Tips Sederhana untuk Meredakan Gejala Balanitis
Halodoc, Jakarta - Ada berbagai hal yang dapat menyebabkan peradangan pada kelenjar atau kepala penis. Biasanya, balanitis, begitu istilah medis dari peradangan tersebut, terjadi karena infeksi atau kondisi kulit kronis. Kebersihan yang tidak tepat membuat kulit menjadi iritasi, baik pembersihan yang tidak memadai, atau pembersihan yang terlalu sering. Balanitis sering terjadi karena pertumbuhan bakteri yang berlebihan pada area intim laki-laki.
Kulit khitan yang berada di dekat kepala penis sebenarnya adalah tempat paling ideal untuk tumbuh dan berkembangnya bakteri, karena menjebak kelembapan yang ada di sekitar kepala penis. Terjadinya luka di kulup penis memicu terjadinya pembengkakan dan rasa tidak nyaman. Iritasi di area ini juga dapat menyebabkan balanitis.
Meredakan Gejala Balanitis, Bagaimana Caranya?
Iritasi yang memicu terjadinya balanitis disebabkan karena berbagai hal, termasuk tidak membilas sabun sepenuhnya dari penis setelah mandi, menggunakan sabun beraroma untuk membersihkan penis, menggunakan sabun batangan yang justru membuat kulit menjadi lebih kering, dan menggunakan losion beraroma atau semprotan pada penis.
Baca juga: Mr. P Bau? Mungkin 4 Hal Ini Sebabnya
Kamu harus tahu, balanitis menyerang bagian kepala dan kulup penis, dan sering kali terjadi pada anak laki-laki atau pria dewasa yang belum disunat. Gejala balanitis yang muncul seperti penis yang sakit, gatal, dan bau, bengkak dan berwarna kemerahan, terasa sakit ketika buang air kecil. Jika kamu merasa memiliki salah satu gejalanya yang berisiko pada balanitis, segera tanyakan pada dokter apa tindakan pengobatan yang bisa dilakukan. Manfaatkan layanan Tanya Dokter di aplikasi Halodoc saja.
Inti pengobatan untuk meredakan gejala balanitis adalah menjaga kebersihan penis dengan baik, yaitu sebagai berikut:
-
Bersihkan dengan menggunakan air hangat dan keringkan menggunakan handuk dengan lembut. Jangan gunakan sabun, terutama yang berbusa banyak, atau sampo atau potensi iritan lainnya.
-
Setelah buang air kecil, bersihkan dan keringkan penis sampai benar-benar bersih dan keringkan bagian kulup atau kulit khatan dengan lembut.
-
Selalu bersihkan penis secara rutin agar tetap higienis dan mengurangi risiko terjadinya balanitis.
Baca juga: Waspada Smegma yang Dapat Menumpuk di Kelamin
Untuk orangtua yang memiliki anak laki-laki yang sedang bertumbuh dan berkembang, membersihkan penis sang buah hati juga ada caranya, seperti berikut ini.
-
Jika sang buah hati masih menggunakan popok, seringlah menggantinya.
-
Jangan menarik kulit khitan (jika anak sudah sunat) untuk membersihkannya.
-
Jangan gunakan tisu bayi untuk membersihkan penis.
Sementara pengobatan medis untuk meredakan gejala balanitis bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Dokter mungkin akan meresepkan krim atau salep, seperti:
-
Krim steroid atau salep untuk iritasi yang sifatnya sederhana.
-
Krim atau tablet antijamur untuk infeksi karena ragi.
-
Antibiotik jika infeksi terjadi karena bakteri.
Baca juga: Kenali Manfaat Sunat dari Sisi Kesehatan
Balanitis dan Hubungan Intim
Jika kamu memiliki balanitis yang bukan karena infeksi, kamu masih tetap bisa melakukan hubungan intim dengan pasangan seperti biasa. Tetapi, jika balanitis terjadi karena penyakit menular seksual, hubungan intim mungkin perlu ditunda sampai kamu benar-benar sembuh, karena ada risiko tinggi untuk menularkannya. Oleh karena itulah sangat penting untuk kamu melakukan pemeriksaan secara rutin, beitu pula dengan pasangan. Pasalnya, penyakit menular seksual tidak hanya ditularkan dari laki-laki, tetapi juga perempuan. Ingat, jangan sampai berganti pasangan dan gunakan pengaman untuk mengurangi dampak negatifnya.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan