Terlalu Banyak Kalsium, Hati-Hati Batu Ginjal

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   11 Juni 2021
Terlalu Banyak Kalsium, Hati-Hati Batu GinjalTerlalu Banyak Kalsium, Hati-Hati Batu Ginjal

Halodoc, Jakarta – Ada banyak sekali mineral yang berperan penting untuk menunjang kesehatan tubuh, salah satunya adalah kalsium. Mineral ini berhubungan langsung dengan kesehatan tulang dan gigi. Dalam darah, kadar kalsium berfungsi untuk mengontrol kerja jantung, saraf, dan otot. Kurangnya asupan kalsium dalam tubuh membuat kamu mudah terkena pengeroposan tulang atau sering disebut dengan osteoporosis. Namun, bagaimana jika ternyata asupan kalsium dalam tubuh justru terlalu banyak?

Baca juga: Awas, 6 Faktor Ini Sebabkan Batu Ginjal

Hiperkalsemia, Kelebihan Kalsium yang Sebabkan Batu Ginjal

Inilah yang terjadi apabila tubuh terlalu banyak menerima kalsium. Adalah hiperkalsemia, kondisi saat tubuh menyerap kalsium lebih banyak daripada yang dibutuhkan. Pada dasarnya, kelebihan zat ini akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui urine. Meski begitu, bukan tidak mungkin kelebihan ini akan disimpan di dalam tulang. Pengendapan dalam tulang inilah yang cenderung membahayakan, bahkan bisa menyebabkan kematian.

Hiperkalsemia inilah yang menjadi penyebab batu ginjal sekaligus menghambat kinerja otak serta jantung. Penurunan fungsi ginjal ini akan mengganggu penyerapan mineral lain dalam tubuh, seperti magnesium, zat besi, dan yang lainnya. Sebuah studi juga menunjukkan bahwa hiperkalsemia juga memicu terjadinya penyakit jantung dan kanker prostat.

Baca juga: Batu Ginjal Bisa Buat Sulit BAK, Ini Sebabnya

Berapa Asupan Kalsium yang Dibutuhkan Tubuh?

Pastinya, asupan kalsium harian antara anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua tidak sama. Anak-anak hingga usia 18 tahun membutuhkan kalsium harian sebanyak 1.200 miligram, sementara di penghujung usia 30 tahun, kebutuhan harian kalsium menurun menjadi 1.100 miligram. Sedangkan di atas 30 tahun, kebutuhan harian kalsium menurun lagi menjadi 1000 miligram. Jika pun berlebih, kelebihan maksimal yang masih bisa diterima tubuh adalah sebesar 2.500 miligram.

Meski begitu, kebutuhan kalsium akan lebih tinggi pada ibu yang sedang hamil. Ini disebabkan karena asupan kalsium yang terbagi untuk ibu dan janin yang ada di dalam kandungan. Jumlah peningkatan kebutuhan kalsium yang dibutuhkan pada ibu hamil adalah sebesar 200 miligram sesuai dengan usia saat kehamilan. Misalnya, kamu hamil ketika menginjak usia 29 tahun, jadi kebutuhan kalsium harian kamu adalah 1300 miligram dengan batas peningkatan maksimal sebanyak 500 miligram.

Tanda Batu Ginjal

Ketika masih berukuran kecil, pengidap biasanya tidak merasakan adanya perubahan pada bagian tubuh. Gejala ini baru akan terasa saat ukuran batu yang mengendap pada ginjal semakin membesar. Adapun yang menjadi gejala batu ginjal antara lain:

1. Muncul Rasa Nyeri Berlebihan Ketika Buang Air Kecil

Saat batu ginjal memasuki ureter menuju saluran kencing, pengidap akan mulai merasakan nyeri berlebihan, terlebih ketika buang air kecil. Pasalnya, nyeri ini sering kali dianggap sebagai terjadinya infeksi saluran kencing. Gejala batu ginjal yang paling umum dijumpai adalah adanya batu yang ikut terbuang bersama urine ketika pengidap buang air kecil.

2. Perubahan Bau dan Warna pada Urine

Normalnya, urine akan berwarna kuning pekat hingga putih, bergantung pada seberapa banyak asupan cairan harian yang masuk ke dalam tubuh. Keluarnya urine biasanya memang diikuti dengan bau yang amat khas. Namun, apabila ternyata urine yang dibuang memiliki bau yang sangat busuk, ini tanda dari batu ginjal yang perlu diwaspadai. Selain itu, urine pada pengidap batu ginjal juga sering ditemui perubahan warna, mulai dari merah, cokelat, hingga merah muda.

Baca juga: Bagaimana Cara Efektif Sembuhkan Batu Ginjal?

Itu tadi ulasan singkat tentang penyebab batu ginjal karena asupan kalsium yang berlebihan pada tubuh. Selalu waspada jika kamu mengalami perubahan yang tidak biasa. Sebaiknya langsung tanyakan pada dokter lewat aplikasi Halodoc. Tak perlu repot keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter kapan pun kamu butuhkan. 


Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Hypercalcemia.
Healthline. Diakses pada 2021. Hypercalcemia.