Update Virus Corona: Jumlah Kasus Positif hingga Waspada Asimptomatik
Halodoc, Jakarta - Hingga kini belum ada tanda-tanda pandemi COVID-19 akan segera berakhir. Oleh karena itu, tiap masing-masing individu mesti lebih waspada, dan mulai menerapkan langkah pencegahan virus corona mulai dari diri sendiri.
Ingat, pandemi COVID-19 bukanlah tanggung jawab pemerintah pusat atau daerah. Bencana ini merupakan tanggung jawab kita bersama selaku penduduk Indonesia.
Lantas, bagaimana perkembangan virus corona hingga Senin (23/3) pagi? Berikut penjelasan selengkapnya!
Baca juga: Cek Risiko Tertular Virus Corona secara Online di sini
Capai Angka 500
Kasus pertama virus corona di Indonesia diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020. Saat itu jumlahnya 2 orang. Pada Jumat (6/3), pasiennya bertambah lagi menjadi 2, dan Minggu (8/3), muncul lagi 2 kasus baru.
Laju peningkatan virus corona di Indonesia pun makin bertambah pada hari-hari berikutnya.
-
Senin (9/3) : 13 kasus.
-
Selasa (10/3) 8 kasus.
-
Rabu (11/3): 7 kasus.
-
Jumat (13/3): 35 kasus.
-
Sabtu (14/3): 27 kasus.
-
Minggu (15/3): 21 kasus.
-
Senin (16/3): 17 kasus.
-
Selasa (17/3): 38 kasus.
-
Rabu (18/3): 55 kasus.
-
Kamis (19/3): 82 kasus.
-
Jumat (20/3): 60 kasus.
-
Sabtu (21/3): 81 Kasus.
-
Minggu (22/3): 64 Kasus.
Secara total, jumlah pasien positif virus corona di Indonesia per hari Senin pagi (22/3) mencapai 514 orang.
Baca juga: WHO: Gejala Ringan Corona Bisa Dirawat di Rumah
Pasien Sembuh juga Bertambah
Di tengah-tengah meningkatnya pasien positif COVID-19 di Indonesia, ada juga kabar baik yang mengiringinya. Hingga saat ini, sebanyak 29 pasien virus corona dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang. Hal ini menandakan, penyakit COVID-19 bisa bisa disembuhkan dengan penanganan yang tepat.
Meski begitu, ada pula pasien virus corona di Indonesia yang mesti kalah berjuang melawan pandemi ini. Menurut catatan pemerintah (22/3), saat ini setidaknya 48 meninggal dunia akibat infeksi COVID-19.
Tingkatkan Waspada, Memasuki 20 Provinsi
Pada Rabu (18/3) kasus positif COVID-19 sebanyak 227 telah masuk ke 9 provinsi. Satu hari setelahnya sebarannya makin meluas, hingga menjadi 16 provinsi. Lalu, hingga Senin (23/3), kasus COVID-19 sudah memasuki 20 provinsi di indonesia. Di mana saja?
Mulai dari Bali, Banten, Yogyakarta, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, Sumatera Utara, Sulawesi tenggara, Lampung, Riau, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Maluku, dan Papua.
Baca juga: Hadapi Virus Corona, Ini Hal yang Harus dan Jangan Dilakukan
Jangan Abai, COVID-19 Tidak Tebang Pilih
Kelompok lansia dan pengidap penyakit kronis memang menjadi top targets virus corona. Kedua kelompok ini boleh dibilang paling rentan terhadap infeksi COVID-19. Akan tetapi, ingat bahwa pandemi COVID-19 tak tebak pilih. Virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit ini tak pandang bulu, alias bisa menyerang siapa saja, termasuk usia muda.
Jubir pemerintah dalam penanganan COVID-19, Achmad Yurianto mengatakan bahwa kelompok usia muda dengan imunitas yang bagus pun juga rawan tertular, bahkan gejalanya sangat minim.
“Data yang kita miliki dan data secara global, memang pada kelompok usia muda memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik, tetapi harus dipastikan bahwa bukan berarti kelompok muda ini bisa terkena, bisa terkena dan tanpa gejala,” kata Yuri dalam rilis Kementerian Kesehatan RI - Sehat Negeriku!
Penularan tanpa gejala atau asimtomatik inilah yang menjadi salah satu faktor penyebaran yang semakin cepat. Apa alasannya? Seseorang yang terinfeksi COVID-19 tanpa gejala atau gejala minim, tak menyadari kalau dirinya telah terjangkit virus ini, sehingga tidak melakukan isolasi mandiri di rumah.
“Inilah menjadi hal yang mendasar sehingga persebarannya semakin cepat. Apabila ini menular ke saudara-saudara kita yang usianya lebih tua dan rawan, maka ini akan menjadi masalah yang serius untuk keluarga kita,” jelas Yuri.
Oleh karena itu, sebaiknya kelompok muda memahami benar risiko ini. Jangan sekali-kali menganggap kalau tubuh kebal terhadap serangan virus corona. Dengan meningkatkan kewaspadaan, maka upaya untuk mencegah penularan dan penyebaran COVID, bisa lebih efektif.
“Meskipun masih merasa muda masih merasa kuat, tapi perhatikan betul bahwa kita menjadi salah satu sumber penularan bagi keluarga kita” tambahnya
Nah, andaikan dirimu mencurigai diri atau anggota keluarga mengidap infeksi virus corona, atau sulit membedakan gejala COVID-19 dengan flu, segeralah tanyakan pada dokter.
Kamu bisa kok bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Dengan begitu, kamu tidak perlu ke rumah sakit dan meminimalkan risiko terjangkit berbagai virus dan penyakit.