Usia yang Tepat untuk Menjalani Tes Mammografi
Halodoc, Jakarta – American Cancer Society merekomendasikan untuk perempuan menjalani mammografi skrining tahunan rutin menginjak usia 45 tahun. Kanker payudara adalah kanker paling umum pada perempuan di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, diperkirakan sekitar 230.000 wanita akan didiagnosa mengidap kanker payudara pada 2015.
Menurut The JAMA Network Journals, kanker payudara menduduki peringkat kedua setelah kanker paru-paru sebagai penyebab kematian akibat kanker pada wanita di Amerika Serikat,, dan merupakan penyebab utama kematian dini untuk wanita.
Meskipun kematian akibat kanker payudara telah menurun sejak tahun 1990, namun sebagian besar karena perbaikan dalam deteksi dini dan pengobatan, diperkirakan 40.300 wanita di Amerika Serikat, akan meninggal karena kanker payudara pada 2015.
Baca juga: 2 Jenis Pemeriksaan Mammografi yang Harus Diketahui
Karenanya, deteksi dini diperlukan untuk mengurangi penyakit dan kematian akibat kanker payudara. Berikut detail rekomendasi untuk skrining kanker payudara untuk perempuan dengan risiko rata-rata:
-
Perempuan harus menjalani skrining mammografi rutin mulai usia 45 tahun.
-
Perempuan berusia 45 hingga 54 tahun harus diskrining setiap tahun.
-
Perempuan berusia 55 tahun ke atas harus beralih ke skrining dua tahunan atau memiliki kesempatan untuk melanjutkan skrining setiap tahun.
-
Perempuan harus memiliki kesempatan untuk memulai skrining tahunan antara usia 40 dan 44 tahun.
-
Perempuan harus melanjutkan skrining mammografi selama kesehatan mereka secara keseluruhan baik dan memiliki harapan hidup 10 tahun atau lebih.
-
Perempuan dengan risiko rata-rata kanker payudara harus menjalani mammografi skrining tahunan rutin yang dimulai pada usia 45 tahun.
Perempuan yang berisiko tinggi terkena kanker payudara, seperti mereka yang memiliki ibu atau saudara perempuan yang mengidap kanker payudara mungkin ingin memulai mammografi antara usia 40 dan 50 tahun atau dalam kasus yang jarang terjadi, bahkan lebih awal.
Baca juga: USG di Payudara, Ini Kegunaan Mammografi
Intinya, mammografi memiliki potensi untuk membantu mendeteksi kanker payudara lebih awal. Tapi, seperti kebanyakan prosedur medis, ada risiko serta manfaatnya. Mulai dari usia 50, usia 40, lebih awal atau lebih lambat, ataupun tidak pernah tergantung pada beberapa faktor yang berbeda.
Perempuan dengan risiko kanker payudara yang lebih tinggi tidak harus menunggu sampai mereka berusia 50 tahun untuk menjalani mammografi secara teratur. Selain itu, jika seorang perempuan menemukan benjolan di payudara, mammografi masih sangat penting terlepas dari usia perempuan tersebut.
Bagi seorang perempuan yang berisiko tinggi terkena kanker payudara karena riwayat keluarga atau paparan lingkungan, skrining secara teratur sebelum usia 50 tahun atau bahkan sebelum usia 40 tahun, mungkin merupakan ide yang sangat bagus.
Perempuan yang merupakan pembawa mutasi genetik BRCA sebelumnya direkomendasikan untuk memulai mammografi tahunan antara usia 25–30, karena mutasi ini menempatkan mereka pada risiko yang jauh lebih tinggi terkena kanker payudara.
Baca juga: Ini Bedanya USG Doppler dengan USG Biasa
Studi yang lebih baru telah menemukan bahwa mulai mammografi tahunan sebelum usia 35 tahun tidak memiliki manfaat dan malah bisa berbahaya. Perempuan bisa berakhir dengan paparan radiasi yang lebih tinggi dari mammografi selama masa hidup mereka yang meningkatkan peluang terkena kanker payudara akibat radiasi yang mungkin tidak didapatkan sebaliknya.
Perempuan yang lebih muda cenderung memiliki payudara lebih padat yang sering terlihat putih pada mammografi. Karena kanker juga terlihat putih, sehingga mammografi kurang akurat untuk perempuan yang lebih muda (dan perempuan dengan payudara padat). Karenanya, MRI payudara cenderung lebih akurat dan aman ketimbang mammografi.
Kalau ingin tahu lebih banyak mengenai kapan usia tepat menjalani tes mammografi serta pertanyaan lainnya seputar kesehatan, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan