Wanita Lebih Berisiko Terkena Penyakit Hashimoto, Benarkah?
Halodoc, Jakarta - Tergolong sebagai penyakit autoimun, penyakit Hashimoto adalah peradangan pada kelenjar tiroid yang disebabkan oleh serangan sistem kekebalan tubuh terhadap kelenjar tiroid. Kelenjar ini merupakan salah satu kelenjar endokrin yang penting dalam tubuh, karena menghasilkan hormon untuk mengatur metabolisme tubuh.
Penyakit Hashimoto dapat memicu terjadinya hipotiroidisme pada pengidapnya. Kondisi ini menyebabkan fungsi kelenjar tiroid menjadi terganggu, terutama dalam memproduksi hormon tiroid yang paling penting, yaitu tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3).
Gejala awal dari penyakit Hashimoto biasanya tergolong ringan dan kadang sulit dideteksi. Munculnya penyakit ini ditandai dengan gondok atau pembengkakan pada kelenjar tiroid. Namun, jika tidak ditangani, penyakit Hashimoto akan berkembang dari tahun ke tahun dan menyebabkan kerusakan kronis pada kelenjar tiroid.
Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui tentang Kelenjar Tiroid
Kerusakan kelenjar tiroid tersebut akan menyebabkan turunnya kadar hormon T3 dan T4 dalam darah dan mengganggu metabolisme dalam tubuh. Gejala yang muncul setelah turunnya kadar hormon T3 dan T4 adalah:
-
Mudah lelah dan merasa lemas.
-
Lebih rentan terhadap suhu dingin.
-
Mengalami pembengkakan pada wajah.
-
Sulit mengingat.
-
Depresi.
-
Menorrhagia (menstruasi berlebihan atau berkepanjangan).
-
Otot menjadi lemah.
-
Kuku menjadi rapuh.
-
Kulit kering.
-
Sembelit.
-
Pembengkakan lidah.
-
Nyeri otot yang diikuti dengan pengerasan atau kaku pada otot.
-
Peningkatan berat badan.
-
Sendi terasa nyeri dan kaku.
Lebih Rentan Menyerang Wanita
Penyebab penyakit Hashimoto adalah serangan yang dilakukan oleh sistem imun terhadap kelenjar tiroid. Hingga saat ini belum diketahui secara pasti kenapa kondisi autoimun tersebut bisa terjadi. Namun, penyakit ini lebih rentan menyerang wanita, ketimbang pria. Hal ini karena perbedaan hormon yang dimiliki wanita dan pria, serta keterkaitan penyakit Hashimoto dengan hormon seksual.
Baca juga: 15 Tanda dan Gejala Penyakit Hashimoto yang Perlu Diketahui
Pun, ada beberapa faktor lain yang juga diduga dapat meningkatkan risiko penyakit Hashimoto pada seseorang, yaitu:
-
Genetik. Seseorang yang mengidap penyakit Hashimoto sering kali memiliki keluarga dengan riwayat penyakit autoimun atau penyakit tiroid. Oleh karena itu, kemungkinan besar ada keterlibatan genetik di dalam penyakit ini.
-
Kelebihan iodin. Ada hubungan antara penggunaan obat-obatan yang mengandung iodin dengan kemunculan penyakit Hashimoto pada seseorang.
-
Radiasi. Beberapa kasus gangguan tiroid, terutama penyakit Hashimoto, muncul pada orang-orang yang terkena radiasi. Misalnya radiasi yang berasal dari pengobatan radioterapi untuk penyakit kanker, atau radiasi yang berasal dari ledakan bom nuklir dan fasilitas nuklir.
-
Riwayat penyakit autoimun. Memiliki atau pernah mengalami penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis, diabetes tipe 1, atau lupus dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit Hashimoto.
-
Usia. Penyakit Hashimoto dapat terjadi pada usia berapa pun. Namun, sebagian besar orang yang terdiagnosis mengidap penyakit ini berusia 25-40 tahun.
Komplikasi yang Mengintai
Jika tidak ditangani dengan baik, penyakit Hashimoto dapat berkembang dan memunculkan berbagai komplikasi serius, seperti:
-
Masalah pada jantung. Penyakit Hashimoto dapat menyebabkan kenaikan konsentrasi kolesterol jahat dalam darah atau LDL (low density lipoprotein). Peningkatan konsentrasi kolesterol LDL dalam darah dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, pembengkakan jantung (kardiomegali), dan gagal jantung.
-
Kelainan pada bayi. Wanita hamil yang mengidap hipotiroidisme akibat penyakit Hashimoto dapat menyebabkan kelainan pada janin. Salah satu penyakit bawaan lahir yang kemungkinan disebabkan oleh penyakit ini adalah bibir sumbing.
-
Miksedema. Adalah istilah yang dipakai untuk hipotiroidisme berat yang ditandai dengan pembengkakan pada beberapa bagian tubuh. Kondisi ini dapat berlanjut menjadi koma miksedema (krisis miksedema) dan hipotiroidisme yang paling berbahaya serta dapat mengancam nyawa.
-
Gangguan kesehatan mental. Penyakit Hashimoto dapat menyebabkan depresi yang akan bertambah parah seiring waktu jika tidak diobati. Selain itu, penyakit ini juga dapat menyebabkan penurunan libido atau nafsu seksual dan mengganggu kestabilan mental.
Baca juga: 4 Penyakit Autoimun yang Langka dan Berbahaya
Itulah sedikit penjelasan tentang penyakit Hashimoto. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan