Vaksin Tetanus Wajib Diberikan pada Anak, Ini Alasannya
Halodoc, Jakarta – Tidak seperti orang dewasa, anak-anak memiliki sistem kekebalan tubuh yang masih belum sempurna. Itulah mengapa anak-anak bisa mengalami kondisi yang sangat parah bila terserang penyakit tertentu. Salah satu penyakit yang bisa berakibat fatal bagi anak-anak adalah tetanus.
Pasalnya, penyakit ini bisa menyebabkan pengidapnya mengalami kaku dan tegang di seluruh tubuh yang bisa membahayakan nyawa. Satu-satunya cara yang paling efektif untuk melindungi anak dari tetanus adalah dengan memberikan vaksinasi. Itulah mengapa vaksin tetanus wajib diberikan ke anak.
Baca juga: Ketahui Pencegahan Tetanus pada Anak-Anak
Organisasi kesehatan dunia, WHO menganjurkan vaksin tetanus untuk diberikan secara rutin ke anak-anak, orang dewasa, maupun wisatawan yang ingin mengunjungi daerah yang tinggi kasus penyebaran tetanus. Ini karena vaksin tetanus ampuh untuk mencegah infeksi bakteri Clostridium tetani yang menjadi penyebab tetanus. Infeksi bakteri tersebut bisa menyebabkan kekakuan dan kejang otot hingga kematian.
Bakteri Penyebab Tetanus
Bakteri tetanus bisa ditemukan di tanah atau lumpur dan masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka terbuka di kulit. Selain itu, bakteri clostridium tetani juga terdapat di kotoran hewan maupun manusia serta pada benda-benda yang berkarat dan kotor.
Orang-orang termasuk anak-anak yang belum mendapatkan vaksin tetanus berisiko tinggi terserang infeksi bakteri ini bila digigit binatang, tertusuk paku berkarat atau jarum, mengalami kecelakaan atau terbakar. Bayi yang masih kecil juga berisiko terserang infeksi bakteri ini. Misalnya, bila saat lahir, pemotongan tali pusar menggunakan alat yang tidak steril, maka bayi berisiko terkena tetanus. Begitu juga dengan bayi yang lahir dari ibu yang tidak mendapat vaksin tetanus.
Bakteri penyebab tetanus umumnya membutuhkan waktu selama tujuh hingga delapan hari untuk berkembang dan menimbulkan gejala. Sakit kepala dan kaku pada otot rahang adalah gejala tetanus yang biasanya muncul pertama kali dan kemudian bisa menyebar ke area tangan, lengan, kaki, dan punggung. Bila gejala kekakuan sudah sampai ke leher, maka pengidapnya akan sulit bernapas.
Kondisi ini perlu segera ditangani, karena bila tidak, maka bisa menyebabkan pengidap mengalami gagal napas yang berujung pada kematian. Nah, tujuan vaksin tetanus diberikan pada anak adalah untuk merangsang produksi antibodi tubuh terhadap racun tetanus, sehingga Si Kecil bisa terlindungi dari gejala gejala di atas atau rasa sakit yang mungkin timbul akibat penyakit ini.
Baca juga: Ini Risiko Rahang Terkunci atau Lockjaw Akibat Tetanus
Ada beberapa jenis vaksin yang bisa diberikan pada anak untuk melindunginya dari tetanus. Vaksin tetanus ini biasanya dikombinasikan juga dengan vaksin untuk penyakit lain, seperti batuk rejan atau pertusis. Berikut jenis-jenis vaksin beserta waktu terbaik untuk memberikannya:
- Vaksin difteri, tetanus, pertusis, polio dan Haemophilus influenza tipe B (DTaP/IPV/Hib) yang diberikan pada anak di bawah usia 10 tahun. Ikatan Dokter Anak Indonesia menganjurkan untuk memberikan vaksin ini ketika bayi berusia 2, 3, dan 4 bulan. Kemudian, pemberian vaksin ini bisa diulang pada usia 18 bulan dan 5 tahun.
- Vaksin difteri, tetanus, pertusis, dan polio (DTaP/IPV) yang diberikan pada anak di bawah 7 tahun. Pemberian vaksin ini dianjurkan untuk diberikan pada anak sejak usianya 2 bulan.
- Vaksin tetanus, difteri, dan polio (Td/IPV) yang diberikan ke anak yang lebih besar dan orang dewasa.
Baca juga: 7 Jenis Vaksin yang Dibutuhkan Orang Dewasa
Jadi, usahakanlah untuk memberikan vaksin tetanus secara lengkap pada anak sesuai waktunya. Bila ibu ingin tahu lebih lanjut soal waktu pemberian vaksin tetanus beserta risiko kesehatannya, tanyakan saja ke dokter dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu bisa bertanya apa saja seputar kesehatan pada dokter Halodoc kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.