Sering Lelah? Bisa Jadi Gejala Penyakit Katup Jantung
Halodoc, Jakarta – Jantung memiliki empat katup yang memungkinkan darah mengalir sesuai arahnya. Katup ini terdiri dari katup mitral, katup trikuspid, katup paru, dan katup aorta. Setiap katup memiliki flap yang membuka dan menutup setiap jantung berdetak. Pada penyakit katup jantung, satu atau lebih katup tidak membuka atau menutup dengan benar, sehingga mengacaukan aliran darah.
Baca Juga: Inilah 5 Fakta tentang Kebocoran Katup Jantung
Perawatan penyakit katup jantung tergantung pada katup mana yang terpengaruh dan tingkat keparahan. Lantas, apa saja tanda dan gejala penyakit katup jantung? Ini faktanya.
-
Regurgitasi. Katup tidak menutup dengan benar, sehingga darah bocor ke belakang jantung. Ini biasanya terjadi karena flaps katup menggembung kembali (prolaps).
-
Stenosis. Katup flap menjadi tebal atau kaku dan bisa menyatu. Kondisi ini menghasilkan lubang katup yang menyempit dan mengurangi aliran darah melalui katup.
-
Atresia. Katup tidak terbentuk dan terdapat selembar jaringan padat yang menghalangi aliran darah di antara ruang jantung.
Gejala Penyakit Katup Jantung
Beberapa orang dengan penyakit katup jantung tidak mengalami gejala selama bertahun-tahun. Lama kelamaan, penyakit semakin berkembang dan menimbulkan gejala seperti:
-
Suara abnormal (murmur jantung).
-
Mudah lelah.
-
Napas tersengal-sengal, terutama ketika beraktivitas atau ketika berbaring.
-
Pembengkakan kaki dan pergelangan kaki.
-
Pusing.
-
Pingsan.
-
Pucat.
-
Detak jantung tak teratur.
Baca Juga: Penyakit Katup Jantung Lebih Sering Dialami Wanita Dibanding Pria?
Faktor Risiko Penyakit Katup Jantung
Berikut beberapa faktor yang meningkatkan risiko penyakit katup jantung:
-
Orang berusia lanjut (lansia).
-
Memiliki riwayat infeksi tertentu yang memengaruhi kondisi jantung.
-
Pernah memiliki riwayat penyakit jantung atau serangan jantung.
-
Mengidap hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes, dan faktor risiko penyakit jantung lainnya.
-
Penyakit jantung bawaan.
Perawatan Penyakit Katup Jantung
Perawatan penyakit kelainan katup jantung tergantung pada tingkat keparahan gangguan dan gejalanya. Kebanyakan dokter menyarankan perawatan konservatif seperti berhenti merokok, menerapkan diet sehat, dan rutin melakukan cek kesehatan. Obat-obatan berikut juga bisa dikonsumsi untuk mengatasi penyakit katup jantung:
-
Beta-blocker dan calcium channel blockers untuk mengontrol detak jantung dan aliran darah.
-
Diuretik untuk mengurangi retensi cairan.
-
Vasodilator untuk membuka atau melebarkan pembuluh darah.
Jika gejala sudah semakin parah, pengidapnya mungkin memerlukan pembedahan untuk memperbaiki katup jantung. Penggantian katup jantung dilakukan melalui jaringan lain dari tubuh, donor katup, atau katup buatan (mekanis). Valvuloplasty juga dapat digunakan untuk mengobati stenosis. Selama valvuloplasty, dokter akan memasukkan balon kecil ke jantung, tempat balon mengembang. Saat ukuran bukaan katup meningkat, balon bisa dihilangkan.
Baca Juga: Perlu Tahu, Ini 6 Jenis Pemeriksaan untuk Diagnosis Penyakit Katup Jantung
Itulah beberapa gejala penyakit katup jantung yang perlu diwaspadai. Kalau kamu punya keluhan terkait penyakit jantung lainnya, jangan ragu bertanya ke dokter Halodoc. Gunakan fitur Talk to A Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan