article bot
Kesehatan Mental

Terlalu Banyak Tidur Bisa Bikin Sakit Kepala

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   24 Februari 2020
Terlalu Banyak Tidur Bisa Bikin Sakit KepalaTerlalu Banyak Tidur Bisa Bikin Sakit Kepala

Halodoc, Jakarta – Tidur nyenyak sangat penting untuk kesehatan. Tetapi tidur berlebihan telah dikaitkan dengan sejumlah masalah medis, termasuk diabetes, penyakit jantung, dan peningkatan risiko kematian—jadi tidak hanya sakit kepala saja. 

Terkait dengan sakit kepala disinggung disebutkan kalau tidur berlebihan dapat mengganggu keseimbangan neurotransmitter tertentu di otak, termasuk serotonin. Orang-orang yang tidur terlalu banyak di siang hari akan mengganggu siklus tidur malam, sehingga bisa menyebabkan sakit kepala di pagi hari. Informasi selengkapnya bisa dibaca di bawah ini!

Penyebab Sakit Kepala

Menurut National Sleep Foundation, mereka yang memiliki gangguan tidur mengalami sakit kepala dua, hingga delapan kali lebih sering. Informasi selengkapnya mengenai hubungan antara terlalu banyak tidur dan sakit kepala berikut ini:

Baca juga: Berapa Jam Waktu Tidur yang Ideal?

  1. Masalah Pernapasan dan Mendengkur

Jika kamu mendengkur, ini bisa menjadi indikator masalah pernapasan. Jika tidak bernapas dengan benar, ini tidak hanya mengganggu tidur, tetapi juga dapat meningkatkan risiko sakit kepala setelah bangun.

Mendengkur juga bisa menjadi tanda apnea tidur obstruktif, yang dapat mencakup gejala-gejala, seperti berhenti bernapas saat tidur, terbangun-bangun saat tidur malam, keringat saat tidur malam, dan sensasi kantuk di siang hari karena tidak mendapatkan istirahat yang cukup di malam hari.

  1. Menggertakkan Gigi saat Tidur

Bruxism atau menggertakkan gigi saat tidur malam kerap tidak disadari. Jika kamu kerap melakukan ini, terutama saat tidur, maka bisa memicu terjadinya sakit kepala saat bangun tidur. 

Kondisi ini juga bisa berhubungan dengan mendengkur dan apnea tidur. Menggertakkan gigi juga dapat menyebabkan otot-otot tegang di siang hari serta sakit kepala saat bangun.

  1. Kehamilan

Kehamilan dapat menyebabkan kelelahan yang bisa membuat kamu lebih sering tidur siang, tetapi terkadang terbangun dengan sakit kepala. Ini bisa dari berbagai faktor, termasuk:

- Dehidrasi.

- Gula darah rendah.

- Hormon.

Pastikan untuk minum cukup cairan (dan meminimalkan kafein yang dapat menyebabkan dehidrasi) dan sering makan. Jika sakit kepala tidak hilang, bicarakan dengan dokter kandungan tentang gejala tersebut.

Baca juga: Manfaat Tidur Berkualitas bagi 5 Organ Tubuh

  1. Posisi Tidur

Posisi tidur dan kenyamanan dapat menjadi pemicu sakit kepala saat baru bangun tidur.  Perhatikan posisi bantal karena penempatan leher dapat menyebabkan ketegangan otot yang mengakibatkan sakit kepala.

National Sleep Foundation merekomendasikan menggunakan bantal yang dapat menahan kepala dan leher dalam posisi netral, artinya tidak miring sama sekali. Jika kamu tidur siang karena kurang tidur di malam hari karena insomnia, ini juga bisa menjadi pemicu sakit kepala. 

Butuh informasi lebih lengkap mengenai sakit kepala dan hubungannya dengan tidur, tanyakan saja langsung di Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat kapan dan di mana saja.

Sejatinya perubahan perilaku tidur dapat mendorong tidur nyenyak, teratur, dan mengurangi sakit kepala. Perubahan sederhana, seperti menetapkan waktu tidur dan bangun yang konsisten serta tidur antara 7 dan 8 jam sehari, dapat membuat kesehatan lebih baik. Perubahan gaya hidup sederhana dapat memberikan perbedaan yang signifikan terkait pola tidur dan kesegaran saat bangun. 

Referensi:

WebMD. Diakses pada 2020. Physical Side Effects of Oversleeping.
Healthline. Diakses pada 2020. Why Do Naps Give Me Headaches?
American Migraine Foundation. Diakses pada 2020. Sleep Disorders and Headache.