Wanita Hamil Rentan Alami Hipotensi Ortostatik, Ini Alasannya
Halodoc, Jakarta – Ada sederet gangguan yang bisa menyerang ibu hamil, salah satunya adalah hipotensi ortostatik. Kondisi ini menyebabkan pengidapnya merasakan pusing ketika beranjak dari duduk atau berbaring. Hal itu bisa terjadi karena tekanan darah pada tubuh menurun, sedangkan respon alami tubuh yang berfungsi untuk mengembalikan tekanan darah menjadi normal dan mengalami gangguan.
Pada kondisi yang ringan, hipotensi ortostatik biasanya hanya akan berlangsung dalam beberapa menit. Kondisi ini tidak boleh dianggap sepele jika terjadi dalam durasi yang lebih lama, karena bisa menjadi tanda gangguan medis lain. Gejala pusing yang muncul dalam jangka panjang bisa saja terkait dengan kondisi kesehatan jantung, dan jika dibiarkan hal ini bisa memicu terjadinya stroke dan gagal jantung.
Baca juga: Harus Waspada, Kenali 3 Penyebab Hipotensi Ortostatik
Selain kehamilan, ada beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit ini. Hipotensi ortostatik lebih rentan menyerang orang yang memiliki kelainan fungsi jantung, gangguan kelenjar endokrin, gangguan sistem saraf, serta penggunaan obat-obatan tertentu. Kondisi ini juga lebih serang menyerang orang yang berusia di atas 65 tahun, tidak bergerak dalam waktu yang lama, serta mengonsumsi minuman beralkohol.
Saat seseorang bangun dari duduk atau berdiri, darah dengan sendirinya akan mengalir ke kaki. Proses ini bertujuan untuk mengurangi sirkulasi darah ke jantung dan menyebabkan penurunan tekanan darah. Dalam keadaan normal, tubuh memiliki respons alami dalam menangani kondisi tersebut. Namun, hal itu tidak dimiliki pengidap penyakit hipotensi ortostatik, sehingga proses mengembalikan tekanan darah yang menurun tidak bekerja sebagaimana mestinya.
Gejala utama dari kondisi ini adalah rasa pusing saat beranjak dari duduk atau berbaring. Selain itu, pengidap penyakit ini mungkin juga akan mengalami gejala lain berupa mual, gangguan penglihatan, badan terasa lemas, linglung, hingga kehilangan kesadaran alias pingsan.
Baca juga: Jangan remehkan Sakit Kepala saat Hamil
Tekanan Darah Rendah dan Kehamilan
Pada dasarnya, kehamilan bisa menyebabkan banyak perubahan dalam tubuh seorang wanita, termasuk perubahan tekanan darah. Kebanyakan ibu hamil pasti pernah mengalami kenaikan maupun penurunan tekanan darah, dan itu sebenarnya normal. Hal ini terjadi karena sirkulasi darah yang meluas selama kehamilan dan perubahan hormonal, yang menyebabkan pembuluh darah melebar dan tekanan darah menurun.
Meski begitu, kondisi ini sama sekali tidak boleh dianggap sepele terutama jika terjadi pada trimester pertama dan kedua kehamilan. Bisa jadi, tekanan darah rendah pada ibu hamil merupakan tanda komplikasi pada awal kehamilan. Karena ada banyak kemungkinan dan risiko yang bisa terjadi, sangat penting bagi ibu hamil menjalani pemeriksaan secara rutin, terutama jika memiliki gejala menyerupai hipotensi ortostatik.
Tekanan darah rendah yang menyebabkan pusing dikhawatirkan bisa membawa masalah pada ibu hamil, salah satunya adalah terjatuh saat akan berdiri. Untuk menghindarinya, ada beberapa cara yang bisa ibu terapkan, misalnya tidak berdiri terlalu cepat dari posisi duduk atau berbaring.
Selain itu, hindari menggunakan pakaian yang terlalu ketat selama hamil, sehingga aliran darah tidak terganggu. Perbanyak konsumsi makanan yang bergizi dan bernutrisi serta mengonsumsi cukup air putih juga bisa membantu mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi akibat tekanan darah rendah.
Baca juga: Bisa Fatal, Ketahui 2 Komplikasi Hipotensi Ortostatik
Atau jika ragu, ibu bisa bertanya ke dokter di aplikasi Halodoc seputar tekanan darah rendah selama hamil. Dokter bisa dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kehamilan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!