Usia Berapa Sebaiknya Anak Mulai Imunisasi?
Halodoc, Jakarta - Setiap orangtua pasti melakukan apa saja untuk menjaga anak agar tetap sehat. Oleh karena itu, memberikan mereka imunisasi dan vaksin adalah langkah penting yang bisa dilakukan sejak dini. Imunisasi membantu anak terlindung dari penyakit berbahaya.
Dengan mengikuti jadwal vaksinasi yang disarankan, orangtua membantu melindungi anak dari 15 penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin. Jika anak melewatkan satu dosis atau ketinggalan jadwal, pastikan mereka mendapat dosis berikutnya sesegera mungkin.
Baca juga: Harus Tahu, 13 Mitos Imunisasi Ini Resmi dari WHO
Pentingnya Imunisasi
ASI melindungi bayi yang baru lahir dari berbagai jenis penyakit. Namun, kekebalan ini akan hilang dalam waktu satu tahun. Hal yang lebih membahayakan ketika anak tidak mendapatkan ASI sejak awal. Diberi ASI atau tidak, vaksin membantu melindungi bayi dari penyakit. Mereka membantu mencegah penyebaran penyakit dari anak kecil ke anak yang lebih besar dan orang dewasa.
Melansir Healthline, vaksin bekerja dengan meniru infeksi penyakit tertentu di tubuh anak. Vaksin mendorong sistem kekebalan anak untuk mengembangkan senjata yang disebut antibodi. Antibodi ini melawan penyakit yang ingin dicegah oleh vaksin. Dengan adanya antibodi, tubuh anak mengalahkan infeksi di masa depan dari penyakit ini.
Baca juga: 4 Tips Agar Anak Enggak Takut Imunisasi di Sekolah
Jenis Imunisasi dan Waktu Pemberiannya
Vaksinasi masing-masing diberikan dengan jadwal yang berbeda-beda. Selama dua tahun awal kehidupan bayi, imunisasi akan diberikan. Tidak sedikit juga jenis vaksin diberikan dalam beberapa tahap atau dosis. Nah, berikut ini jenis imunisasi dan waktu pemberiannya:
-
Hepatitis B. Anak menerima 3 dosis vaksin hepatitis B. Dosis pertama harus diberikan saat lahir, dosis kedua pada 1-2 bulan, dan dosis ketiga pada 6-18 bulan. Terkadang anak-anak menerima 4 dosis vaksin hepatitis B jika mereka menerima vaksin kombinasi.
-
Rotavirus. Anak membutuhkan 2 hingga 3 dosis vaksin rotavirus (RV), tergantung pada merek vaksinnya. Dosis pertama diberikan pada 2 bulan, dosis kedua pada 4 bulan, dan dosis ketiga (jika perlu) pada 6 bulan.
-
DTaP. Vaksin ini diberikan untuk mengatasi difteri, tetanus, dan pertusis (batuk rejan). Anak harus menerima 5 dosis DTaP. Dosis pertama harus diberikan pada 2 bulan, dosis kedua pada 4 bulan, dosis ketiga pada 6 bulan, dosis keempat pada 15-18 bulan, dan dosis kelima pada 4-6 tahun.
-
Haemophilus influenzae tipe b (Hib). Anak harus menerima 3-4 dosis vaksin Hib (tergantung pada merek vaksin). Dosis pertama harus diberikan pada 2 bulan, dosis kedua pada 4 bulan, dosis ketiga pada 6 bulan (jika diperlukan), dan dosis terakhir pada 12-15 bulan.
-
PCV. Imunisasi ini diberikan untuk mencegah pneumokokus. Anak harus menerima 4 dosis vaksin konjugasi pneumokokus. Dosis pertama diberikan pada 2 bulan, dosis kedua pada 4 bulan, yang ketiga pada 6 bulan, dan yang keempat pada 12-15 bulan. Beberapa anak memerlukan dosis tambahan vaksin pneumokokus.
-
IPV. Anak harus menerima 4 dosis vaksin ini untuk mencegah polio. Dosis pertama diberikan pada 2 bulan, dosis kedua pada 4 bulan, dosis ketiga pada 6-18 bulan, dan dosis keempat pada 4-6 tahun.
-
Influenza. Setiap orang, mulai usia 6 bulan dan berlanjut sepanjang hidup mereka, harus menerima vaksinasi tahunan terhadap influenza di musim gugur atau musim dingin. Vaksinasi adalah langkah efektif agar terlindungi dari penyakit ini. Anak-anak di bawah usia 9 tahun perlu 1 hingga 2 dosis.
-
MMR (Measles, Mumps, Rubella). Anak harus menerima 2 dosis vaksin MMR. Dosis pertama harus diberikan pada 12-15 bulan, dan dosis kedua pada 4-6 tahun.
-
Varicella. Vaksin ini dikhususkan untuk mencegah penyakit cacar air. Anak harus menerima 2 dosis vaksin ini. Dosis pertama harus diberikan pada 12-15 bulan, dan dosis kedua pada 4-6 tahun.
-
Hepatitis A. Anak harus menerima 2 dosis vaksin hepatitis A. Dosis pertama harus diberikan pada usia 1 tahun dan yang kedua 6-18 bulan kemudian.
Baca juga: 5 Dampak Negatif Jika Bayi Tidak Imunisasi
Itulah informasi yang perlu kamu ketahui mengenai imunisasi untuk anak. Kamu bisa chat dengan dokter anak di Halodoc untuk menanyakan lebih lanjut terkait imunisasi untuk anak.
Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2020. Vaccine Schedule for Infants and Toddlers.
Healthline. Diakses pada 2020. Vaccine Schedule for Infants and Toddlers.
The Immunization Action Coalition. Diakses pada 2020. When Do Infants and Children Need Vaccines?