Tuai Kontroversi, Ketahui 5 Fakta Donor Sperma
Halodoc, Jakarta – Meskipun donor sperma sudah menjadi hal yang biasa di luar negeri, namun tidak demikian halnya di Indonesia. Prosedur untuk mendapatkan keturunan ini masih belum bisa diberlakukan di Indonesia lantaran adanya aturan yang ketat mengenai mendapatkan donor sperma dari orang lain yang bukan pasangan yang sah.
Jadi, bagi kamu yang tertarik mencoba prosedur ini, hanya bisa melakukannya di luar negeri. Tapi, sebenarnya seperti apa sih prosedur donor sperma yang sampai menuai kontroversi ini? Berikut 5 fakta tentang donor sperma yang perlu kamu tahu.
1. Tidak Sembarang Orang yang Bisa Jadi Pendonor Sperma
Semua pria sebenarnya boleh-boleh saja bila ingin mendonorkan spermanya. Tapi, untuk bisa diterima menjadi pendonor sperma, seorang pria harus melewati sejumlah pemeriksaan yang ketat terlebih dahulu. Ini untuk meminimalisir adanya sperma yang bermasalah atau mengandung penyakit. Jadi, sperma yang diambil dan disalurkan ke penerima donor hanyalah sperma yang benar-benar berkualitas tinggi.
Baca juga: 5 Syarat yang Harus Dipenuhi Jika Menjadi Donor Sperma
2. Donor Sperma Memungkinkan Siapapun untuk Memiliki Anak
Pada dasarnya, donor sperma adalah pemberian sel sperma pada seorang wanita yang tidak dilakukan dengan cara berhubungan badan, melainkan melalui proses inseminasi buatan. Dengan demikian, cara ini tidak hanya bisa membantu pasangan suami istri saja yang ingin memiliki anak, namun juga bagi pasangan lesbian. Bahkan, seseorang yang belum memiliki pasangan sekalipun bisa memperoleh anak dengan cara melakukan donor sperma.
3. Peluang Kehamilan Melalui Donor Sperma
Kamu juga perlu tahu bahwa donor sperma tidak selalu berhasil membuahkan kehamilan. Pasalnya, kualitas sperma yang dibekukan tetap saja tidak sebaik sperma segar. Sebuah studi menyebutkan bahwa peluang kehamilan dari sperma yang dibekukan lebih rendah 50 persen dibandingkan sperma segar. Selain itu, kamu pun mungkin perlu melakukan beberapa perawatan setelah donor sperma.
Baca juga: Ikuti Cara Ini Agar Cepat Hamil
4. Pendonor Sperma Tidak Bertanggung Jawab Atas Anaknya
Bila donor sperma berhasil membuahkan kehamilan, maka penerima donor lah yang harus bertanggung jawab penuh terhadap anak yang dikandung layaknya orangtua pada umumnya. Pendonor sperma tidak bertanggung jawab sama sekali atas keturunan biologis dari spermanya. Bahkan, perjanjian legal akan menghapuskan hak pendonor sperma sebagai ayah pada anak biologis mereka nantinya.
5. Donor Sperma Menawarkan Solusi Bagi Permasalahan Keturunan
Di samping semua kontroversi yang ada, donor sperma tetap merupakan prosedur yang bermanfaat dan menawarkan solusi bagi pasangan yang memiliki masalah dengan kesuburan. Salah satu penyebab seorang wanita sulit hamil adalah karena adanya kualitas sperma yang buruk yang dimiliki suami, sehingga sulit membuahi sel telur.
Nah, donor sperma bisa menjadi solusi bagi pasangan suami istri yang mengalami masalah tersebut. Dengan mendapatkan sperma yang berkualitas dari donor sperma, maka peluang bagi pasangan suami istri untuk mendapatkan momongan lebih besar.
Selain itu, ada juga pasangan suami istri yang ternyata memiliki ketidakcocokan gen, sehingga berisiko melahirkan anak dengan masalah kesehatan nantinya. Nah, donor sperma juga bisa menjadi solusi untuk permasalahan tersebut.
Baca juga: 6 Jenis Pemeriksaan yang Penting Dilakukan Sebelum Menikah
Itulah 5 fakta seputar donor sperma yang sampai saat ini masih kontroversial di Indonesia. Kalau kamu ingin tahu lebih lanjut mengenai donor sperma, tanyakan saja langsung kepada ahlinya lewat aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter untuk mendiskusikan soal kesehatan melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.