Wanita Usia di Atas 50 Tahun Lebih Berisiko Kena Perdarahan Subarachnoid

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   24 November 2018
Wanita Usia di Atas 50 Tahun Lebih Berisiko Kena Perdarahan SubarachnoidWanita Usia di Atas 50 Tahun Lebih Berisiko Kena Perdarahan Subarachnoid

Halodoc, Jakarta – Perdarahan subarachnoid adalah salah satu jenis stroke yang disebabkan oleh perdarahan yang terjadi di ruang subarachnoid. Seseorang berisiko tinggi mengalami jenis perdarahan ini bila dia mengalami cedera kepala berat akibat kecelakaan atau kepala tertimpa barang. Namun ternyata, wanita yang berusia di atas 50 tahun juga berisiko mengalami perdarahan subarachnoid lho. Mengapa hal ini bisa terjadi? Ketahui faktor-faktor apa saja yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena perdarahan subarachnoid di sini.

Kenalan dengan Perdarahan Subarachnoid

Perdarahan Subarachnoid adalah perdarahan yang terjadi pada ruang subarachnoid, yaitu di lapisan pelindung otak atau meningen, karena pembuluh darah pada selaput meninges rusak atau pecah.

Jadi, otak manusia dilindungi oleh selaput meninges yang terdiri dari tiga lapis jaringan, yaitu lapisan durameter, lapisan arachnoid, dan lapisan piameter. Nah, ruang subarachnoid berada di antara dua lapisan meninges yang membungkus otak tersebut, tepatnya di bawah lapisan arachnoid dan di atas piameter. Ruang ini menjadi tempat berkumpulnya cairan otak yang disebut serebrospinal. Cairan serebrospinal berperan penting dalam melindungi otak dan saraf tulang belakang serta mengandung banyak pembuluh darah yang berfungsi membawa nutrisi dan oksigen bagi otak.  

Terjadinya cedera kepala yang berat atau kondisi medis tertentu bisa menyebabkan pembuluh darah tersebut pecah, sehingga akibatnya darah bisa merembes ke dalam ruang subarachnoid dan mencemari cairan serebrospinal. Kondisi ini bisa menyebabkan seseorang mengalami koma, kelumpuhan, cacat fisik, bahkan kematian.

Agar tidak terjadi komplikasi yang serius dan kematian, pengidap subarachnoid perlu mendapatkan penanganan medis secepat mungkin sejak gejala perdarahan itu muncul.

Siapa Saja yang Berisiko Mengalami Perdarahan Subarachnoid?

Perdarahan subarachnoid paling sering disebabkan karena trauma kepala atau yang disebut juga dengan perdarahan subarachnoid traumatik. Namun selain itu, perdarahan pada ruang subarachnoid juga bisa terjadi secara tiba-tiba tanpa terjadinya trauma kepala. Kondisi ini disebut juga dengan perdarahan subarachnoid non-traumatik. Penyebab jenis perdarahan ini biasanya adalah karena pecahnya aneurisma otak. Aneurisma bisa menyebabkan pembuluh darah di otak semakin menipis, hingga akhirnya dapat pecah dan menyebabkan pendarahan di ruang subarachnoid selaput meninges.

Sebenarnya pecahnya aneurisma otak bisa terjadi pada setiap usia, tapi paling sering dialami oleh pengidap yang berusia 40—65 tahun. Selain itu, faktor yang meningkatkan risiko aneurisma otak, antara lain:

  • Wanita.

  • Perokok.

  • Pengidap darah tinggi atau hipertensi.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa wanita yang usianya sekitar 40—65 tahun, apalagi yang punya kebiasaan merokok berisiko tinggi mengalami perdarahan subarachnoid.

Cara Mencegah Perdarahan Subarachnoid

Jadi, bagi para wanita, kamu perlu berhati-hati terhadap perdarahan subarachnoid. Kamu bisa melakukan beberapa hal berikut untuk mencegah terjadinya penyakit ini:

  • Hentikan kebiasaan yang tidak sehat, seperti merokok dan mengonsumsi alkohol.

  • Jaga tekanan darah agar tetap normal dengan cara berolahraga secara rutin, menjalani pola makan sehat, dan menurunkan berat badan bila kamu kelebihan berat badan.

  • Memeriksakan diri sedini mungkin bila mengalami masalah potensial di otak.

  • Gunakan pelindung diri saat melakukan aktivitas fisik yang berisiko, misalnya saat berkendara dengan sepeda motor atau saat berolahraga. Gunakan helm dan masker pelindung wajah.

Kalau kamu ingin tahu lebih lanjut tentang perdarahan subarachnoid, tanyakan saja langsung kepada ahlinya lewat aplikasi Halodoc. Kamu bisa ngobrol tentang masalah kesehatan apapun dengan dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Baca juga: