Tengkurap jadi Cara Sederhana Selamatkan Pasien Corona
Halodoc, Jakarta - Tengkurap dinilai ampuh dalam membantu pasien virus corona dalam keadaan kritis. Mengapa? Memosisikan pasien infeksi virus corona dalam posisi tengkurap dapat meningkatkan pasokan oksigen ke paru-paru mereka. Berikut ulasan selengkapnya mengapa tengkurap bisa menyelamatkan pengidap corona!
Benarkah Tengkurap Bisa Menyelamatkan Pengidap Corona?
Posisi tengkurap dinilai bisa menyelamatkan pengidap corona, karena dalam posisi tersebut jalur paru-paru akan terbuka, sehingga oksigen dapat leluasa masuk ke dalam organ tersebut. Sejauh ini, korban meninggal virus corona diakibatkan oleh sindrom pernapasan akut atau ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome), yang juga menyerang pasien dengan keluhan pneumonia atau influenza parah.
Dalam studi kasus yang dilakukan pada 7 tahun silam, peluang kematian pada pengidap ARDS dapat diperkecil dengan memakai ventilator, serta dibaringkan dengan posisi tengkurap. Sejak saat itu, dokter di Amerika Serikat mempraktikkan cara tersebut dalam berbagai kadar yang berbeda. Saat ini, di tengah wabah virus corona, teknik tersebut semakin banyak digunakan, dan membawa hasil yang baik.
Baca juga: Begini Skema Bayi Tabung di Tengah COVID 19
Dalam studi kasus di RS Long Island, tingkat saturasi oksigen dalam darah pengidap corona meningkat dari angka 85 persen menuju 98 persen. Hal tersebut juga dipraktikkan pada pengidap COVID-19 yang tengah menggunakan ventilator, dan dibaringkan dalam posisi tengkurap dalam waktu 16 jam per hari.
Menurut para pakar, berbaring tengkurap dapat memudahkan jalan masuk oksigen ke paru-paru. Sedangkan saat terlentang, bobot tubuh akan menekan sebagian organ paru-paru. Dengan posisi tengkurap, sejumlah bagian dalam paru-paru yang sebelum tertutup, akan terbuka dengan sendirinya.
Baca juga: Terapi Plasma Darah untuk Atasi Virus Corona
Efek Samping yang Bisa Saja Terjadi
Meskipun dinilai ampuh dalam menyelamatkan nyawa pasien, cara ini memiliki kelemahan. Pada pengidap yang memakai alat bantu pernapasan, mereka akan membutuhkan lebih banyak konsumsi obat penenang. Hal tersebut mengharuskan pasien untuk tinggal lebih lama di ruang ICU.
Pada pengidap yang menggunakan ventilator, mereka membutuhkan tambahan oksigen. Dalam waktu 16 jam per hari dalam posisi tengkurap akan membuat mereka merasa tidak nyaman, karena hal tersebut, obat penenang diperlukan. Bagi yang keberatan dengan prosedur tersebut, sesi “tengkurap” hanya akan dilakukan selama empat jam yang dibagi dalam dua sesi.
Hingga artikel ini diterbitkan, para peneliti masih melakukan uji coba guna melihat apakah posisi tengkurap bermanfaat bagi pasien yang tidak terlalu parah, serta apakah pasien yang tengah menggunakan ventilator dapat bernapas dengan baik pada posisi ini. Dalam melakukan prosedur uji coba, peneliti melibatkan sejumlah pengidap yang diminta secara acar untuk berbaring dalam posisi tengkurap dan terlentang.
Jika memang posisi tengkurap lebih efektif, peneliti akan melakukan uji coba lanjutan soal berapa lama pasien akan berada dalam posisi tersebut, agar pasien tidak merasakan rasa tidak nyaman terlalu lama. Untuk lebih jelas mengenai prosedur ini, silahkan diskusikan langsung dengan dokter di aplikasi Halodoc, ya!
Baca juga: Alasan Pria Dinilai Lebih Rentan Mengidap Corona
Tips Tidur Tengkurap Dalam Posisi Nyaman
Tidur dengan posisi tengkurap terlalu lama memang akan membuat tubuh menjadi tidak nyaman. Namun, jika hal ini harus dilakukan sebagai upaya penanganan, apa boleh buat. Berikut tips nyaman tidur tengkurap:
-
Gunakan bantal yang tipis atau tidak memakai bantal sama sekal, agar kepala dan leher tidak miring.
-
Letakkan bantal di bawah panggul untuk menjaga tulang belakang tetap lurus, serta mengurangi tekanan berlebih di sekitar punggung.
Jika memang bisa dilakukan lebih cepat, hal tersebut akan lebih baik mengingat tidur tengkurap dapat mengakibatkan pegal, serta rasa tidak nyaman pada dada dan tulang belakang. Dengan melakukan kedua tips tersebut, tidur tengkurap akan terasa lebih nyaman. Namun, jika tidur tengkurap justru mendatangkan masalah, sebaiknya diskusikan dengan dokter yang tengah menangani untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Referensi:
Fox News. Diakses pada 2020. Rolling coronavirus patients on stomach may help chances of recovery, expert says.
Miami Herald. Diakses pada 2020. Can lying face down help coronavirus patients breathe better? Here’s what experts say.
Forbes. Diakses pada 2020. Proning: Lying Coronavirus Patients On Their Stomachs Might Reduce Need For Ventilation, Experts Say.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan