Sindrom Cauda Equina Dapat Sebabkan Kelumpuhan Permanen
Halodoc, Jakarta – Memang benar adanya. Jika seorang pengidap sindrom cauda equina tidak mencari pengobatan segera, ini dapat mengakibatkan kelumpuhan permanen. Tak hanya itu, bisa juga gangguan kandung kemih dan/atau kontrol usus, kehilangan sensasi seksual, dan masalah kesehatan lainnya.
Sindrom cauda equina adalah kondisi ketika sekumpulan akar saraf (cauda equina) di bagian bawah saraf tulang belakang mengalami tekanan. Beberapa pengobatan dan perawatan bisa membantu mengurangi gejalanya. Perawatan yang direkomendasikan adalah pembedahan untuk menghilangkan sesuatu yang menekan saraf. Operasi dapat mencegah tekanan pada saraf mencapai titik di mana kerusakan tidak dapat dipulihkan. Ada beberapa saran untuk meningkatkan kualitas hidup pengidap sindrom ini.
Bagaimana Hidup dengan Sindrom Cauda Equina
Pembedahan mungkin tidak memperbaiki kerusakan saraf permanen. Jika ini terjadi akibat sindrom cauda equina, pengidapnya dapat belajar bagaimana meningkatkan kualitas hidup berikut ini beberapa rekomendasinya:
Baca juga: Kenali 4 Penyakit yang Bisa Serang Saraf
-
Pengidapnya mungkin membutuhkan bantuan dari terapis okupasi, pekerja sosial, penasihat kelanjutan, atau terapis seks untuk mengatasi masalah yang dialami.
-
Pastinya, melibatkan keluarga dalam perawatan adalah keharusan karena pengidapnya butuh dukungan moral.
-
Bergabunglah dengan kelompok pendukung sindrom cauda equina untuk mendapat dukungan moral dan informasi terkait kesehatan.
Sejatinya pengetahuan mengelola fungsi kandung kemih dan usus dibutuhkan. Sebenarnya beberapa fungsi kandung kemih dan usus bersifat otomatis, tetapi bagian-bagian tersebut bisa kehilangan fungsinya karena sindrom cauda equina.
Ini berarti pengidapnya mungkin tidak tahu kapan perlu buang air kecil atau buang air besar. Beberapa rekomendasi umum untuk mengelola disfungsi kandung kemih dan usus:
-
Kosongkan kandung kemih sepenuhnya dengan kateter 3 hingga 4 kali setiap hari. Minum banyak cairan dan praktik kebersihan pribadi secara teratur untuk mencegah infeksi saluran kemih.
-
Periksa kondisi kotoran secara teratur dan mungkin juga dibutuhkan supositoria gliserin atau enema untuk membantu mengosongkan usus. Gunakan pembalut dan celana pelindung untuk mencegah kebocoran.
Dibutuhkan Diagnosis Dini
Meskipun pengobatan dini diperlukan untuk mencegah masalah permanen, tetapi sindrom cauda equina mungkin sulit untuk didiagnosis. Gejalanya bervariasi dalam intensitas dan dapat berevolusi secara perlahan seiring waktu. Temui dokter jika kamu mengalami:
Baca juga: 5 Gejala Penyakit Saraf yang Perlu Diketahui
-
Disfungsi kandung kemih dan/atau usus, menyebabkan susah menahan air seni atau tidak mampu menahannya.
-
Masalah parah atau progresif pada ekstremitas bawah, termasuk kehilangan atau perubahan sensasi di antara kaki, di atas bokong, paha bagian dalam dan belakang kaki (daerah pelana), dan kaki/tumit.
Dalam pemeriksaan, dokter akan menilai stabilitas, sensasi, kekuatan, refleks, penjajaran, dan gerakan. Dokter mungkin meminta kamu untuk berdiri, duduk, berjalan di atas tumit dan kaki membungkuk ke depan, ke belakang dan ke samping, dan mengangkat kaki sambil berbaring, serta pemeriksaan otot-otot dubur dan diperlukan tes darah.
Sebagai informasi tambahan, cauda equina adalah suatu kondisi yang terjadi ketika bundel saraf di bawah ujung sumsum tulang belakang yang dikenal sebagai cauda equina mengalami kerusakan. Tanda dan gejalanya termasuk nyeri punggung bawah, nyeri yang menjalar ke bawah kaki, mati rasa di sekitar anus, dan kehilangan kontrol usus atau kandung kemih.
Baca juga: Sebelum Bertemu Dokter Spesialis Neurologi, Ini Persiapannya
Penyebabnya biasanya herniasi pada daerah punggung bagian bawah, stenosis spinal, kanker, trauma, abses epidural, dan hematoma epidural. Kalau kamu punya gejala menyerupai sindrom cauda equina dan ingin tahu lebih dalam mengenai informasi kesehatannya, bisa tanyakan langsung ke Halodoc.
Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan