Ternyata, Probiotik Bisa Kurangi Risiko Komplikasi Kehamilan
Halodoc, Jakarta - Kehamilan merupakan sesuatu yang sangat ditunggu-tunggu oleh setiap orangtua. Di samping itu, kehamilan mempunyai risiko yang salah satunya adalah komplikasi. Nah, salah satu cara untuk mencegah komplikasi kehamilan yaitu dengan mengonsumsi susu kaya probiotik.
Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang memiliki dampak baik untuk kesehatan. Minum susu yang kaya akan probiotik selama hamil dapat mengurangi masalah atau komplikasi kehamilan. Komplikasi pada kehamilan ada dua jenis, yaitu preeklampsia dan persalinan prematur. Keduanya berkaitan dengan tingkat peradangan yang tinggi.
Jenis-jenis Probiotik
Ada banyak bakteri yang dapat diklasifikasikan sebagai probiotik. Semua bakteri itu memiliki manfaat yang berbeda, tetapi hampir seluruh bakteri terbagi ke dalam 2 grup yaitu:
- Lactobacillus
Bakteri di dalam grup ini mungkin paling banyak ditemukan pada produk probiotik. Bakteri ini sering terdapat dalam yoghurt atau makanan fermentasi lainnya. Beberapa bakteri pada kategori ini juga dapat mencegah dan membantu orang-orang yang mengidap intoleransi laktosa.
- Bifidobacterium
Bakteri pada grup ini sering ditemukan pada makanan berbasis susu. Bakteri ini dapat meringankan tanda-tanda pada penyakit seperti Irritable Bowel Syndrome (IBS) atau gangguan pada sistem pencernaan.
Peneliti menemukan jika asupan susu probiotik selama kehamilan berkaitan dengan risiko kelahiran prematur atau kurang dari usia kehamilan 37 minggu. Ibu yang mengonsumsi probiotik mempunyai risiko lebih rendah dibanding yang tidak mengonsumsi probiotik sama sekali.
Sekitar 23 persen wanita pada riset tersebut dilaporkan bahwa ibu yang meminum susu probiotik sebelum kehamilan, sekitar 38 persen meminumnya pada awal kehamilan dan 32 persen mengonsumsi susu probiotik selama masa akhir kehamilan. Dikatakan, ibu meminum sekitar 1,5 cangkir per hari produk susu yang mengandung bakteri aktif.
Para periset mengatakan, ibu hamil yang minum susu probiotik pada akhir kehamilan akan berisiko mengurangi 20 persen terkena preeklampsia, dibandingkan yang tidak meminum susu probiotik selama akhir kehamilan.
Hal tersebut juga berkaitan dengan asupan susu probiotik pada akhir kehamilan dan risiko preeklampsia yang lebih rendah. Bakteri pada probiotik dapat membantu mengurangi peradangan di tubuh. Karena itu, kondisi tersbeut berpotensi mengurangi risiko komplikasi kehamilan dan juga gejalanya seperti tekanan darah tinggi dan protein dalam urine yang biasanya terjadi pada trimester ketiga.
Secara teori, probiotik bisa memengaruhi risiko preeklampsia dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Walau begitu, hingga kini tidak ada yang tahu cara paling tepat untuk mencegah komplikasi kehamilan. Karena itu, para ahli sangat menganjurkan untuk ibu hamil rutin melakukan pemeriksaan secara teratur.
Probiotik adalah produk yang aman dikonsumsi oleh setiap orang. Walau begitu, orang-orang dengan masalah sistem imunitas atau memiliki masalah kesehatan serius tidak dapat mengonsumsi produk probiotik.
Pada beberapa kasus, efek samping saat mengonsumsi produk probiotik adalah sakit perut, diare, perut kembung, dan bergas selama beberapa hari ketika mulai mengonsumsi produk probiotik. Probiotik juga dapat mengakibatkan alergi. Jika kamu mengalami hal-hal tersebut, berhentilah konsumsi makanan probiotik dan segera diskusikan dengan dokter.
Jadi, probiotik sangat baik untuk ibu hamil agar tak mengalami komplikasi kehamilan. Apabila ibu menginginkan persalinan yang lancar, ibu bisa mendiskusikan program kehamilan dengan dokter dari Halodoc melalui fitur Chat atau Voice/Video Call. Jangan lupa untuk men-download aplikasi Halodoc di Apps Store atau Google Store.
Baca Juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan