Ternyata Lebih Baik Kegeeran daripada Pesimistis
Halodoc, Jakarta – Katanya, menilai diri sendiri lebih hebat daripada yang sebenarnya dan rasa optimis yang berlebihan alias “ge-er” masih lebih baik bagi kesehatan jiwa dan batin jika dibandingkan dengan rasa tidak percaya diri. Kok bisa? Kata ahli dari University of California di Los Angeles (UCLA) dan Southern Methodist University, orang yang meragukan kemampuan akan dirinya umumnya meresa tertekan. Lalu, apa perbedaan pesimistis dan “kegeeran”?
Keduanya jelas memilki arti yang yang berbeda. Mereka yang memiliki sikap pesimis ini acap kali bersikap atau berpandangan tidak mempunyai harapan baik. Pendek kata, mereka mudah putus harapan. Sedangkan kegeeran lain ceritanya. Kegeeran yang dekat dengan rasa optimis, membuat seseorang selalu berpandangan baik dalam menghadapi segala hal.
Nah, rasa optimis inilah yang akan berakibat positif bagi dirimu. Kata ahli di atas dalam buku Kumpulan Artikel Psikologi – Intisari, rasa optimis ini akan mendorong seseorang untuk melakukan tindakan. Kesimpulannya, dengan berbuat sesuatu, kamu pun bisa mendapatkan apa yang kamu inginkan. Lalu, bagimana ya caranya untuk berpikir optimis? Nah, berikut tips dari kedua ahli tersebut.
- Carilah Teman yang Berpikir Optimis
Ingat, suatu lingkungan pastilah akan memengaruhi sifat dan karakter seseorang. Selain itu, orang juga suka saling memengaruhi. Menurut ahli, orang pesimistis akan melemahkan kamu, sedangkan orang yang optimistis akan memberikan inspirasi untuk diri kamu.
- Ciptakan Sukses untuk Dirimu
Kamu bisa memulainya dengan menentukan sasaran atau goal kecil yang kamu yakin bisa lakukan hingga berhasil. Yang terpenting, bertindaklah untuk mencapai goal tersebut. Andai kamu sudah mencapainya, enggak ada salahnya untuk menikmati kesuksesan.
- Ubah Kebiasaan
Kebiasaan di sini maksudnya, kebiasaan buruk yang kamu rasa tidak menunjang usaha untuk maju. Misalnya, kebiasaan menunda, malas, atau kebiasaan lainnya yang malah membuat dirimu selalu tertinggal dibelakang.
- Pusatkan Kekuatan
Dalam hidup, pastilah kamu pernah atau akan menghadapi lingkungan yang tidak dikenal. Misalnya, pindah rumah, tempat kerja, dan lain sebagainya. Nah, kamu bisa menyiapkan diri dengan memusatkan kekuatan-kekuatan, untuk mengantisipasi masalah dan mencari jalan keluar jauh sebelumnya. Kamu bisa menanyakan pada diri sendiri, hal terburuk apa yang akan terjadi. Setelah itu, sadarilah bahwa kamu bisa menghadapi dan menanggulanginya.
- Batasi Persepsi Tentang Kegagalan
Jangan takut menghadapi kegagalan. Seperti nasihat lama, “Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda”. Klasik memang, tapi jika belum berhasil bukan berarti kamu manusia yang gagal. Kedua ahli itu punya teori yang menarik yang bisa kamu simak. Katanya, pemikir positif selalu menerima keterbatasan mereka. Lho, menyerah begitu saja maksudnya? Enggak begitu kok. Contohnya, kalau kamu enggak bisa memasak, tapi pandai dalam hal lain, maka janganlah menjadi koki. Namun, kamu bisa memilih untuk menjadi akuntan, misalnya.
- Hindari Pikiran yang Bukan-bukan
Nah, kebiasaan yang satu ini pasti akan membuat hari-hari kamu dilanda keresahan. Misalnya, berpikir apa benar semua yang kamu kerjakan akan gagal? Alih-alih berpikir seperti itu, belajarlah untuk melihat segi positif dari situasi buruk. Apakah ada segi yang baik dari situasi tersebut? Andaikan memang tidak ada, cobalah lihat pengalaman apa yang bisa diambil untuk jadi pelajaran dari kegagalan tersebut.
- Jangan Menerima Begitu Saja
Kecewa terhadap sesuatu? Jangan diam saja, jangan hanya menerima begitu saja. Kamu harus melakukan hal sebaliknya. Singkat kata, teruslah berusaha untuk mengubahnya.
- Berpikir yang Baik-baik
Selalu biasakan diri untuk berpikir yang baik mengenai dirimu dan perlakukanlah dirimu dengan baik pula. Nah, kini kamu sudah tahu perbedaan pesimistis dan kegeeran. Bagaimana, tertarik mencoba tips sederhana untuk berpikir optimis?
(Baca juga: Ini Dibalik Kebiasaan Orang Sukses, Nomer 4 Harus Dicoba)
Punya masalah kesehatan dan butuh saran dokter?kamu bisa menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc untuk berdiskusi mengenai diet tersebut. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.