Suhu Tepat saat Memasak Ampuh Hilangkan Virus Corona
Halodoc, Jakarta - Virus corona dikenal mampu bertahan pada benda-benda di sekitar dan baru akan menghilang dalam waktu beberapa hari. Hal lain yang menjadi konsentrasi para ibu rumah tangga saat ini adalah rasa aman saat berbelanja ke supermarket untuk membeli bahan makanan.
Banyak dari mereka yang memilih menggunakan sarung tangan saat berbelanja, mencuci tangan sebelum dan setelah masuk supermarket, serta mencuci seluruh bahan makanan sebelum menyimpannya. Hal-hal tersebut dilakukan agar virus tidak mampu bertahan hidup dalam kemasan makanan, termasuk bahan makanan.
Baca juga: Begini Skema Bayi Tabung di Tengah COVID 19
Hingga artikel ini diterbitkan, belum ada penelitian yang mengatakan bahwa virus corona mampu bertahan hidup di bahan makanan. Meski begitu, langkah yang tepat perlu dilakukan sebagai upaya antisipasi penyebaran virus. Lalu, apakah memasak ampuh hilangkan virus corona?
Ini Penjelasan Mengapa Memasak Ampuh Hilangkan Virus Corona
Menurut pada ahli yang dilansir dari media luar, virus corona yang tengah mewabah bukanlah patogen virus corona. Dengan suhu yang tepat, memasak ampuh hilangkan virus corona, bahkan kotoran lain yang menempel pada makanan. Meskipun belum ada data yang valid mengenai tetapan batas suhu untuk inaktivasi virus, kemungkinan virus corona novel akan bertindak sangat mirip dengan virus corona jenis lainnya.
Sebagai upaya sederhana, memasak dengan suhu yang tepat bukan hanya mampu mencegah pertumbuhan virus, tapi juga bakteri pada makanan. Berikut suhu tepat pada sejumlah makanan:
-
145° F untuk potongan utuh daging sapi, babi, dan domba.
-
160° F untuk daging giling, seperti daging sapi dan babi.
-
165° F untuk semua unggas, termasuk ayam dan kalkun.
-
165° F untuk sisa makanan yang ingin dihangatkan kembali.
-
145° F untuk daging mentah.
-
145° F untuk ikan, atau kamu dapat memasaknya sampai dagingnya terlihat kecoklatan.
Point penting yang harus kamu ketahui adalah, meskipun makanan tersebut dimasak, bukan berarti aman secara keseluruhan. Kamu harus mendinginkan makanan setelah memasak, yang akan dikonsumsi dua jam kemudian. Makanan akan sangat membahayakan pada kisaran suhu 40° F hingga 140° F, dimasak ataupun tidak. Saat makanan berada dalam kisaran suhu tersebut, akan mendorong pertumbuhan organisme baru.
Baca juga: Terapi Plasma Darah untuk Atasi Virus Corona
Langkah Menyajikan Makanan Sehat
Hingga saat ini, belum ada kasus pengidap positif COVID-19 yang dikaitkan dengan makanan atau kemasan makanan yang terkontaminasi. Namun, sebagai upaya pencegahan, kamu dapat menjaga kebersihan dengan baik, serta harus super hati-hati dalam menyajikan makanan. Berikut empat langkah penyajian makanan yang direkomendasikan:
-
Bersih. Sanitasi semua permukaan memasak, serta mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir sebelum mulai memasak. Jangan lupa untuk mencuci semua bahan makanan secara menyeluruh.
-
Terpisah. Pisahkan daging mentah dari bahan makanan lain, serta hindari kemungkinan kontaminasi dengan memisahkan peralatan untuk daging mentah dan bahan masakan lainnya.
-
Memasak. Masak makanan sampai suhu yang telah disarankan guna membunuh patogen bawaan makanan.
-
Dingin. Jangan biarkan makanan berada di atas meja terlalu lama setelah dikonsumsi. Sisa makanan sebaiknya didinginkan atau dibekukan dengan segera.
Baca juga: Alasan Pria Dinilai Lebih Rentan Mengidap Corona
Selain mengikuti protokol keamanan tersebut, kamu juga perlu mendapat informasi terbaru tentang perkembangan virus yang tengah mewabah saat ini. Untuk mendapatkan informasi yang lengkap, kamu dapat men-download aplikasi Halodoc di smartphone. Ingat, jangan mudah percaya dengan hal-hal yang disebarkan saat ini, karena belum tentu semua berita yang beredaran sesuai dengan fakta.
Referensi:
UNICEF. Diakses pada 2020. Easy, affordable and healthy eating tips during the coronavirus disease (COVID-19) outbreak.
Health. Diakses pada 2020. Will Cooking Food Kill Coronavirus? What to Know About Food Preparation and COVID-19.
Today. Diakses pada 2020. Does cooking food kill coronavirus? Food safety experts weigh in.