Tetanus Rawan Terjadi di Kawasan Terjadinya Bencana

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   28 Maret 2019
Tetanus Rawan Terjadi di Kawasan Terjadinya BencanaTetanus Rawan Terjadi di Kawasan Terjadinya Bencana

Halodoc, Jakarta - Pada penyakit tetanus, kuman atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh melalui luka pada kulit akan mengeluarkan racun yang akan menyerang saraf. Bakteri ini bernama Clostridium Tetani dan banyak ditemukan pada debu, tanah, dan kotoran hewan. Mengapa tetanus rawan terjadi di daerah bencana?

Baca juga: Vaksin Tetanus Wajib Diberikan pada Anak, Ini Alasannya

Tetanus, Penyakit yang Menyebabkan Kehilangan Nyawa

Seseorang dengan tetanus akan mengalami kaku dan tegang di seluruh tubuh akibat infeksi kuman atau bakteri. Kaku dan tegang seluruh tubuh ini akan terasa menyakitkan dan menyebabkan hilangnya nyawa pengidapnya. Kondisi ini terjadi karena otot yang dikendalikan oleh saraf akan kaku dan baal, karena serangan racun dari bakteri yang menyerang saraf. Gejala kondisi ini akan muncul dalam 4-21 hari setelah seseorang terinfeksi.

Kehilangan nyawa adalah kondisi yang tidak bisa dihindari jika penyakit ini tidak diobati dengan tepat dan benar, karena otot pernapasan yang berhenti bekerja. Tetanus bukan merupakan penyakit yang menular, dan tersedia vaksin untuk mencegah kondisi ini. Untuk mencegah tetanus, seseorang bisa melakukan vaksinasi tetanus atau mendapatkan anti tetanus bila mengalami luka pada tubuhnya.

Gejala yang Muncul pada Pengidap Tetanus

Pada pengidap tetanus, otot akan merasa tegang dan kejang yang menyakitkan dalam 7 hari setelah terinfeksi bakteri. Kaku dan tegang pada otot rahang, leher, bahu, punggung, perut atas, lengan, dan paha adalah otot-otot yang sering terkena dampak dari tetanus. Pada rahang akan sulit dibuka dan leher menjadi sulit digerakkan karena kaku. Selain itu, pengidap akan merasa kesulitan menelan karena otot perut yang terasa keras.

Pada wajah, otot wajah akan mengecil, sehingga wajah terlihat keriput. Pengidap tetanus yang mengalami kaku otot yang hebat, nyeri akan dirasakan pada seluruh tubuh. Nyeri dan kaku yang dirasakan bisa saja ringan ataupun berat. Selain itu, gejala lainnya yang akan muncul meliputi pusing, demam, dan jantung yang berdebar.

Baca juga: Ketahui Pencegahan Tetanus pada Anak-Anak

Tetanus Rawan Terjadi di Kawasan Bencana

Karena infeksi ini disebabkan oleh luka pada tubuh, mengunjungi daerah setelah terjadi bencana adalah pilihan yang kurang baik. Karena di sana banyak terdapat benda tajam hasil reruntuhan bangunan atau benda-benda lainnya yang bisa saja menyebabkan luka pada kulit, dan menyebabkan kuman atau bakteri tetanus masuk ke dalam tubuh.

Infeksi luka terbuka akibat bakteri Clostridium tetani yang menyebabkan tetanus. Bakteri ini akan masuk ke luka kulit, berkembang biak dan menghasilkan racun yang dapat menempel ke ujung serat saraf. Racun ini akan menyebar secara bertahap ke saraf tulang belakang dan otak. Racun ini yang mencegah sinyal kimia dari otak dan saraf tulang belakang ke otot. Selanjutnya, tetanus akan menyebabkan kejang yang membuat seseorang berhenti bernapas dan kehilangan nyawanya.

Belum ada pengobatan spesifik untuk penyakit ini. Namun, gejala yang timbul bisa diredakan dengan suntik anti tetanus, obat-obatan, serta vaksin tetanus. Selain untuk meredakan gejala, vaksin tetanus juga diberikan sebagai langkah pencegahan dan termasuk imunisasi wajib yang harus dilakukan.

Baca juga: Alasan Tetanus Bisa Mematikan Jika Tidak Diatasi dengan Benar

Jika kamu punya pertanyaan seputar masalah kesehatan, Halodoc bisa jadi solusinya! Kamu bisa diskusi langsung dengan dokter ahli melalui Chat atau Voice/Video Call. Enggak hanya itu, kamu juga bisa membeli obat yang sedang kamu butuhkan. Tanpa perlu repot, pesanan kamu akan diantar ke tempat tujuan dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya di Google Play atau App Store!