Terapi Pengobatan Tuberkulosis, Apa Saja?
Halodoc, Jakarta — Penyebab tuberkulosis adalah bakteri bernama Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini menyerang dan merusak jaringan paru-paru. Penyebarannya bisa melalui percikan air ludah atau batuk dari si pengidap yang terpapar ke udara.
Gejalanya ditandai dengan batuk berkepanjangan, penurunan berat badan, demam, kehilangan selera makan, dan gejala lainnya. Pengobatan tuberkolosis bisa dilakukan dengan beberapa terapi.
Jika kamu mengalami gejalanya, kamu bisa menemui dokter umum untuk membantu menentukan apakah gejala yang kamu alami merupakan gejala tuberkolosis. Kamu juga bisa bertanya kepada dokter ahli di aplikasi Halodoc melalui layanan video/voice call atau chat.
(Baca juga: 4 Langkah Mencegah Tuberkulosis)
Jika memang ternyata terbukti mengaami gejala TB, pengidap TB perlu mendapatkan perawatan khusus penyakit infeksi atau penyakit yang berhubungan dengan paru-paru. Karena TB menular, sebagian besar pasien dirujuk ke dokter spesialis penyakit infeksi.
Terapi untuk Mengobati Tuberkulosis
Pengobatan TB hingga sembuh membutuhkan waktu sekitar 6 bulan hingga 2 tahun dengan melakukan beberapa terapi. Yakni:
Pengobatan Kombinasi
Ini merupakan penggunaan berbagai macam obat untuk memastikan bakteri tidak menjadi kebal terhadap antibiotik yang sedang dikonsumsi. Terapi ini biasanya melibatkan empat macam obat antibakteri yang dikonsumsi selama dua bulan. Jika diperlukan bisa diperpanjang hingga diperoleh hasil tes. Jika terbuki terdapat kekebalan obat, kombinasi pengobatan harus diubah.
Pengobatan Pengawasan Langsung atau DOT (Direct Observed Therapy)
Perawatan ini dilakukan dengan mengawasi pasien secara ketat oleh dokter yang datang setiap kali mereka mengkonsumsi obat. Kunjungan khusus ini membantu memastikan bahwa semua dosis antibiotik yang diresepkan telah dikonsumsi.
Terapi Tuberkulosis Laten
Pada kasus tuberkulosis laten, terapi TB dilakukan dengan:
Antibiotik
Orang dengan TB laten hanya memerlukan satu tipe antibiotik pada satu waktu. Antibiotik yang biasanya diresepkan termasuk isoniazid (6-9 bulan) dan rifampin (4 bulan).
Terapi gabungan
Untuk TB Laten, paling banyak dua tipe obat dapat dikonsumsi bersamaan. Pengobatan Pengawasan Langsung juga dapat dilakukan.
Jika kamu mengalami gejala tuberkulosis atau memiliki kontak dekat dengan seorang pengidap tuberkulosis aktif, kamu perlu segera melakukan pemeriksaan ke dokter ahli paru. Dokter ahli akan membantu para pengidap TB menjalani perawatan dan menghadapi efek samping dari pengobatan yang dikonsumsi. Jika mengalami perubahan pengelihatan seperti menjadi kabur atau nyeri perut, kamu juga harus segera menghubungi dokter.
(Baca juga: 5 Olahraga yang Tepat untuk Pengidap Tuberkulosis)
Kalau kamu ingin mengetahui lebih banyak tentang penyebab tuberkulosis, kamu bisa bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc. Di aplikasi Halodoc, kamu juga bisa membeli vitamin atau obat, serta cek lab tanpa harus keluar rumah. Mudah dan praktis. Ayo… download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan