Tips Berhubungan Intim Jika Alergi Kondom Lateks
Halodoc, Jakarta — Bagi kamu yang aktif berhubungan intim tentu sudah tidak asing lagi dengan kondom dan cara menggunakan kondom. Kondom umumnya terbuat dari bahan lateks (getah karet). Beberapa orang mengalami alergi lateks yang menyebabkan gatal dan ruam pada kulit. Walaupun mengalami alergi terhadap lateks bukan berarti kamu enggak bisa menggunakan kondom saat berhubungan intim. Ini nih tipsnya!
(Baca juga: 5 Mitos Penggunaan Kondom yang Keliru)
- Kondom Berbahan Poliuretan
Pilih kondom berbahan poliuretan. Kondom ini tidak memiliki bau dan tahan terhadap panas pencahayaan sinar UV. Kondom ini bisa menghantarkan hangat tubuh antara Mr. P dan Miss V. Makanya enggak heran beberapa orang mengatakan kondom ini menawarkan sensasi lebih menyenangkan ketimbang kondom lateks. Apalagi penggunannya bisa menggunakan pelumas oil based. Sayangnya kondom poliuretan lebih tipis dan kurang elastis.
2. Kondom Berbahan Polisuprena
Polisuprena terbuat dari lateks sintesis, jadi enggak mengandung protein getah karet yang bisa memicu alergi. Kondom ini didesain mengadopsi kelebihan dari gabungan kondom lateks dan kondom poliuretan sehingga lebih kuat dan elastis. Namun, kondom ini tidak bisa digunakan bersamaan dengan pelumas.
3. Kondom Wanita
Oke, jika kamu alergi terhadap kondom berbahan lateks, kamu dan pasangan bisa mencoba menggunakan kondom untuk wanita. Cara menggunakan kondom ini memang tidak semudah menggunakan kondom untuk pria. Namun dengan pertimbangan keamanan terhadap alergi dan perlindungan saat berhubungan intim, kondom jenis ini merupakan pilihan yang tepat. Apalagi penggunaannya bisa dengan menggunakan berbagai jenis pelumas.
(Baca juga: Kondom untuk Wanita, Ini Dia Cara Menggunakannya)
4. Kondom Berbahan Usus Domba
Ini adalah kondom alami dan merupakan bahan dasar kondom pertama. Jenis ini sangat tipis sehingga bisa mentransfer hangat tubuh antara Mr. P dan Miss V saat berhubungan intim. Kondom ini cocok untuk mendukung gerakan cinta lingkungan karena berbahan dasar alami, namun karena tidak bisa mencegah penyakit menular seks, kondom ini hanya cocok untuk hubungan monogami dan benar-benar aman dari penyakit menular seks.
5. Pengobatan Alergi
Alergi terhadap kondom lateks bisa diobati. Pengobatannya menggunakan obat-obatan seperti kortikosteroid, antihistamin, dan suntikan epinefrin. Pengobatan ini harus berdasarkan saran dokter ya. Kamu bisa menghubungi dokter ahli melalui aplikasi Halodoc lho. Lewat video/voice call atau chat, para dokter favorit akan membantu. Selain itu melalui layanan Apotek Antar, kamu bisa pesan kondom berkualitas baik. Di aplikasi ini juga bisa cek laboratorium. Yuk, download Halodoc di Play Store & App Store sekarang.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan