Wanita Lebih Rentan Kena Kanker Kulit Dibanding Pria
Halodoc, Jakarta – Salah satu jenis kanker yang bisa menyerang adalah kanker kulit, yaitu kanker yang menyerang di seputar permukaan kulit. Kanker kulit sering ditandai dengan perubahan pada permukaan kulit, yaitu munculnya benjolan serta bercak yang menyerupai tahi lalat, tetapi memiliki bentuk yang tidak normal.
Sejauh ini, ada tiga jenis kanker kulit yang paling sering terjadi, yaitu karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, dan melanoma. Kanker kulit diduga terjadi karena paparan sinar ultraviolet pada kulit, yang menyebabkan sel pada kulit rusak dan menimbulkan kanker. Dari ketiga jenis kanker kulit tersebut, kanker melanoma adalah yang paling jarang terjadi. Kanker melanoma ternyata lebih rentan menyerang wanita dibandingkan pria.
Baca juga: 5 Ciri Awal Kanker Kulit yang Perlu Diwaspadai
Melanoma jarang terjadi namun bisa merupakan jenis kanker yang paling berisiko menyebabkan kematian pada pengidapnya. Risiko penyakit ini meningkat pada orang yang memiliki kulit putih dan berusia di atas 63 tahun. Meski begitu, kondisi ini juga bisa menyerang di usia muda, terutama pada wanita. Melansir laman American Cancer Society, wanita muda berusia 30 tahun memiliki risiko yang cukup tinggi mengembangkan kanker kulit melanoma.
Ketahui Apa Itu Kanker Kulit Melanoma
Melanoma adalah jenis kanker yang berkembang di sel pigmen kulit yang bernama melanosit, yaitu sel yang berfungsi sebagai penghasil melamin. Sel ini berperan dalam menyerap sinar ultraviolet dan melindungi kulit dari kerusakan. Melanoma merupakan jenis kanker yang cukup langka dan sangat berbahaya.
Pada awalnya, kanker kulit melanoma akan menyerang permukaan kulit, tetapi seiring berjalannya waktu kanker akan menyebar ke organ lain. Penyakit ini mungkin sulit dikenali pada awalnya karena bercak yang muncul sebagai tanda penyakit sering menyerupai tahi lalat biasa. Namun jangan terkecoh, bisa jadi tahi lalat yang muncul adalah gejala kanker kulit. Tahi lalat tanda kanker melanoma biasanya muncul tidak normal pada bagian tubuh, dan biasanya berwarna lebih gelap serta sangat cepat berkembang.
Baca juga: Apakah Tahi Lalat Berbahaya?
Hingga kini masih belum diketahui secara pasti penyebab kanker ini bisa terjadi, tetapi mutasi genetik diyakini menjadi salah satu penyebabnya. Selain itu, terpapar sinar matahari langsung dan terkena radiasi sinar matahari juga disebut bisa meningkatkan risiko seseorang terkena kanker melanoma. Paparan sinar matahari berlebih bisa merusak DNA dalam sel-sel kulit yang pada kasus tertentu bisa menyebabkan kerusakan yang memengaruhi gen dan memicu kanker.
Pada beberapa orang, sel-sel kulit yang terpapar sinar matahari tidak mampu memperbaiki DNA yang rusak, dan cenderung rentan mengembangkan kanker melanoma. Tahi lalat melanoma biasanya memicu rasa gatal, dan bisa mengeluarkan darah. Seseorang berisiko terkena melanoma jika memiliki tahi lalat yang jumlahnya sangat banyak, misalnya lebih dari 50 buah, sering terpapar sinar matahari, memiliki riwayat keluarga dengan penyakit yang sama, pernah memiliki melanoma, dan memiliki kulit yang sensitif serta mudah terbakar sinar matahari.
Baca juga: Kenali 9 Gejala Kanker Kulit yang Jarang Disadari
Kalau kamu termasuk orang yang banyak beraktivitas di bawah sinar matahari, pastikan untuk selalu menggunakan tabir surya untuk melindungi kulit dari kanker. Kamu juga bisa menjaga kesehatan kulit dari dalam dengan mengonsumsi suplemen. Biar lebih mudah beli suplemen di aplikasi Halodoc saja. Kamu bisa membeli obat dan produk kesehatan lain dalam satu aplikasi. Dengan layanan antar, pesanan akan dikirim ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play.