Usahakan untuk segera pulang ke rumah, agar kamu bisa langsung menyimpannya di lemari pendingin.
- Siapkan Makanan dengan Aman. Cuci tangan sebelum dan setelah menyiapkan makanan. Bersihkan juga buah-buahan dan sayuran dengan air yang mengalir. Kalau bisa, usahakan memisahkan talenan yang digunakan untuk memotong sayur dan talenan untuk memotong daging mentah.
- Simpan Makanan dengan Aman. Masak, dinginkan atau bekukan daging, ayam, telur, ikan, dan makanan siap saji dalam dua jam. Karena bakteri listeria bisa hidup di suhu 4 derajat celcius atau lebih dingin, jadi kamu bisa mencegahnya menyebar dengan menjaga kebersihan lemari pendingin. Bersihkan tumpahan yang ada di lemari pendingin, khususnya tumpahan jus dari hot dog, daging mentah dan daging unggas.
- Masak Makanan dengan Aman. Gunakan termometer daging yang bersih untuk memastikan kematangan makanan. Panaskan kembali sisa makanan dalam suhu minimal 74 derajat celcius. Hindari mengonsumsi hamburger yang belum matang, dan hati-hati saat ingin mengonsumsi ikan mentah, kerang, dan tiram.
- Sajikan Makanan dengan Aman. Simpan makanan panas yang sudah matang dalam suhu 60 derajat celcius dan makanan dingin dalam suhu 4 derajat celcius.
- Perhatikan label dalam kemasan dengan seksama, karena pada label tertulis informasi mengenai kapan batas waktu penggunaan makanan dan bagaimana cara menyimpannya.
Kalau kamu ingin tahu cara mencegah infeksi listeriosis lebih lanjut, tanyakan saja langsung ke dokter ahlinya lewat aplikasi Halodoc. Hubungi dokter melalui Chat dan Voice/Video Call untuk meminta saran kesehatan dan rekomendasi obat. Ayo, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan