Sulit Hamil Genetik atau Tidak Ya?
Halodoc, Jakarta – Sulit hamil karena genetik ternyata tidak menjadi satu-satunya penjelasan kenapa seseorang bisa susah hamil. Menurut Daniel Rychlik, M.D., pakar kesuburan dari Santa Barbara, California mengatakan, faktor genetik tidak semata-mata membuat seluruh garis keturunan akan mengalami persoalan medis yang sama, walaupun cukup menjadi pemicu. Kehamilan adalah persoalan yang kompleks dan pertimbangan kesehatan, rekam medis, dan paparan lingkungan juga bisa menjadi faktor lainnya.
Beberapa hal yang harus pasangan pahami sebelum mengira persoalan sulit hamil ini karena genetik adalah sebagai berikut.
- Sekitar 85 persen pasangan akan hamil dalam setahun dan biasanya wanita di usia 35 tahun butuh waktu sedikit lebih lama sebelum akhirnya “isi”.
- Siklus menstruasi yang tidak teratur bisa menjadi salah satu penyebab sulit hamil. Sedangkan, posisi hubungan intim tertentu atau pun meletakkan kaki di atas sehabis berhubungan juga masih menjadi penelitian yang perlu diteliti lebih lanjut. Walaupun tetap saja ada kemungkinan ini akan memperbesar peluang kehamilan meski hanya sekian persen saja.
- Wanita yang terlalu kurus atau terlalu gemuk ternyata lebih sulit hamil dikarenakan berat badan yang over dapat memengaruhi kesuburan. Wanita setidaknya membutuhkan lemak 22 persen untuk berovulasi. Lemak tubuh sejatinya berfungsi memberikan sinyal dari kelenjar hipofisis mengenai kesiapan ovulasi.
- Kelainan pada sperma juga bisa menjadi penyebab sulit hamil di mana sperma tidak memiliki ekor, sehingga kesulitan berenang menuju sel telur. Atau bisa juga karena jumlah sperma yang terlalu sedikit yaitu di bawah 5 juta per cc. Membiarkan testis terlalu lama terpapar panas juga bisa menurunkan kualitas sperma. Idealnya suhu testis harus lebih rendah dari suhu tubuh.
Namun, memang ada beberapa kondisi genetik yang membuat sulit hamil seperti misalnya kondisi Polycystic Ovary Syndrome (PCOS), keadaan di mana terganggunnya fungsi ovarium seorang wanita dalam masa kesuburan. Biasanya PCOS ini diturunkan secara genetik. Kalau kamu memiliki riwayat keluarga dengan PCOS, ada baiknya kamu melakukan pemeriksaan secara intensif.
Kalau pasangan ingin tahu lebih lanjut mengenai Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) atau faktor pemicul lainnya yang membuat sulit hamil karena genetik, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untuk pasangan. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor pasangan bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Kondisi genetik lainnya yang bisa menjadi pemicu sulit hamil adalah endometriosis, yakni sebuah kondisi di mana jaringan dari lapisan dalam dinding rahim (endometrium) tumbuh di luar rongga rahim. Sama halnya dengan fibroid uterus yang merupakan kondisi pertumbuhan sel tidak normal pada rahim.
Karenanya sangat penting untuk calon pasangan atau pun calon orangtua untuk melakukan tes genetik, dengan tujuan untuk mencari gen abnormal yang menyebabkan kesulitan untuk hamil atau kemungkinan penyakit tertentu pada bayi. Tes genetik idealnya dilakukan sebelum pasangan mencoba untuk hamil. Namun, yang sering terjadi tes kehamilan terjadi sebelum pasangan melakukan tes genetik. Sehingga, langkah kedua yang dilakukan adalah pemeriksaan di awal kehamilan.
Melakukan tes sebelum terjadi kehamilan sebenarnya dapat memberikan kepastian kepada calon pasangan mengenai kemungkinan-kemungkinan yang terjadi serta langkah-langkah untuk mempersiapkan jika pada akhirnya pasangan tetap memutuskan memiliki anak. Jadi, bukan hanya kesulitan kehamilan saja yang harus diwaspadai, melainkan juga kemungkinan kondisi kehamilan abnormal.