Sulung, Tengah, atau Bungsu? Begini Kepribadian Anak Berdasarkan Urutan Lahir
Halodoc, Jakarta - Kamu pasti pernah mendengar mitos bahwa anak pertama dalam keluarga kelak menjadi orang yang bertanggung jawab dan mampu mengayomi adik-adiknya. Sementara anak yang tidak memiliki saudara kandung dianggap tumbuh menjadi anak yang mau menang sendiri dan banyak menuntut. Namun, apakah hal ini hanya stereotip semata, atau benarkah urutan lahir memengaruhi kepribadian seorang anak kelak? Begini ulasannya!
Melansir Bright Side, terdapat jawaban yang cukup menarik yang mereka tulis. Alfred Adler, seorang ilmuwan yang masih kolega Sigmund Freud menyampaikan teori urutan kelahiran yang ia mulai diteliti pada akhir 1920-an. Adler percaya urutan kelahiran seseorang dalam keluarga secara inheren memengaruhi kepribadian .
-
Anak sulung (tertua). Menurut Adler, anak tertua cenderung konservatif, mereka berorientasi pada kekuasaan, dan mampu memimpin. Alasannya karena mereka kerap diberi tanggung jawab untuk menangani adik-adik mereka, anak sulung tumbuh menjadi orang yang peduli, lebih bersedia menjadi orangtua, dan cenderung mengambil inisiatif.
-
Anak kedua (tengah). Kakak laki-laki atau perempuan adalah "penentu kecepatan" untuk anak kedua, mereka sering berjuang untuk melampaui kakak mereka. Laju perkembangan mereka lebih tinggi, oleh karena itu mereka cenderung ambisius namun mereka jarang egois. Anak kedua cenderung menetapkan tujuan yang terlalu tinggi untuk diri mereka sendiri, oleh karenanya mereka rentan gagal. Tak perlu khawatir, kemampuan mereka mengetahui bagaimana mengatasi kesulitan dalam hidup adalah hal yang membuat mereka lebih kuat.
-
Anak (bungsu) yang terakhir lahir. Wajar jika anak terakhir lebih mendapat banyak perhatian dan perhatian dari orangtua dan saudara yang lebih tua. Itulah sebabnya mereka mungkin merasa kurang berpengalaman dan mandiri. Namun, kelahiran terakhir biasanya termotivasi untuk melampaui kakak mereka. Sangat sering mereka mencapai sukses besar dan mendapatkan pengakuan di bidang yang mereka pilih. Anak-anak bungsu dalam sebuah keluarga cenderung ramah, meskipun mereka cenderung lebih tidak bertanggung jawab dan sembrono daripada anak-anak yang lebih tua.
-
Anak satu-satunya. Terlahir tanpa saudara kandung untuk bersaing, anak tunggal biasanya kerap bersaing dengan ayahnya. Karena terlalu dimanja oleh orang tua mereka, anak tunggal juga mengharapkan dimanjakan dan dilindungi oleh orang lain. Egois dan dependen adalah sifat utama mereka, sehingga mereka kerap mengalami kesulitan berinteraksi dengan teman sebaya. Banyak anak yang tidak memiliki saudara kandung tumbuh menjadi perfeksionis, dan mereka cenderung mencapai tujuan mereka apa pun yang terjadi.
Baca Juga: Gangguan Pola Asuh Pemicu Anak Melakukan Kekerasan pada Orang Dewasa
Apakah Urutan Kelahiran Juga Memengaruhi Tingkat IQ?
Kajian mengenai efek urutan kelahiran dengan tingkat IQ telah menjadi sangat populer baru-baru ini. Namun, hal ini masih banyak yang belum disepakati. Beberapa menolak teori sepenuhnya, sementara yang lain yakin urutan lahir memainkan peran penting bagi perkembangan kepribadian dan kecerdasan anak.
Para peneliti dari Universitas Leipzig dan Universitas Johannes Gutenberg Mainz di Jerman mempelajari lebih dari 20.000 orang dewasa dari Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman. Dalam studi ini, mereka membandingkan saudara kandung dalam keluarga dan urutan kelahiran mereka.
Mereka menemukan bahwa anak yang lebih tua umumnya menunjukkan hasil yang lebih tinggi pada tes kecerdasan. Namun, para ilmuwan tidak menemukan efek urutan kelahiran pada stabilitas dan imajinasi emosional.
Lantas, Apakah Urutan Kelahiran Mutlak Menjadi Tolak Ukur?
Meski banyak penelitian yang cukup relevan, tetapi kita harus mengakui bahwa hasil studi ini memiliki sejumlah ketidakakuratan. Penelitian ini tidak memperhitungkan faktor sosial penting seperti etnis, pendidikan, kesejahteraan orang tua, dan hubungan dalam keluarga sebagai penentu kepribadian anak.
Sementara urutan kelahiran memiliki dampak tertentu pada kepribadian anak atau kecerdasan, kita tidak boleh lupa bahwa hubungan orangtua-anak dan pengasuhan yang diterima anak-anak di rumah mereka adalah faktor yang lebih penting dalam membentuk kehidupan mereka sebagai individu.
Baca Juga: 3 Cara Ciptakan Lingkungan Sehat untuk Anak Cerdas
Bicarakan kondisi kesehatan si kecil dengan dokter yang tepat. Awasi tumbuh kembang anak dan konsultasikan melalui Halodoc. Pilih dokter dan hubungi melalui Chat, Video Call, atau Voice Call. Download aplikasi Halodoc melalui App Store dan Google Play sekarang!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan