Sinar Matahari Cegah Penularan Cacar Air, Kok Bisa?
Halodoc, Jakarta - Varicella atau biasa yang disebut dengan cacar air, merupakan penyakit yang umumnya menyerang anak-anak. Penyakit ini disebabkan oleh virus Varicella zoster. Seseorang yang terinfeksi virus ini akan mengalami ruam kemerahan berisi cairan yang sangat gatal di seluruh tubuh.
Meski terbilang penyakit ringan, tapi cacar air tetap dapat menimbulkan komplikasi yang lebih serius. Terutama pada seseorang yang punya sistem imun lemah, seperti pengidap HIV atau AIDS.
Baca juga: Cacar Air Penyakit Sekali Seumur Hidup, Benarkah?
Dalam kebanyakan kasus, cacar air ini memang lebih sering menyerang anak-anak (di bawah 12 tahun). Akan tetapi, orang dewasa juga bisa saja terinfeksi virus ini. Ingat, penyakit ini amat mudah menular dengan cepat. Penularannya bisa melalui percikan ludah atau dahak melalui udara, kontak langsung dengan ludah atau dahak, dan cairan yang berasal dari ruam.
Lalu, bagaimana sih cara mencegah penularan cacar cair? Benarkah sinar matahari bisa meminimalkan risiko penularannya?
Vaksin Cukup Ampuh
Sebagai upaya pencegahan penyakit ini dan komplikasinya, amat dianjurkan untuk melakukan vaksinasi cacar air. Vaksinasi ini merupakan langkah yang cukup efektif untuk mencegah penularan cacar air.
Vaksinasi ini dianjurkan untuk anak kecil dan orang dewasa yang belum mendapatkan vaksinasi. Untuk anak kecil, suntik vaksin Varicella pertama dilakukan ketika berusia 12–15 bulan. Selanjutnya, penyuntikan kedua dilakukan ketika anak berusia 2–4 tahun.
Sedangkan untuk anak yang lebih besar dan orang dewasa, juga perlu mendapatkan dua kali vaksinasi. Rentan perbedaan waktu setidaknya 28 hari. Sementara itu, orang yang pernah mengalami cacar air tak perlu melakukan vaksinasi, sebab sistem imun sudah melindunginya dari virus ini sepanjang hidup. Namun, aktifnya kembali virus tersebut saat dewasa disebut dengan penyakit Herpes zoster. Hati-hati, penyakit ini memiliki komplikasi yang lebih berat dari cacar air.
Baca juga: 4 Cara Merawat Wajah Setelah Kena Cacar Air
Lawan dengan Sinar Matahari
Boleh percaya atau tidak, ternyata sinar matahari diduga kuat bisa membuat virus Varicella zoster menjadi tidak aktif. Oleh sebab itu, paparan sinar matahari dianggap efektif untuk mencegah penyebaran virus yang amat menular ini. Cacar air yang pernah mewabah di negara-negara Eropa, diduga karena faktor sedikitnya cahaya matahari di sana. Lain ceritanya seperti di negara tropis, sebab cacar air lebih jarang ditemui di wilayah yang paparan sinar mataharinya tinggi.
Ada studi menarik yang bisa kamu simak mengenai sinar matahari ini, seperti dilansir dalam BBC. Di studi ini, Dr. Phil Rice dari St. George's University, London, melakukan analisis data dari 25 studi mengenai virus Varicella zoster di berbagai negara, kemudian membandingkannya dengan faktor iklim.
Baca juga: Ini Perbedaan Cacar pada Orang Dewasa dan Anak-Anak
Namun, ada hal menarik terjadi di negara India dan Sri Lanka. Di kedua negara tersebut, puncak kejadian cacar air justru terjadi pada musim panas dan kering. Nah, setelah diselidiki lebih lanjut, hal itu terjadi karena polusi atmosfer, sehingga paparan sinar UV pada musim kemarau lebih rendah dibandingkan dengan musim hujan. Dengan kata lain, temperatur, kelembapan, dan kondisi lingkungan sosial lainnya berperan pada paparan sinar UV.
Penelitian yang dilakukan oleh ahli di atas, terinspirasi dari kemampuan sinar UV untuk menginaktifkan virus. Oleh sebab itu, ahli tersebut memiliki dugaan bahwa sinar UV, bisa menginaktifkan virus Varicella zoster pada kulit sebelum ditularkan ke orang lain. Hasilnya memang demikian, penyakit cacar air lebih tidak menular di tempat-tempat yang terpapar sinar UV lebih sering dan lebih lama.
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Kamu bisa kok bertanya langsung kepada dokter ahli melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan