Suntik Botox Bisa Mengatasi Kandung Kemih Overaktif
Halodoc, Jakarta - Umumnya, sistem kemih terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu dua buah ginjal, dua buah ureter atau saluran yang berfungsi untuk menghubungkan kandung kemih dengan ginjal, kandung kemih, dan uretra atau saluran yang berfungsi untuk membawa urine dari kandung kemih dan mengeluarkannya dari tubuh. Terjadinya masalah pada fungsi penyimpanan kandung kemih akan membuat kamu selalu merasa ingin buang air kecil. Kondisi ini sering disebut dengan kandung kemih overaktif.
Apabila terjadi, kamu akan semakin sulit untuk menahan keinginan untuk buang air kecil, dan biasanya akan berujung pada inkontinensia urine. Dalam proses buang air kecil, ada banyak sekali otot yang ikut terlibat, sehingga terjadinya masalah bukan lagi hal yang langka. Kesehatan ginjal, kandung kemih, terjadinya penyumbatan, dan masalah yang menyerang otot bisa memicu terjadinya kandung kemih overaktif.
Benarkah Suntik Botox Bisa Atasi Kandung Kemih Overaktif?
Sebenarnya, perubahan gaya hidup menjadi jalan paling mudah untuk mengatasi terjadinya kandung kemih overaktif. Membatasi asupan makanan dan minuman yang memicu keinginan untuk buang air kecil adalah hal yang perlu kamu perhatikan, termasuk konsumsi kopi, teh, alkohol, hingga minuman bersoda.
Baca juga: Idap Kandung Kemih Overaktif, Hindari 3 Makanan Ini
Namun, pada beberapa kasus, masalah kandung kemih overaktif mungkin menyebabkan rasa tidak nyaman bagi pengidapnya, sehingga memilih untuk melakukan pengobatan medis. Biasanya, obat jenis antimuskarinik menjadi yang paling sering sering diresepkan. Meski begitu, waspada efek sampingnya berupa mata dan mulut menjadi kering, sembelit, hingga penglihatan mengabur.
Jika obat medis dirasa masih belum bisa mengatasi kandung kemih overaktif, pengobatan lain yang bisa kamu coba adalah suntik botulinum atau lebih dikenal dengan istilah suntik botox. Prosedur ini dilakukan dengan menyuntikkan obat ke bagian otot kandung kemih untuk mencegah otot tersebut tidak berkontraksi dalam frekuensi yang terlalu sering. Namun, efek samping dari metode ini adalah kamu menjadi sulit untuk berkemih.
Baca juga: Kenali 5 Penyebab Sering Buang Air Kecil
Oleh karena itu, kamu tidak boleh sembarangan melakukan pengobatan untuk mengatasi kandung kemih overaktif. Kamu tentu saja harus bertanya dulu pada dokter agar mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat, sehingga tidak memunculkan komplikasi atau masalah lain yang semakin memperburuk kondisi kesehatan yang kamu alami. Bertanya pada dokter ahli kini tidak lagi sulit, di mana saja dan kapan saja kamu bisa melakukannya dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Jangan lupa, download dan kamu bisa bertanya langsung pada dokter, ya!
Adakah Cara Pencegahannya?
Sayangnya, tidak ada cara khusus untuk mencegah terjadinya kandung kemih overaktif. Namun, kamu bisa melakukan hal mudah dengan membatasi asupan cairan yang memicu keinginan untuk berkemih dan menjaga berat badan tetap ideal dengan pola makan dan pola hidup yang sehat. Pasalnya, mereka yang mengalami obesitas lebih berisiko untuk mengalami inkontinensia urine, dan kondisi ini bisa membaik dengan menurunkan berat badan.
Baca juga: Sering BAK Setelah Banyak Minum, Wajarkah?
Kamu perlu tahu bahwa kandung kemih overaktif lebih mungkin terjadi seiring dengan bertambahnya usia. Kondisi ini juga meningkatkan risiko kamu untuk mengidap diabetes dan pembesaran prostat, yang tentu saja menyumbang peran terhadap masalah kesehatan lainnya yang menyerang kandung kemih. Jadi, pastikan kamu mengetahui dengan baik kondisi kesehatan tubuhmu sendiri, ya!
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2019. Overactive Bladder.
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Overactive Bladder.
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Botox Injections.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan