Update Virus Corona: 117 Positif, 8 Orang Sembuh
Halodoc, Jakarta - Si nakal virus corona (korona) terus berulah di Indonesia. Hingga hari ini, tercatat sebanyak 117 kasus positif virus corona penyebab COVID-19 di negara kita. Untuk menyegarkan ingatan soal virus ini, mari kembali dua pekan ke belakang. Pada Senin (2/3) lalu, untuk pertama kalinya virus corona masuk ke wilayah Indonesia. Saat itu, pasiennya berjumlah 2 orang. Presiden Joko Widodo sendiri yang menyampaikannya ke publik.
Pada Jumat (6/3), pasiennya bertambah lagi menjadi 2, dan Minggu (8/3), muncul lagi 2 kasus baru. Senin (9/3), pemerintah mengumumkan 13 kasus baru. Pasien virus corona di Indonesia bertambah lagi 8 orang pada Selasa (10/3) petang.
Keberadaan virus corona di Indonesia makin kentara pada hari-hari berikutnya:
-
Rabu (11/3): 7 kasus.
-
Jumat (13/3): 35 kasus.
-
Sabtu (14/3): 27 kasus.
-
Minggu (15/3): 21 kasus.
Baca juga: Hadapi Virus Corona, Ini Hal yang Harus dan Jangan Dilakukan
Pasien Virus Corona 1 sampai 117
Dari total 117 kasus virus corona di Indonesia, terbagi menjadi dua klaster, yaitu klaster Jakarta dan klaster imported case (di dapat dari luar negeri). Berikut inni rangkuman singkat mengenai 117 pasien positif virus corona di Indonesia:
-
Kasus 1: Perempuan, 31 tahun. Tertular dari WN Jepang saat menghadiri acara di Jakarta. Acara itu diperkirakan dihadiri lebih dari 50 orang. Kasus ini disebut klaster Jakarta.
-
Kasus 2: Ibu dari kasus 1, berusia 64 tahun. Tertular anaknya saat dirawat di RS rujukan di Depok, Jawa Barat. Klaster Jakarta.
-
Kasus 3: Berusia 33 tahun. Pasien termasuk dari 80 orang yang berada di dalam satu acara dan kontak dengan kasus 1. Kasusnya masuk dalam klaster Jakarta.
-
Kasus 4: Pasien berusia 34 tahun. Termasuk dari 80 orang yang berada di dalam satu acara dan kontak dengan kasus 1. Klaster Jakarta.
-
Kasus 5: Pasien berusia 55 tahun. Klaster Jakarta.
-
Kasus 6: Laki-laki, berusia 36 tahun. Anak Buah Kapal (ABK) Diamond Princess Jepang yang dievakuasi bersama 68 WNI lainnya dari Yokohama, Jepang, imported case.
-
Kasus 7: Perempuan, berusia 59 tahun. Pasien merupakan imported case. Pasien baru kembali dari luar negeri dan menunjukkan gejala COVID-19 dan dinyatakan positif. Kondisi (9/3) sakit ringan-sedang, stabil.
-
Kasus 8: Berusia 56 tahun. Pasien adalah suami dari kasus 7 yang tertular darinya. Pasien menggunakan beberapa peralatan, infus, oksigen (9/3). Sebelum kontak dengan 7, pasien 8 sudah sakit, tetapi bukan karena COVID-19. Saat itu, ia mengalami diare dan memiliki riwayat penyakit diabetes. Kini, kondisinya sakit sedang mengarah ke berat.
-
Kasus 9: Perempuan, 55 tahun. Pasien COVID-19 ini merupakan imported case, memiliki riwayat ke luar negeri. Kondisi sakit ringan-sedang (9/3).
-
Kasus 10: Laki-laki, 29 tahun, statusnya WNA. Kasus ini bagian dari klaster Jakarta dan hasil tracing dari kasus 1. Kondisi sakit ringan-sedang (9/3).
-
Kasus 11: Perempuan, 54 tahun, WNA. Bagian dari klaster Jakarta dan hasil tracing dari kasus 1. Kondisinya sakit ringan-sedang (9/3)
-
Kasus 12: Laki laki, 31 tahun. Kasusnya masuk dalam klaster Jakarta dan hasil tracing dari kasus 1. Kondisinya sakit ringan-sedang (9/3).
-
Kasus 13: Perempuan, 16 tahun. Kasusnya bagian dari hasil tracing subklaster kasus 3.
-
Kasus 14: Laki-laki, 50 tahun. Kasusnya masuk ke dalam imported case. Kondisinya sakit ringan-sedang (9/3).
-
Kasus 15: Perempuan, 43 tahun. Pasien merupakan imported case.
-
Kasus 16: Perempuan, 17 tahun. Bagian dari hasil tracing subklaster kasus 5.
-
Kasus 17: Laki-laki, 56 tahun, kasus imported case.
-
Kasus 18: Laki-laki, 55 tahun, kasus imported case.
-
Kasus 19: Laki-laki, 40 tahun, kasus imported case.
-
Kasus 20: Perempuan, 70 tahun, bagian dari tracing subklaster Jakarta.
-
Kasus 21: Perempuan, 47 tahun, bagian dari tracing subklaster Jakarta.
-
Kasus 22: Perempuan, 36 tahun, imported case.
-
Kasus 23: Perempuan, 73 tahun, imported case. Kondisinya menggunakan ventilator karena faktor penyakit lain (10/3).
-
Kasus 24: Laki-laki, 46 tahun, imported case.
-
Kasus 25: Perempuan, 53 tahun WNA, imported case, (meninggal dunia, pukul 02.00 WIB 11/03).
-
Kasus 26: Laki-laki, 46 tahun, WNA, imported case, kondisi stabil.
-
Kasus 27: Laki-laki 33 tahun, WNI, kondisi stabil. Diduga ini local transmission dan sedang di-tracing, karena bukan imported case dan sementara belum jelas.
-
Kasus 28: laki-laki berusia 37 tahun, kondisi sakit ringan.
-
Kasus 29: laki-laki berusia 51 tahun, kondisi sakit sedang tidak mengalami sesak pada dada.
-
Kasus 30: laki-laki berusia 84 tahun, kondisi sakit sedang.
Baca juga: 10 Fakta Virus Corona yang Wajib Diketahui
-
Kasus 31: perempuan berusia 48 tahun, kondisi sakit ringan sedang.
-
Kasus 32: laki-laki berusia 45 tahun, kondisi sakit ringan sedang.
-
Kasus 33: laki-laki berusia 29 tahun, kondisi sakit ringan sedang.
-
Kasus 34: laki-laki berusia 42 tahun, kondisi ringan sedang.
-
Kasus 35: Perempuan berusia 57 tahun.
-
Kasus 36: Perempuan 73 tahun.
-
Kasus 37: Laki-laki 43 tahun.
-
Kasus 38: Perempuan 80 tahun.
-
Kasus 39: Laki-laki 54 tahun. Kondisi sakit ringan sedang.
-
Kasus 40. Perempuan 46 tahun. Kondisi nampak sakit ringan sedang.
-
Kasus 41: Laki-laki 40 tahun. Sakit ringan sedang
-
Kasus 42: Laki-laki 66 tahun. Kondisi sakit ringan sedang.
-
Kasus 43: Laki-laki 34 tahun. Kondisi sakit ringan sedang.
-
Kasus 44: Laki-laki 57 tahun. Kondisi sakit ringan sedang.
-
Kasus 45: Perempuan 29 tahun. Kondisi sakit ringan sedang
-
Kasus 46: Laki-laki 30 tahun. Kondisi sakit ringan sedang.
-
Kasus 47: Laki-laki 61 tahun kondisi sakit ringan sedang.
-
Kasus 48: Laki-laki 35 tahun. Sakit ringan sedang.
-
Kasus 49: Laki-laki 3 tahun. Kondisi sakit ringan sedang
-
Kasus 50: Laki-laki 59 tahun. Mengalami perburukan cepat dari kemarin dan kemudian meninggal. Positif COVID-19. Kontak tracing sedang dilakukan Dinkes.
-
Kasus 51: Laki-laki 60 tahun. Nampak sakit sedang.
-
Kasus 52: Perempuan 59 tahun. Nampak sakit ringan sedang.
-
Kasus 53: Perempuan 24 tahun. Nampak sakit ringan sedang.
-
Kasus 54: Laki-laki 2 tahun. Nampak sakit sedang
-
Kasus 55: Perempuan 26 tahun. Nampak sakit ringan sedang
-
Kasus 56: Laki-laki 58 tahun. Nampak sakit ringan sedang
-
Kasus 57: Perempuan 27 tahun. Nampak sakit ringan sedang
-
Kasus 58: Laki-laki 51 tahun. Nampak sakit ringan sedang
-
Kasus 59: Laki-laki 63 tahun. Nampak sakit ringan sedang.
-
Kasus 60: Perempuan 25 tahun. Nampak sakit ringan sedang
-
Kasus 61: Perempuan 58 tahun. Nampak sakit sedang.
-
Kasus 62: Laki-laki 51 tahun. Nampak sakit ringan sedang.
-
Kasus 63: Laki-laki 34 tahun. Nampak sakit ringan sedang
-
Kasus 64: Perempuan 49 tahun. Nampak sakit ringan sedang.
-
Kasus 65: Laki-laki 48 tahun. Nampak sakit ringan sedang.
-
Kasus 66: Laki-laki 73 tahun. Nampak sakit ringan sedang.
-
Kasus 67: Perempuan 25 tahun sakit ringan sedang
-
Kasus 68: Perempuan 38 tahun sakit ringan sedang.
-
Kasus 69: Perempuan 80 tahun sakit sedang
*Kasus 70-121, rilis resmi dari pemerintah belum tersedia.
Kabar Baik, Pasien Sembuh juga Bertambah
Di tengah meningkatkan pasien virus corona di Indonesia, ada kabar baik yang tak boleh dilupakan. Pada Sabtu (14/3), Achmad Yurianto, Jubir Pemerintah untuk COVID-19 mengatakan, terdapat 8 pasien yang telah dinyatakan sembuh. Ia mengatakan, seluruhnya sembuh tanpa keluhan apapun.
“8 orang sembuh indikasinya tidak ada keluhah, 2 kali pemeriksaan spesimen tidak ditemukan lagi, artinya negatif,” ujar dalam Kementerian Kesehatan RI - Sehat Negeriku!
Namun, ada pula beberapa pasien virus corona yang kalah berjuang melawan COVID-19. Hingga kini tercatat 5 orang meninggal akibat infeksi COVID-19. Menurut Yuri, kondisi tersebut juga dipicu oleh penyakit kronis atau komorbid yang dialami pasien.
Baca juga: Virus Corona: Ini Persentase Kesembuhannya
Mulai Meluas, Harus Waspada Bukan Panik
Banyak timbul pertanyaan mengenai sebaran virus corona di Indonesia yang sempat tak terjawab. Akan tetapi, kali ini pemerintah angkat suara. Menurut keterangan Yuri, sebaran kasus COVID-19 tak hanya di Jakarta, tetapi juga melebar ke Tangerang, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Manado, Pontianak, dan beberapa tempat lain yang sedang pemerintah tracing.
Menurut laman dari Kantor Staf Presiden, wilayah di Jawa Barat, termasuk Kab. Bekasi, Depok, Cirebon, dan Bandung. Sedangankan di Jawa Tengah, tepatnya berada di Kota Solo. Ada juga Banten (Kab. Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan), dan Yogyakarta.
Pemerintah menghimbau agar masyarakat selalu waspada dan tidak panik menghadapi COVID-19. Bagaimana caranya? Tentunya dimulai dari sendiri, yaitu menerapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi seimbang, sering-sering mencuci tangan, rutin berolahraga, hingga menjauhi pusat-pusat keramaian.
“Ini kewaspadaan bersama, berorientasi pada pergerakan orang, tidak pada kasus satu persatu, tapi komunitas untuk menjaga jangan sampai yang sehat jadi sakit,” ujar Yuri.
Mau tahu jumlah orang yang telah diperiksa terkait virus korona? Menurut data dari Infeksi Emerging - Kemenkes, sejak 30 Desember 2019 sampai 15 Maret 2020 pukul 14.00 WIB, terdapat 1.293 orang yang diperiksa dari 28 Provinsi.
Bagaimana hasilnya? Hasil pemeriksaan yaitu 1.167 orang negatif (188 orang ABK kru kapal World Dream dan 68 orang ABK Diamond Princess), 117 kasus konfirmasi positif COVID-19 dan 9 sampel masih dalam pemeriksaan.
Ingat, virus corona bisa dilawan dan disembuhkan. Yuk, lawan virus corona dimulai dari diri sendiri. Dengan melindungi diri sendiri, sama halnya kita melindungi keluarga, kerabat, teman, kolega, hingga masyarakat luas dari penularan virus corona. Ingat, virus corona bisa dilawan dan disembuhkan.
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, atau melakukan pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit rujukan COVID-19 yang dekat tempat tinggalmu melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Referensi: