Ini Tanda Bayi Terkena Roseola, Penyakit Kulit Mirip Campak
Halodoc, Jakarta - Dari banyaknya keluhan kesehatan yang umum menyerang bayi, roseola merupakan salah satu penyakit yang mesti diwaspadai. Penyakit ini juga sering disebut dengan eksantema subitum. Biang keladi dari penyakit ini merupakan virus yang ditandai dengan gejala demam dan ruam merah muda di kulit.
Menurut ahli, penyakit ini amat umum dialami oleh anak usia enam bulan sampai dua tahun. Anak yang mengidapnya biasanya akan mengalami demam beberapa hari, diikuti dengan ruam, dan kira-kira mirip, seperti campak. Virus roseola amat menular dan mudah menyebar dari satu anak ke yang lainnya. Oleh karena itu, kamu perlu tahu saat sudah ada tanda bayi kena roseola ini.
Kata ahli, cara penularannya mirip dengan penularan penyakit pilek. Virus ini bisa berpindah melalui percikan ludah pengidap saat bersin atau batuk, yang kemudian terhirup oleh orang lain. Enggak cuma itu, penularannya juga bisa lewat perantara benda-benda yang sudah terpapar virus. Untungnya, infeksi yang terjadi biasanya tergolong ringan, dan pengidapnya umumnya sembuh dalam waktu satu minggu.
Lantas, seperti apa sih tanda bayi yang terkena roseola?
Dari Demam sampai Ruam
Kata ahli, roseola biasanya muncul setelah satu atau dua minggu virus masuk ke dalam tubuh. Nah, berikut beberapa tanda bayi yang kena roseola:
-
Demam.
-
Batuk disertai pilek.
-
Sakit tenggorokan.
-
Tidak nafsu makan.
-
Pembesaran kelenjar di leher.
-
Pembengkakan pada kelopak mata.
-
Diare ringan.
-
Ruam.
Ketika demam sudah mulai mereda dalam waktu tiga sampai lima hari, tanda bayi kena roseola biasanya akan diikuti dengan timbulnya ruam kulit berwarna merah muda. Ruam yang awalnya muncul di dada, punggung, perut, dan menyebar ke lengan, leher, serta wajah ini tidak terasa gatal. Kata ahli, ruam ini akan berangsur-angsur menghilang dalam waktu dua hari.
Awasi Penyebabnya
Dalam kebanyakan kasus roseola paling sering disebabkan oleh virus HHV-6 atau virus herpes tipe 6. Akan tetapi, dalam beberapa kasus virus herpes tipe 7 juga bisa menjadi biang keladinya. Seperti keterangan ahli di atas, virusnya bisa menular melalui percikan ludah yang dikeluarkan oleh pengidapnya saat bersin atau batuk. Untungnya, penularan infeksi ini enggak secepat penularan infeksi virus lain, contohnya cacar air.
Tips Pengobatan Di Rumah
Meski demam yang disebabkan oleh roseola bisa menurun dengan sendirinya, tapi ada kalanya demam membuat anak merasa tidak nyaman. Nah, untuk mengobati demam anak di rumah, ibu bisa melakukan beberapa hal di bawah ini:
-
Perbanyak istirahat. Cobalah istirahatkan anak di atas ranjang hingga demamnya menghilang.
-
Perbanyak asupan cairan tubuh. Beri mereka minuman cairan jernih. Misalnya, air putih. Namun, bila anak mengalami diare ibu juga bisa memberikan mereka larutan rehidrasi elektrolit untuk mencegah dehidrasi.
-
Seka dengan spons. Kebersihan tubuh anak juga perlu diperhatikan. Cobalah mandi menggunakan spons dengan air yang tak terlalu dingin, tapi juga tidak terlalu panas. Lap badan anak dengan air sejuk di atas kepalanya. Hal ini bisa mengurangi rasa tidak nyaman karena demam. Perlu diingat, hindari penggunaan es batu, air dingin, dan kipas angin atau mandi air dingin karena bisa membuat mereka menggigil.
Si Kecil punya keluhan kesehatan? Ibu bisa kok bertanya langsung kepada dokter ahli melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Baca juga: