Tidak Hanya Sakit Kepala, Ini Dampak Kurang Tidur bagi Kesehatan

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   24 Februari 2020
Tidak Hanya Sakit Kepala, Ini Dampak Kurang Tidur bagi KesehatanTidak Hanya Sakit Kepala, Ini Dampak Kurang Tidur bagi Kesehatan

Halodoc, Jakarta – Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Missouri State University, kurang tidur dapat mengakibatkan sakit kepala yang menyakitkan. Pun, pola tidur yang tidak teratur dapat memicu beberapa sakit kepala dan perubahan dalam pola tidur dapat memicu migrain pada beberapa orang.

Fakta lainnya adalah mereka yang tidur hanya enam jam semalam rata-rata mengalami sakit kepala lebih sering dan lebih parah daripada mereka yang tidur lebih lama. Informasi selengkapnya bisa dibaca di bawah ini!

Tidur adalah Waktu Tubuh Beristirahat

Tahun 1894, dokter dan ilmuwan Rusia, Marie de Manacéine melakukan penelitian terkait hubungan antara tidur dan kualitas hidup. Ditemukan kalau anak-anak anjing yang melakukan aktivitas terus-menerus tanpa tidur dapat menyebabkan kematian. 

Penurunan fungsi mental, kurangnya kesadaran dan perhatian pada dunia di sekitar, serta kelelahan luar biasa menjadi pemicunya. Tidur memberikan dorongan pada otak dan membuatnya bekerja lebih baik. 

Baca juga: Jenis Sakit Kepala yang Sering Dialami Wanita

Tidur dapat membantu kita memperbaiki dan mengembalikan sistem organ termasuk otot, sistem kekebalan tubuh, dan berbagai hormon lainnya. Ini dapat memainkan peran penting dalam ingatan serta membantu mempertahankan apa yang sudah dipelajari dan akan dipelajari dalam aktivitas sehari-hari.

Tidur yang cukup dapat membantu fungsi sistem kekebalan tubuh menjadi lebih baik. Sementara tubuh kita sedang beristirahat, sel-sel kekebalan yang dikenal sebagai sel-T menghabiskan waktu berpacu di sekitar tubuh.

Sel-sel kekebalan lain bekerja lebih baik dengan lebih banyak tidur. Para peneliti mempelajari bagaimana tubuh kita merespons vaksin; obat yang menargetkan sistem kekebalan tubuh, saat istirahat malam dan membandingkannya ketika tidak tidur sama sekali. 

Ditemukan kalau tidur yang layak pada malam hari mendorong vaksin untuk menciptakan respon kekebalan yang lebih kuat terhadap virus. Tidur juga memengaruhi pembelajaran dan memori. Setiap hari, di tempat kerja atau sekolah, kita belajar hal-hal baru. 

Namun, kemampuan untuk mengingat dan menggunakan informasi itu di kemudian hari bergantung pada tidur yang berkualitas. Butuh informasi lebih lengkap mengenai kualitas tidur dan hubungannya dengan kesehatan, tanyakan saja langsung di Halodoc

Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat kapan dan di mana saja.

Menyadari pentingnya tidur yang cukup, membuat kita sadar kalau tidur yang kurang tidak hanya memicu sakit kepala, tetapi juga sangat bisa berdampak pada kesehatan secara keseluruhan. Tidur adalah periode aktif di mana banyak proses penting, pemulihan, dan penguatan terjadi. 

Sejatinya tubuh membutuhkan waktu tidur yang cukup untuk memulihkan dan meremajakan, menumbuhkan otot, memperbaiki jaringan, dan mensintesis hormon. Bagaimana cara mendapatkan tidur yang cukup? Tentunya pertanyaan ini kembali diri sendiri bagaimana kamu memanajemen waktu tidur dan menerapkan pola hidup supaya mendapatkan tidur yang cukup.

Baca juga: 5 Tanda Akibat Kurang Tidur yang Perlu Diketahui

Kurangi tingkat stres melalui olahraga, melakukan teknik relaksasi dapat kamu lakukan sebagai upaya untuk melelapkan tidur. Jika sakit kepala menyerang karena kurang tidur, kamu bisa meredakannya dengan cara mengompres kepala dengan handuk dingin ataupun panas selama 5 hingga 10 menit. Ini dapat membantu meringankan rasa sakit.

Referensi:

Popular Science. Diakses pada 2020. Why do people need to sleep?
Excedrin. Diakses pada 2020. CAN LACK OF SLEEP CAUSE HEADACHES
Sleep Foundation.org. Diakses pada 2020. Why Do We Need Sleep?