Usia yang Rentan Terkena Penyakit Limfoma Hodgkin
Halodoc, Jakarta - Limfoma hodgkin adalah kanker yang tidak biasa yang berkembang pada sistem limfatik. Sistem tersebut merupakan jaringan pembuluh dan kelenjar yang berada di seluruh tubuh seseorang. Sistem limfatik adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh manusia. Cairan getah bening yang mengalir pada pembuluh limfatik dan mengandung sel darah putih berfungsi untuk melawan infeksi, yang disebut dengan limfosit.
Pada limfoma hodgkin, limfosit jenis B mulai berkembang biak secara abnormal dan mulai bertumpuk di bagian tertentu dari sistem limfatik, seperti kelenjar getah bening. Limfosit yang terserang penyakit ini dapat kehilangan fungsinya, yaitu melawan infeksi sehingga membuat tubuh lebih rentan untuk terserang infeksi. Gejala dari penyakit limfoma Hodgkin yang umum terjadi adalah pembengkakan pada kelenjar getah bening.
Usia yang Rentan Mengidap Penyakit Limfoma Hodgkin
Penyakit limfoma hodgkin dapat terjadi pada anak-anak dan orang dewasa. Penyakit ini paling sering terjadi pada dua kelompok umur. Pertama adalah seseorang yang berusia 15 hingga 40 tahun, terutama pada orang dewasa muda berusia 20-an. Lalu, kelompok kedua adalah seseorang yang lebih tua dari 55 tahun. Usia rata-rata seseorang terdiagnosis penyakit ini adalah 39 tahun.
Walaupun penyakit ini jarang terjadi pada anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun, penyakit kanker ini paling umum didiagnosis pada remaja berusia 15 hingga 19 tahun. Disebutkan bahwa tingkat kelangsungan hidup seseorang yang mengidap kanker ini paling tidak 5 tahun setelah kanker ditemukan. Walau begitu, hal ini mungkin dipengaruhi oleh penyebab, usia, serta jenis kelamin pengidapnya.
Tingkat kelangsungan hidup selama 5 tahun orang yang mengidap penyakit limfoma Hodgkin adalah 87 persen. Tingkat kelangsungan hidup selama 5 tahun untuk tahap 1 adalah 92 persen. Selain itu, tingkat kelangsungan hidup 5 tahun untuk pengidap limfoma hodgkin tahap 2 adalah 93 persen. Sekitar 40 persen orang mendapat diagnosis di tahap 2. Untuk tahap 3, tingkat kelangsungan hidup 5 tahun adalah 83 persen dan untuk tahap 4 adalah 73 persen.
Baca Juga: 5 Penanganan yang Bisa Dilakukan untuk Mengobati Limfoma Hodgkin
Penyebab Penyakit Limfoma Hodgkin
Penyebab penyakit limfoma hodgkin masih belum diketahui secara pasti. Namun, risiko dari penyakit tersebut dapat meningkat apabila kamu mengidap penyakit, seperti:
- Memiliki kondisi medis yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.
- Mengonsumsi obat imunosupresan.
- Pernah terpapar virus Epstein-Barr yang dapat menyebabkan demam pada kelenjar.
Selain itu, risiko dari penyakit pada sistem limfatik ini juga dapat meningkat apabila terdapat orang-orang terdekat yang pernah mengidap penyakit tersebut. Misalnya seperti orang yang sudah tua, saudara kandung, hingga anak.
Baca Juga: Perbedaan dari Limfoma Hodgkin dan Non-Hodgkin yang Perlu Diketahui
Perawatan Penyakit Limfoma Hodgkin
Penyakit tersebut disebabkan oleh kanker yang terbilang agresif dan dapat dengan cepat menyebar ke seluruh tubuh. Walau begitu, hal tersebut adalah salah satu jenis kanker yang paling mudah diobati. Perawatan yang akan dilakukan tergantung pada kesehatan dan usia pengidapnya. Selain itu, seberapa luas kanker telah menyebar di dalam tubuh adalah faktor penting dalam pengobatan penyakit pada sistem limfatik tersebut.
Perawatan utama yang umumnya dilakukan adalah kemoterapi, dapat diikuti dengan radioterapi atau tidak. Sekitar 85 persen orang yang mengidap penyakit ini setidaknya hidup 5 tahun setelah terserang, tetapi sebagian besar dapat disembuhkan. Walau begitu, masalah yang terjadi setelah perawatan adalah infertilitas dan peningkatan jenis kanker lain di masa depan.
Baca Juga: Pembengkakan di Area Leher, Waspada Jadi Gejala Limfoma
Itulah kategori usia yang rentan mengidap penyakit limfoma hodgkin. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal penyakit tersebut, dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya mudah, yaitu dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan