Waspada, 5 Bahan Kimia dalam Produk Kosmetik Ini Berbahaya
Halodoc, Jakarta - Semua orang pasti sudah memiliki produk perawatan kulit andalannya. Bagi sebagian orang, pencarian produk perawatan kulit bukan hal yang mudah, kadang mereka harus sabar untuk melakukan pengujian ke kulit untuk melihat apakah kandungannya benar-benar cocok untuk kulit atau tidak. Namun, pernahkah kamu mempertimbangkan kandungan bahan kimia di dalam produk perawatan kulitmu. Nah, berikut ini beberapa bahan kimia yang harus diwaspadai penggunaannya.
Baca juga: 6 Bahaya Kandungan Merkuri dalam Kosmetik
Formaldehida
Formaldehida merupakan gas yang terbentuk secara alami dan merupakan pengawet di beberapa produk rambut. Untuk versi cairnya, disebut etilen glikol dan formalin. Meskipun Amerika memiliki batas nasional untuk emisi formaldehida dari produk kayu komposit, tidak ada batasan untuk formula kecantikan yang mengandung formaldehida di AS. Cerdaslah dalam menggunakannya, karena mungkin kamu akan melihat unsur karsinogenik terdaftar sebagai etilen glikol.
Paraben
Pengawet yang efektif ini dapat ditemukan secara alami seperti di dalam blueberry dan wortel. Faktanya, paraben juga merupakan zat yang paling banyak digunakan dalam kosmetik. Sebagian besar perusahaan menggunakan konsentrasi 0,3 persen atau kurang.Di Amerika sendiri, produk ini tidak dibatasi. Namun, produk ini diduga bisa menyebabkan kekhawatiran terkait dengan kanker payudara.
Sebuah studi di Harvard juga telah menghubungkan penumpukan paraben di dalam tubuh dengan kesuburan yang berkurang, itulah sebabnya propil paraben menjadi sasaran para pecinta lingkungan. Namun, hingga kini FDA tidak memiliki bukti kuat yang menunjukkan bahwa paraben dalam kosmetik berdampak pada kesehatan manusia. Sebenarnya kamu tidak perlu terlalu khawatir tentang paraben. Caranya, kamu hanya perlu berhenti menggunakan produk apa pun jika membuat kulit teriritasi.
Baca juga: Tanda-tanda Alergi Kosmetik dan Cara Mengatasinya
Petrolatum
Produk minyak bumi olahan ini adalah komposisi lipstik sehingga bisa melembabkan dan merupakan bahan utama dalam banyak lotion dan krim. Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat masih menyetujui penggunaannya sebagai pelindung kulit dan masih dijual bebas. Untuk menghindari efek samping, belilah petroleum jelly, lip balm, dan krim wajah yang dibuat oleh merek-merek terkemuka. Hindari produk diskon atau berpotensi palsu yang dibuat oleh perusahaan yang tidak teruji kelayakannya.
Sodium Lauryl Sulfate (SLS)
Bahan ini digunakan sebagai bahan pembusa dan pembersih dalam produk bilas, seperti sampo dan krim cukur. Kamu perlu mewaspadai penggunaannya karena zat ini dapat mengiritasi kulit. Meskipun belum ada pembatasan, tetapi konsumen didesak untuk menggunakannya sesuai petunjuk. Hindari menggunakan produk yang mengandung SLS di mata. Hindari juga penggunaan produk khusus dewasa pada bayi dan anak-anak.
Triclosan
Zat pengawet dan antibakteri ini bisa ditemukan dalam pasta gigi, obat kumur, deodoran, sabun badan, dan sampo. Belakangan FDA baru-baru ini melarang triclosan dan bahan-bahan antibakteri lainnya untuk digunakan pada produk pencuci tangan atau sabun badan. Namun, ditemukan fakta bahwa manfaat triclosan dalam pasta gigi ternyata lebih tepat sehingga masih dapat ditemukan dalam produk mulut.
Triclosan yang ditambahkan ke pasta gigi terbukti membantu mencegah radang gusi. Sayangnya, penggunaan triclosan di area lain dapat memicu alergi dan dikaitkan dengan beberapa jenis kanker. Jika khawatir, pikirkan dua kali tentang membeli produk yang mengandung bahan ini.
Baca juga: Bolehkah Menggunakan Makeup Saat Hamil
Jika kamu masih ragu, bisa langsung chat dokter di Halodoc mengenai produk kesehatan yang sebaiknya kamu gunakan. Dokter di Halodoc akan siaga memberikan saran kesehatan yang tepat untuk kamu, kapan pun dan di mana pun.