Sulit Menelan? Kenali Gejala Disfagia
Halodoc, Jakarta - Pernah mendengar istilah disfagia? Dilansir dari Medical News Today, disfagia adalah istilah medis yang berarti sulit menelan. Kondisi kesehatan ini terjadi ketika tubuh memerlukan lebih banyak waktu dan usaha untuk memindahkan makanan atau cairan dari mulut ke dalam lambung atau menelan makanan maupun minuman yang masuk melalui mulut.
Kerongkongan adalah saluran berotot yang menyambungkan tenggorokan (faring) dengan lambung. Organ saluran pencernaan ini memiliki panjang sekitar 20 sentimeter dan dilapisi dengan jaringan yang lembap berwarna merah muda (mukosa). Letaknya ada di belakang trakea dan jantung, serta di depan tulang belakang.
Mengenali Gejala Disfagia
Disfagia biasanya menjadi tanda munculnya masalah pada bagian tenggorokan atau kerongkongan. Kondisi ini sering terjadi ketika kamu makan terlalu cepat atau tidak mengunyah makanan dengan cukup halus. Namun, disfagia yang berkepanjangan mengindikasi kondisi medis serius yang memerlukan perawatan.
Baca juga: Ini Cara Mengatasi Radang Tenggorokan
Gejala utama pada pengidap disfagia adalah kesulitan menelan makanan dan minuman. Disfagia juga terjadi pada anak-anak dengan gejala, seperti:
- Kehilangan berat badan secara tiba-tiba;
- Makanan atau minuman sering tidak tertelan (muntah);
- Sulit bernapas saat sedang makan;
- Tidak mau memakan makanan tertentu.
Dikutip dari Mayo Clinic, gejala lainnya yang terjadi ketika seseorang mengalami disfagia, seperti rasa nyeri saat menelan, mengeluarkan air liur terus-menerus, tersedak atau batuk ketika makan dan minum, suara menjadi serak, dan sering merasa nyeri dada hingga ulu hati.
Penyakit yang Dapat Sebabkan Disfagia
Pengidap disfagia kerap memotong makanannya menjadi kecil-kecil akibat sulit menelan atau bahkan menghindari makanan tertentu. Otot saraf yang bertugas membantu memindahkan makanan melalui tenggorokan dan kerongkongan tidak berfungsi dengan benar.
Hal ini dapat terjadi apabila kamu memiliki riwayat penyakit berikut:
- Masalah tertentu pada sistem saraf, seperti post-polio syndrome, multiple sclerosis, atau penyakit Parkinson.
- Stroke, cedera pada otak atau saraf tulang belakang.
- Kejang pada tenggorokan. Hal ini terjadi karena otot pada kerongkongan yang tiba-tiba berkontraksi. Hal ini dapat mencegah makanan sampai ke lambung.
- Masalah dengan sistem imun yang menyebabkan pembengkakan (atau peradangan) dan kelemahan pada tenggorokan atau kerongkongan. Hal ini karena asam lambung, infeksi, atau adanya pil yang tersangkut pada kerongkongan. Hal ini bisa dikarenakan oleh reaksi alergi terhadap suatu makanan.
- Jaringan di kerongkongan menjadi keras dan sempit.
Baca juga: Ketahui 3 Infeksi Penyebab Radang Tenggorokan
Jika tidak ditangani dengan baik, disfagia menimbulkan komplikasi yang tidak diinginkan. Pengidap penyakit ini bisa mengalami malnutrisi, dehidrasi, dan penurunan berat badan karena kurangnya asupan dan nutrisi yang diperlukan untuk tubuh.
Baca juga: 3 Cara Ampuh Sembuhkan Radang Tenggorokan Akut
Selain itu, pengidap disfagia juga dapat mengalami gangguan pernapasan seperti infeksi saluran pernapasan bagian atas dan pneumonia, dilansir dari National Health Service. Gangguan pernapasan yang disebabkan oleh disfagia ini disebabkan oleh makanan atau minuman yang masuk ke dalam saluran pernapasan pada saat menelan makanan.
Jadi, kapan saja kamu merasakan gejalanya, segera lakukan pengobatan di rumah sakit terdekat. Pakai aplikasi Halodoc agar berobat jadi lebih mudah. Kamu bisa chat dengan dokter kalau memiliki keluhan kesehatan lainnya melalui aplikasi Halodoc.
Referensi:
NHS. Diakses pada 2020. Dysphagia (Swallowing Problems).
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Dysphagia.
Medical News Today. Diakses pada 2020. What Causes Difficulty Swallowing (Dysphagia)?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan