Sudah Sembuh, Bisakah Episkleritis Muncul Kembali?
Halodoc, Jakarta - Episkleritis adalah gangguan peradangan yang terjadi pada jaringan episkleral, yaitu lapisan bening di atas bagian putih pada mata seseorang atau disebut juga sklera, dan tepat berada di bawah kapsul Tenon. Episkleritis dapat menyerang semua jenis kelamin dan pada semua rentang usia. Meski begitu, kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita muda hingga paruh baya.
Gejala yang ditimbulkan dari episkleritis umumnya ringan dan ditandai dengan sedikit injeksi konjungtiva, serta terasa ada benda asing di mata. Seseorang yang mengidap gangguan ini akan mengalami mata merah dan rasa sakit yang terbilang parah. Pasalnya, pembuluh darah episklera yang meradang dapat disebabkan oleh penyakit seperti rheumatoid arthritis, lupus, dan Crohn's disease.
Episkleritis Dapat Muncul Kembali
Gangguan ini dapat sembuh tanpa dilakukan pengobatan dalam waktu 2 hingga 21 hari. Episkleritis tidak dapat berkembang menjadi skleritis, kecuali terdapat herpes zoster pada mata, yang terkadang awalnya menyebabkan episkleritis pada seseorang. Episkleritis yang menyerang seseorang dapat kembali sekitar tiga bulan kemudian di tempat yang sama.
Baca Juga: Ada Bercak Merah pada Mata, Waspada Episkleritis
Apa Saja Gejala Episkleritis?
Gejala utama pada seseorang yang mengidap episkleritis adalah kemerahan pada satu mata dan terkadang juga dapat terjadi pada kedua mata. Terdapat dua jenis episkleritis yang dapat menyerang seseorang dan berbeda satu sama lain, yaitu:
-
Episkleritis sederhana: Kemerahan di sebagian dan terkadang di seluruh mata. Kondisi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan ringan.
-
Episkleritis nodular: Pada jenis ini terdapat benjolan yang sedikit terangkat dan dikelilingi oleh pembuluh darah yang melebar. Umumnya, kondisi ini terjadi pada satu area mata dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada mata.
Walaupun episkleritis sederhana dan nodular terlihat sedikit berbeda, terdapat banyak gejala yang sama yang dapat terlihat, antara lain:
-
Mata merah.
-
Robekan pada mata.
-
Sensitif terhadap cahaya terang.
-
Terasa panas, berpasir, atau ada yang mengganjal pada mata.
Episkleritis normalnya tidak menyakitkan dan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, episkleritis yang terjadi dapat berhubungan dengan masalah pada kornea, uveitis, dan glaukoma.
Inilah Penyebab Episkleritis
Belum diketahui secara pasti penyebab dari episkleritis, karena kebanyakan kasus penyebab spesifiknya belum ditemukan. Sekitar sepertiga pengidap gangguan ini disebabkan oleh kondisi-kondisi yang dapat memengaruhi seluruh tubuhnya, seperti:
-
Radang sendi.
-
Penyakit radang usus.
-
Lupus.
-
Penyakit Crohn.
-
Penyakit rosacea.
Penyebab lainnya yang dapat menyebabkan episkleritis adalah:.
-
Mengonsumsi obat-obatan, seperti topiramate dan pamidronate.
-
Mengalami cedera.
Baca Juga: Begini Cara Mengobati Mata Merah Akibat Episkleritis
Faktor Risiko Episkleritis
Terdapat beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengidap episkleritis, yaitu:
-
Jenis kelamin. Gangguan ini lebih umum menyerang wanita dibandingkan dengan pria.
-
Faktor usia. Hal ini lebih sering menyerang orang dewasa dibandingkan dengan anak-anak, terutama pada seseorang yang berusia 40 hingga 50 tahun.
-
Infeksi. Gangguan pada mata ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, atau virus lainnya, walaupun hal ini terbilang jarang terjadi.
-
Kanker. Episkleritis dapat terjadi disebabkan oleh leukemia sel T dan limfoma Hodgkin, tetapi hal ini sangat jarang terjadi.
Bagaimana Cara Mengobati Episkleritis?
Episkleritis dapat hilang dengan sendirinya. Namun, jika hal tersebut sudah mengganggu aktivitas dan terus muncul kembali, ada baiknya untuk memeriksakan kondisi yang terjadi pada mata kamu. Pengobatan yang dapat dilakukan pada seseorang yang mengidap episkleritis adalah:
-
Tetes mata kortikosteroid.
-
Tetes mata air buatan.
-
Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen.
-
Mengobati kondisi peradangan yang menyebabkannya.
Baca Juga: 5 Penyebab Bercak Merah Pada Mata
Itulah pembahasan tentang episkleritis yang dapat kambuh kembali. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal gangguan pada mata ini, dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya yaitu dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!