Vertigo Parah Bisa Ganggu Pendengaran, Benarkah?
Halodoc, Jakarta - Telinga bagian dalam mengontrol semua aspek gerakan. Artinya, gangguan apa pun yang terjadi dalam rongga kecil ini bisa merusak kemampuan seseorang untuk berjalan dan tetap seimbang. Hal ini menyebabkan munculnya sakit kepala, tetapi bisa karena penyakit Meniere.
Meniere adalah gangguan telinga bagian dalam yang terjadi karena akumulasi cairan dan tekanan pada labirin telinga, sebuah sistem yang mengirimkan sinyal suara dan keseimbangan ke otak. Sementara vertigo adalah sensasi seperti berputar yang terjadi ketika kamu diam.
Penyakit ini biasanya terjadi secara bertahap, dengan gejala awal pusing seperti berputar (vertigo), muncul dering dan suara seperti desisan di telinga (tinnitus), kepala terasa penuh, dan gangguan pendengaran pada frekuensi rendah. Rasa pusing akibat vertigo bisa menjadi parah, sehingga memicu terjadinya mual, muntah, atau serangan drop yang membuat kamu terjatuh secara spontan.
Baca juga: Penyakit Vertigo Kambuh, Harus Apa?
Setelah drop terjadi, kamu dapat merasa kelelahan dan kehilangan tenaga bahkan hingga beberapa jam.
Benarkah Vertigo Parah Sebabkan Gangguan Pendengaran?
Namun, benarkah gangguan pendengaran bisa terjadi akibat vertigo? Jika mengacu pada penyakit meniere, vertigo menjadi gejalanya, yang berujung pada hilangnya pendengaran pada area telinga yang terserang. Jadi, jika kamu mengalami vertigo, hilang pendengaran, dan tinnitus, artinya kamu mengidap penyakit meniere.
Cara mengetahui diagnosisnya dengan jelas, dokter melakukan serangkaian tes, seperti:
-
Tes Pendengaran
Tes pendengaran atau audiometri digunakan untuk menentukan apakah kamu mengalami gangguan pendengaran. Dalam tes ini, kamu mengenakan headphone dan mendengar suara dari berbagai nada dan besaran volume. Kamu harus memberitahu kapan saja nada dan suara tidak terdengar supaya dokter bisa memastikan apakah kamu mengalami masalah gangguan telinga.
Baca juga: Vertigo Bisa Jadi Tanda Gangguan Pendengaran
Pendengaran juga diuji untuk menentukan apakah kamu membedakan antara suara yang sama. Pada tes ini, kamu akan diminta mengulangi apa yang kamu dengar. Ini membantu dokter memberikan diagnosis apakah kamu mengalami masalah telinga pada salah satu atau keduanya.
Masalah telinga bagian dalam bisa menyebabkan terjadinya gangguan pendengaran. Pemeriksaan menggunakan electrocochleography dilakukan untuk mengukur aktivitas listrik pada telinga bagian dalam. Tes Auditory Brainstem Response (ABR) memeriksa fungsi saraf pendengaran dan pusat pendengaran di bagian otak.
-
Tes Keseimbangan
Tes ini dilakukan untuk menguji fungsi telinga bagian dalam. Jika kamu mengidap meniere, akan terjadi kekurangseimbangan pasa salah satu telinga. Tes electronystagmography adalah yang paling umum digunakan. Pada tes ini, elektroda akan dipasang pada area sekitar mata untuk mendeteksi pergerakan area mata.
Hal ini dilakukan karena respon keseimbangan di telinga bagian dalam diketahui melalui gerakan mata. Tes Evoked Myogenic Potential (VEMP) mengukur sensitivitas suara dari telinga bagian dalam. Sementara pengujian posturografi membantu menentukan bagian mana dari sistem keseimbangan tubuh yang tidak mampu berfungsi dengan baik.
Baca juga: Sering Terserang Migrain, Waspadai Gejala Terkena Vertigo
Jadi, jangan sepelekan vertigo yang kamu alami jika terjadi bersamaan dengan gangguan pendengaran, karena bisa saja kamu mengalami penyakit meniere. Segera tanyakan pada dokter tindakan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc, caranya dengan download aplikasi Halodoc langsung di ponsel kamu.