Si Kecil Lahir Tanpa Puting, Berbahayakah?
Halodoc, Jakarta - Dalam kondisi normal, seseorang memiliki dua puting susu di bagian dadanya. Tapi, ada pula segelintir orang yang lahir tanpa puting susu. Lho, kok bisa?
Dalam dunia medis, kondisi ini disebut dengan athelia, kondisi seseorang yang lahir tanpa memiliki satu atau kedua puting susu. Meski athelia terbilang langka, namun kondisi ini lebih sering terjadi pada anak-anak yang dilahirkan dengan kondisi, seperti sindrom polandia dan displasia ektodermal.
Athelia adalah kondisi seseorang yang lahir dengan tanpa memiliki satu atau kedua puting. Meskipun athelia termasuk langka, namun ini lebih sering terjadi pada anak-anak yang dilahirkan dengan kondisi, seperti poland sindrom dan displasia ektodermal.
Baca juga: Kenali Sindrom Poland yang Bisa Sebabkan Athelia
Bisa terjadi pada Bayi Laki-Laki atau Perempuan
Bayi yang lahir tanpa puting susu atau athelia terjadi bergantung pada kondisi yang menyebabkannya. Athelia ini berbeda dengan amastia dan amazia. Amastia merupakan kondisi seseorang yang tak memiliki payudara atau payudara tak berkembang.
Sedangkan amazia, tidak adanya jaringan payudara tapi puting susu masih belum hilang. Tapi, athelia mungkin saja terjadi bersamaan dengan amastia.
Baca juga: Benarkah Athelia Hanya Disebabkan Oleh Kelainan Genetik?
Seorang anak lebih mungkin terlahir dengan athelia, bila salah satu orangtua menjadi kondisi yang menyebabkannya. Sedangkan sindrom Poland, lebih sering terjadi pada anak-anak laki-laki ketimbang perempuan. Sementara itu, displasia ektodermal dapat memengaruhi pria maupun wanita.
Awasi Faktor Penyebabnya
1. Ektodermal Displasia
Ektodermal displasia merupakan salah satu dari banyaknya kelainan yang memengaruhi ektoderma. Ektoderma sendiri adalah jaringan luar embrio yang mendukung pembentukan kulit, kelenjar keringat, gigi, rambut, dan kuku pada janin.
Inilah mengapa bayi yang mengidap ektodermal displasia berisiko tidak memiliki puting susu. Selain athelia, gejala lain dari ektodermal displasia, antara lain:
-
Rambut tipis.
-
Warna kulit yang tidak biasa.
-
Kelainan pertumbuhan pada jari atau kuku.
-
Hipohidrosis atau tidak mampu berkeringat.
-
Kesulitan bernapas.
-
Kurangnya kemampuan melihat atau mendengar.
-
Gigi yang hilang atau tumbuh dengan bentuk yang tidak biasa.
-
Bibir sumbing.
Penyebab dari ektodermal displasia sendiri adalah mutasi genetik. Kelainan ini bisa menurun ke anak dan generasi selanjutnya.
2. Poland Syndrome
Poland syndrome adalah kelainan langka pada perkembangan janin yang dialami oleh 1 dari 20.000 bayi. Penyebab utama dari sindrom ini belum diketahui pasti. Tapi, diduga Poland syndrome disebabkan oleh masalah sirkulasi darah janin saat minggu keenam.
Sindrom ini diduga memengaruhi arteri yang menyuplai darah ke area dada. Kurangnya suplai darah inilah yang menghambat dada tumbuh secara normal.
Penyebab lainnya yang juga cukup langka adalah genetik. Riset yang dilakukan oleh dokter bedah plastik di Universitas Montreal, Kanada, menunjukkan bahwa Poland syndrome bisa menurun ke generasi selanjutnya.
Otot di satu sisi badan bayi dengan sindrom ini tidak berkembang sempurna selama di kandungan. Bahkan, tidak berkembang sama sekali. Sehingga saat lahir, pengidap Poland syndrome memiliki ketidaksempurnaan pada:
-
Payudara dan puting.
-
Jari yang menempel di satu tangan.
-
Rambut ketiak yang jarang-jarang.
-
Otot dada atau pectoralis major.
-
Tulang rusuk.
-
Tulang lengan atas yang lebih pendek.
Baca juga: Begini Prosedur Penanganan Medis pada Athelia
3. Penyebab Lainnya
-
Sindrom progeria. Kondisi ini menyebabkan orang menjadi tua dengan sangat cepat.
-
Sindrom yunis varon. Kondisi bawaan langka memengaruhi wajah, dada, dan bagian tubuh lainnya.
-
Scalp-ear-nipple syndrome. Kondisi ini menyebabkan bercak tanpa rambut terbentuk di kulit kepala, telinga yang tidak berkembang, dan puting atau payudara yang hilang di kedua sisi.
-
Sindrom Al-Awadi-Rass-Rothschild. Kondisi genetik yang langka dan diwariskan yang terjadi ketika tulang dibentuk tidak sempurna.
Athelia, Berbahayakah?
Sebenarnya, kurang puting susu sendiri tak menyebabkan komplikasi. Tapi, kondisi yang menyebabkannya bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Contohnya, sindrom Poland yang parah bisa memengaruhi paru-paru, ginjal, dan organ lainnya.
Selain itu, bila seorang wanita tak memiliki puting susu (baik di satu sisi atau kedua sisi), maka ia akan kesulitan untuk menyusui bayi. Tapi, bila wanita merasa kalau kondisi ini mengganggu penampilannya, operasi untuk merekonstruksi puting bisa dilakukan dengan beberapa metode.
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Kamu bisa kok bertanya langsung ke dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan