Trik Hentikan Kebiasaan Anak Mengisap Jari

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   04 November 2017
Trik Hentikan Kebiasaan Anak Mengisap JariTrik Hentikan Kebiasaan Anak Mengisap Jari

Halodoc, Jakarta – Mengisap ibu jari sebenarnya adalah hal yang wajar dilakukan seorang anak balita dalam masa tumbuh kembangnya. Namun ada beberapa anak yang tetap melanjutkan kebiasaan tersebut sampai usianya sudah cukup besar. Para ibu pun menjadi gemas melihatnya, karena kebiasaan mengisap ibu jari dapat memberi pengaruh buruk kepada gigi si kecil. Bagi para ibu yang anaknya masih suka mengisap jari, berikut cara yang efektif untuk menghentikannya.

Mengisap jari adalah naluri alami yang ada pada setiap bayi. Hampir 75% bayi mengisap jari di tahun-tahun pertama usia mereka. Bahkan ada bayi yang sudah mengisap jari sejak mereka masih di dalam kandungan. Dengan mengisap jari, keinginan mengisap mereka dapat terpuaskan dan dapat memberikan efek tenang. Itulah sebabnya anak yang mengisap jari lebih tenang dan jarang rewel. Selain itu, mengisap jari juga dapat mengaktifkan air liur bayi. Namun ada beberapa anak yang tidak bisa menghentikan kesenangan mengisap jari, sehingga melanjutkan kebiasaan tersebut hingga mereka menginjak usia di atas lima tahun. Hal tersebut dapat memberikan dampak buruk bagi si kecil seperti memperlambat kemampuan bicaranya dan mengganggu struktur gigi si kecil,

Wajar jika orangtua merasa cemas menghadapi anaknya yang masih suka mengisap jari. Namun, daripada memarahi dan memaksa anak untuk segera menghentikan kebiasaan tersebut, ada cara yang jauh lebih baik dan efektif:

  • Batasi tempat dimana anak boleh mengisap jarinya. Bilang kepada si kecil bahwa ia tidak boleh mengisap jari di tempat umum, tapi hanya boleh jika ia sedang berada di rumah.
  • Setiap kali melihat anak sedang mengisap jempol, ibu bisa coba mengalihkannya dengan mengajaknya melakukan hal lain, seperti mengajak bermain, atau menonton televisi.
  • Beri pujian kepada anak jika ia tidak mengisap jari. Hal tersebut akan membuat si kecil senang dan termotivasi untuk tidak mengisap jari lagi.
  • Bilang pada si kecil untuk melapor setiap kali ia berhasil menahan untuk tidak mengisap jari. Lalu berikanlah ia pujian atau hadiah kecil.
  • Biarkanlah si kecil mengisap jari di saat-saat tertentu, seperti ketika ia sedang sakit. Karena mengisap jempol dapat memberikan rasa nyamany buat anak.
  • Gunakan tokoh idola atau tokoh kartun favoritnya untuk menghentikan kebiasaan si kecil mengisap jari. Ibu bisa bilang, “Tuh, lihat, Princess Sofia aja gak mengisap jempol kalau ia tidur.” Biasanya anak cenderung mengikuti tokoh idolanya tersebut.


Para ahli justru tidak menganjurkan orangtua untuk menghentikan kebiasaan mengisap jari anak balitanya dengan cara memaksa. Karena sebenarnya kebiasaan anak tersebut akan menghilang seiring ia beranjak besar. Anak dengan sendirinya akan merasa malu kepada teman-temannya jika ia masih mengisap jempol. Jadi, hindari melakukan hal berikut ya, bu:

  • Melarang si kecil untuk tidak isap jempol kapanpun dan dimanapun ia berada.
  • Memberi hukuman jika ibu memergokinya sedang mengisap jempol.
  • Mengolesi jari anak dengan sesuatu yang pahit atau tidak enak. Karena cara tersebut dapat membuat anak marah dan menunjukkan perilaku agresif.


Jika cara-cara di atas masih belum berhasil membuat anak berhenti mengisap jari, jangan putus asa ya, bu. Ibu bisa meminta saran dari ahlinya. Kini, ibu bisa meminta saran kesehatan kepada dokter melalui aplikasi Halodoc lho. Ibu dapat menghubungi dokter dan dengan nyaman berdiskusi melalui Video/Voice Call dan Chat. Selain itu, ibu bisa membeli produk kesehatan dan vitamin yang dibutuhkan di Halodoc. Tinggal order dan pesanan akan diantarkan dalam satu jam. Jadi, tunggu apa lagi? Download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.