Vaksinasi pada Bayi, Cara agar Mencegah Infeksi Meningitis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   14 Maret 2019
Vaksinasi pada Bayi, Cara agar Mencegah Infeksi MeningitisVaksinasi pada Bayi, Cara agar Mencegah Infeksi Meningitis

Halodoc, Jakarta – Anak-anak dan remaja menjadi kelompok yang berisiko tinggi terinfeksi penyakit meningitis alias radang selaput otak. Meningitis adalah penyakit yang terjadi karena adanya peradangan pada meninges, yaitu jaringan yang membentuk perisai pelindung di atas otak dan sumsum tulang belakang.

Meningitis paling sering disebabkan oleh bakteri, jamur, dan virus. Kondisi ini sama sekali tidak boleh dianggap sepele karena bisa berakibat fatal.

Salah satu cara terbaik untuk mencegah meningitis adalah dengan pemberian vaksin alias vaksinasi. Anak berusia 11 hingga 21 tahun adalah usia yang secara bertahap sangat penting mendapatkan vaksin. Vaksin meningitis dianjurkan untuk diberikan pada bayi jika berada dalam kondisi tertentu, seperti memiliki penyakit sistem imun, kerusakan limfa, serta tinggal di daerah yang mengalami wabah meningitis.

Baca juga: Bahaya Meningitis pada Bayi, Begini Cara Mendeteksinya

Dalam kondisi tersebut, vaksinasi biasanya akan diberikan pada anak yang berusia di atas dua bulan hingga 10 tahun. Jenis vaksin ini tidak cocok diberikan pada anak di bawah usia dua bulan dan tanpa rekomendasi dari dokter. Jika sudah memasuki waktunya atau memang dibutuhkan, vaksinasi sangat penting dilakukan untuk mencegah penyakit meningitis.

Meski begitu, tidak semua anak boleh menerima vaksinasi meningitis. Selain faktor usia, ada beberapa kondisi lain yang membuat anak tidak cocok mendapat vaksin ini, yaitu memiliki reaksi alergi parah yang bisa mengancam nyawa, anak sedang dalam kondisi tidak fit atau sistem imun yang lemah, serta anak yang pernah mengalami sindrom Guillain-Barre.

Pemberian vaksin meningitis akan dianjurkan pada bayi atau anak-anak yang akan melakukan perjalanan ke negara yang banyak ditemukan kasus meningitis. Serangan meningitis juga bisa dihindari dengan melengkapi vaksinasi mulai dari campak, gondong, rubella, dan cacar air.

Baca juga: Meningitis Bisa Berakibat Fatal Ketahui Cara Mencegahnya

Gejala dan Penyebab Meningitis pada Anak

Pada anak-anak, meningitis sering ditandai dengan gejala demam tinggi hingga menggigil, kulit menguning, leher terasa kaku, rewel dan sering menangis. Penyakit ini juga menyebabkan anak mengalami penurunan nafsu makan, terlihat lemas, serta tidak bersemangat.

Mendiagnosis penyakit meningitis pada anak tergolong sulit, karena gejalanya menyerupai penyakit lain. Maka dari itu, sangat penting untuk segera melakukan pemeriksaan jika anak mengalami gejala meningitis yang muncul secara tiba-tiba.

Meningitis juga bisa dipicu oleh gangguan kesehatan lain, seperti sipilis, tuberkulosis, gangguan imun, dan konsumsi obat kanker.  Penyakit meningitis bisa berakibat fatal, sehingga perlu mendapatkan penanganan medis segera. Kondisi ini bisa menyebabkan dampak berupa gangguan pendengaran, kerusakan otak, hingga berujung pada kematian.

Penyebaran meningitis bisa terjadi karena bakteri penyebabnya masuk ke dalam aliran darah, biasanya melalui sinus, telinga, atau tenggorokan. Setelah itu, bakteri terus masuk ke tubuh sampai akhirnya ditemukan di otak. Bakteri penyebab meningitis pun mulai menginfeksi dan menimbulkan gejala penyakit.

Baca juga: Mengenal Meningitis yang Berbahaya Bagi Kesehatan

Karena bisa berakibat fatal, pengobatan meningitis harus segera dilakukan setelah gejala muncul. Selain pengobatan, pencegahan penyakit meningitis juga perlu dilakukan. Tujuannya untuk menghindari akibat yang fatal dari penyakit ini.

Cari tahu lebih lanjut seputar vaksin untuk mencegah penyakit meningitis pada bayi dan anak-anak dengan bertanya ke dokter di aplikasi Halodoc. Dokter bisa dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!