Si Kecil Sering Terbentur, Perlukah CT Scan?
Halodoc, Jakarta - Trauma pada kepala sering terjadi pada masa anak-anak karena tubuh yang aktif, sehingga mungkin saja butuh pemeriksaan CT Scan untuk memastikan apabila kepala anak ibu baik-baik saja. Umumnya, trauma kepala yang terjadi pada anak-anak tidak berhubungan dengan cedera otak atau gejala yang berkepanjangan.
Walau begitu, sejumlah kecil dari anak-anak dapat berisiko kecil untuk mengidap trauma kepala ringan. Setelah trauma tersebut terjadi, mungkin otak dapat mengalami cedera otak traumatis yang harus mendapat perawatan secara klinis.
Hal yang penting ketika mengevaluasi trauma kepala ringan pada anak adalah mengidentifikasi bayi dan anak-anak dengan CT scan. Evaluasi juga dapat dilakukan dengan membatasi pencitraan radiografi yang tidak perlu dilakukan agar meminimalisir paparan radiasi yang terjadi.
CT scan yang dilakukan sangat sensitif untuk mengidentifikasi cedera otak yang memerlukan intervensi akut. Walau begitu, CT scan yang dilakukan terkadang dapat tidak spesifik apabila dilakukan pada anak kecil. Maka dari itu, evaluasi dari kemungkinan risiko mengidap trauma kepala harus menggunakan pendekatan yang seimbang tanpa terlalu sering menggunakan CT scan.
Baca Juga: Beginilah Prosedur Saat Melakukan Pemeriksaan CT Scan
Trauma Kepala Ringan
Trauma kepala ringan yang mungkin diidap oleh anak-anak dapat dibedakan berdasarkan usia. Berikut adalah penjelasan lengkapnya:
-
Anak-Anak di Bawah Usia Dua Tahun
Para ahli medis mendefinisikan trauma kepala ringan pada anak-anak adalah riwayat fisik menyebabkan trauma pada kulit kepala, tengkorak, atau otak pada bayi. Trauma kepala ringan umumnya didefinisikan secara terpisah anak-anak di bawah usia dua tahun disebabkan oleh:
- Penilaian klinis yang lebih sulit.
- Bayi dengan cedera intrakranial umumnya tidak menunjukkan gejala.
- Fraktur tengkorak atau cedera otak traumatis dapat terjadi, meskipun hanya trauma ringan.
- Cedera yang diidap lebih sering terjadi.
-
Anak-Anak Berusia Dua Tahun atau Lebih
Trauma kepala ringan yang dapat terjadi pada anak-anak berusia dua tahun atau lebih tua umumnya berdasarkan Glasgow Coma Scale (GCS). Cedera kepala ringan ini dapat terjadi pada sebagian besar anak-anak dan mengalami gejala perubahan status mental. Ciri-ciri trauma kepala ringan pada anak dengan usia dua tahun atau lebih tua adalah:
- Tidak ada temuan abnormal pada pemeriksaan neurologis.
- Tidak ada bukti fisik dari fraktur tengkorak, contohnya adalah tidak ada cacat tengkorak dan tidak ada fraktur tengkorak basilar, seperti hemotympanum atau hematoma auricular.
Baca Juga: Ini Hal-Hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Saat CT Scan
Perlukah CT Scan dilakukan?
Benturan ke kepala yang terjadi mungkin saja meninggalkan dampak tertentu. Walau begitu, benturan ke kepala yang terjadi tidak terlalu serius. Umumnya, hal yang sering terjadi adalah gegar otak ringan tanpa cedera yang serius, seperti perdarahan atau retak pada tengkorak.
Ketika cedera kepala terjadi, CT scan membutuhkan banyak sinar-X untuk membuat gambar 3D otak. Faktanya, cedera kepala yang terjadi tidak memerlukan CT scan untuk hal tersebut. Pasalnya, apabila anak ibu mengidap gegar otak ringan, CT scan yang dilakukan mungkin tidak akan membantu, karena hasil yang keluar umumnya adalah normal.
CT scan akan lebih baik digunakan untuk jenis cedera lain, seperti patah tulang tengkorak atau perdarahan pada otak. Gegar otak atau trauma pada otak bukan disebabkan oleh perdarahan pada otak.
Baca Juga: Kondisi Kesehatan Ini Bisa Diketahui Lewat CT Scan
Itulah pembahasan CT scan untuk anak yang sering terbentur. Jika ibu mempunyai pertanyaan perihal pemeriksaan ini, dokter dari Halodoc siap membantu. Komunikasi dengan dokter dapat dilakukan dengan mudah melalui Chat atau Voice/Video Call. Yuk, download aplikasinya sekarang di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan