Ini Alasan Wanita Rentan Alami Hipokalemia
Halodoc, Jakarta – Kelemahan otot yang disebabkan karena kurangnya kadar kalium dalam darah disebut dengan kondisi hipokalemia. Faktor yang menyebabkan menipisnya kadar kalium dalam darah bisa disebabkan karena seseorang mengidap penyakit tertentu atau mengalami efek samping dari obat yang dikonsumsi. Maka dari itu, mengobati hipokalemia sama saja dengan mengobati penyebab yang mendasarinya.
Baca Juga: Ini 7 Alasan Wanita Lebih Rentan Mengidap Infeksi Seksual
Biasanya orang yang mengalami diare atau muntah dalam intensitas yang tinggi bisa berkembang menjadi hipokalemia karena kondisi tersebut menyebabkan hilangnya kalium dalam waktu singkat. Individu yang kekurangan asupan kalium juga bisa mengalami hipokalemia.
Kekurangan asupan kalium dapat disebabkan karena diet ketat, sehingga individu tersebut kekurangan bahan makanan yang mengandung kalium. Namun kasus seperti ini, jarang sekali terjadi karena ginjal biasanya mampu mengurangi ekskresi kalium jika tubuh tidak mendapatkan asupan kalium yang cukup. Nah, berikut ini kondisi-kondisi lebih umum yang berisiko menyebabkan hipokalemia:
-
Diare persisten
-
Muntah yang berkepanjangan
-
Masalah ginjal
-
Efek samping dari obat diuretik.
Efek samping beberapa obat bisa menyebabkan transmisi kalium yang berisiko mengakibatkan kondisi hipokalemia. Selain itu, hipokalemia lebih rentan diidap oleh wanita ketimbang pria. Salah satu alasannya mungkin karena komposisi massa tubuh wanita yang memengaruhi jumlah total kalium dalam tubuh.
Seperti Apa Gejala Hipokalemia?
Awalnya, gejala hipokalemia mungkin tidak akan terlihat sampai kondisi ini terus berkembang. Kelemahan otot dan tekanan darah rendah adalah gejala yang paling sering muncul pada pengidap hipokalemia. Pada kasus hipokalemia yang sudah masuk kriteria sedang sampai berat, gejalanya bisa mengacu pada masalah jantung dan ginjal. Gejala lain yang berisiko muncul dapat meliputi:
-
Kelumpuhan
-
Mual
-
Muntah
-
Diare
-
Otot berkedut
-
Kram saat melakukan aktivitas berat
-
Mudah kehausan
-
Sering buang air kecil
-
Masalah jantung.
Baca Juga: Alasan Wanita Lebih Rentan Alami Osteoporosis Dibanding Pria
Karena kemunculannya dipicu oleh kondisi medis tertentu, maka untuk mendiagnosis hipokalemia dokter perlu mencari tahu biang keladinya. Untuk mendapatkan informasi terkait penurunan kadar kalium, biasanya dokter akan bertanya seputar:
-
Apakah kamu mengalami muntah atau diare terus-menerus?
-
Apakah memiliki masalah jantung?
-
Apakah kamu sedang mengonsumsi obat tertentu, seperti insulin, agonis beta, atau diuretik?
Apabila kamu mengalami kondisi-kondisi yang terkait dengan hipokalemia, dokter akan menyarankan kamu untuk melakukan tes guna mengukur jumlah kalium dalam tubuh. Tes untuk memeriksa kadar kalium akan membutuhkan urin sebagai sampelnya. Apabila sudah di diagnosis hipokalemia, lantas perawatan apa yang bisa dilakukan? Berikut penjelasannya.
Perawatan untuk Hipokalemia
Perawatan hipokalemia tentunya disesuaikan dengan penyebab apa yang mendasari kondisi tersebut. Apabila hipokalemia disebabkan karena konsumsi obat-obatan tertentu, maka dokter menyarankan untuk mengurangi atau berhenti mengonsumsinya. Dokter juga mungkin akan memberikan jenis obat lainnya yang aman dikonsumsi pengidap hipokalemia.
Jika pengidap hipokalemia mengalami masalah otot, dokter akan memberikan resep suplemen kalium untuk memenuhi asupan kalium dalam darah. Suplemen yang diberikan dapat bentuk tablet atau melalui intravena pada kasus hipokalemia parah.
Nah, individu yang sehat, berisiko atau pengidap hipokalemia juga dianjurkan untuk konsumsi makanan yang kaya kalium, seperti pisang, alpukat, chard, dan makanan nabati lainnya. Untuk meningkatkan kadar kalium secara signifikan, suplemen kalium mungkin jauh lebih efektif ketimbang makanan-makanan yang mengandung kalium.
Baca Juga: Perlu Waspada, Wanita Lebih Rentan Terkena Kanker Tiroid
Kalau kamu ingin membeli suplemen kalium, belinya lewat aplikasi Halodoc aja! Klik fitur Buy Medicine yang ada di aplikasi Halodoc untuk membeli suplemen kalium yang kamu butuhkan. Kemudian, pesanan akan segera diantar ke tempat tujuan kamu. Gampang banget kan? Makanya yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan